1. Tempat tinggal mamut dan Neanderthal
Tak banyak tempat di Rusia yang memiliki asal usul prasejarah. Namun di Kerch, para arkeolog telah menemukan fosil-fosil dari masa Paleolitikum, sebagian berusia 100 ribu tahun. Selain itu, mereka menemukan sisa-sisa alat batu yang menunjukkan bahwa (manusia) Neanderthal mendiami wilayah tersebut. Tak hanya itu, para arkeolog bahwa menemukan gigi mamut di wilayah ini.
2. Didirikan oleh bangsa Yunani kuno
Permukiman pertama muncul di sini pada 610 – 590 SM. Saat itu, orang-orang Yunani dari wilayah Caria di Turki modern mendirikan kota Panticapaeum. Para ahli percaya bahwa itu adalah koloni Yunani yang cukup besar dengan Akropolis (sebuah tempat peninggalan bersejarah orang Yunani) yang megah untuk Apollo, dewa perang. Pada abad ke-5 SM, kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Bosporos Kimmeria dan kemudian menjadi koloni Romawi. Reruntuhan Panticapaeum masih bertahan hingga kini.
Di sekitar kota dibangun sebuah nekropolis dan beberapa gundukan bukit dengan makam raja-raja Skithia, yang dipercayakan orang-orang Yunani memerintah koloni mereka. Arkeolog abad ke-19 menemukan banyak sekali emas Skithia di makam-makan tersebut. Penemuan-penemuan itu kini dipajang di museum-museum terbesar di Rusia dan Eropa.
3. Basilika Byzantium masih berdiri kokoh
Pada abad ke-7 M, Krimea jatuh di bawah kekuasaan Byzantium. Kaisar Yustinianus I membangun kota-kota baru di semenanjung tersebut. Panticapaeum diganti namanya menjadi Bosporus dan dikembalikan ke kejayaannya sebelumnya. Katedral Bizantium Santo Yohanes sang Pembaptis yang berasal dari periode ini masih berdiri kokoh hingga kini. Inilah salah satu tempat ibadah tertua di Rusia. Para ahli memang masih berselisih pendapat tentang waktu pembangunan. Namun, konstruksinya dimulai sekitar pada abad ke-7 dan ke-10, dan berlanjut hingga abad ke-19.
4. Dinamai oleh suku-suku Rusia kuno
Setelah pengaruh Kekaisaran Byzantium melemah, kota itu dikuasai oleh berbagai suku dan kekhanan. Pada abad ke-9, Semenanjung Kerch sempat diduduki oleh pangeran-pangeran dari Rusia kuno yang menjalin hubungan dagang dengan ibu kota saat itu, Kiev. Sementara, orang-orang Khazar yang nomaden menyebut kota itu Karsha (berarti ‘pantai lain’). Orang Rusia kemudia mengubahnya menjadi Korchev. Pelan-pelan, ia berubah menjadi Korch atau Kerch.
5. Diperintah Gerombolan Emas, Genova, dan Utsmaniyah
Sejak akhir abad ke-13, Gerombolan Emas menguasai Krimea. Para pemimpin militer dan gubernur negara ini berasimilasi dengan penduduk setempat, Tatar Krimea. Seiring waktu, pasukan Gerombolan Emas terus-diperkuat dengan tentara bayaran dari Krimea. Ketika negara besar ini akhirnya pecah, muncullah Kekhanan Krimea.
Pada abad ke-14, Kerch dan tetangganya, Feodosia, menjadi koloni Republik Genova. Membayar pajak kepada khan, para pedagang dari Genova mendirikan pemancingan dan perdagangan di sini, mengubah kota tersebut menjadi pelabuhan yang berkembang.
Pada akhir abad ke-15, Kesultanan Utsmaniyah merebut seluruh koloni Genova, termasuk seluruh Kekhanan Krimea. Ketika pada awal abad ke-18 orang-orang Turki mulai takut dengan meningkatnya kekuatan militer Kekaisaran Rusia, mereka membangun Benteng Yeni-Kale, yang masih berdiri di Kerch hingga kini.
6. Menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia pada abad ke-18
Setelah perang Rusia-Turki yang melelahkan, Tentara Rusia merebut Benteng Yeni-Kale pada 1771 tanpa perlawanan. Perjanjian damai antara kedua belah pihak membuat Turki hrus menyerahkan Krimea kepada Kekaisaran Rusia. Pada abad ke-19, Rusia memutuskan untuk memperkuat selat antara Laut Hitam dan Azov. Karena itu, Rusia kemudian mendirikan Benteng Kerch. Selain terkenal sebagai kota pengekstrak batu kapur dan bijih besi, Kerch mulai berkembang sebagai pelabuhan. Namun, kota ini sangat menderita selama Perang Krimea. Selama peperangan itu, Rusia diadu melawan aliansi Inggris, Prancis, dan Turki.
Salah satu pemandangan utama di Kerch adalah Tambang Adzhimushkaysky. Selama Perang Dunia II, Kerch diduduki oleh Pasukan Jerman dan Rumania dan hampir hancur total. Pertahanan gerilyawan di pertambangan itu berlangsung selama beberapa bulan. Kini, lokasi bersejarah itu menjadi museum.
7. Lembah gunung api berlumpur
Di Rusia, hanya ada dua tempat untuk melihat keajaiban alam gunung api aktif berlumpur. Keduanya terletak tak berjauhan: di Krimea dan di Semenanjung Taman. Gunung Api Berlumpur Bulganak di utara Kerch memiliki sebuah lembah dengan tujuh kawah yang mengalirkan lumpur terapeutik yang kaya akan boron, yodium, dan soda. “Erupsi” terjadi terutama pada musim dingin ketika air mancur lumpur bisa mencapai 15 meter.
Di dekatnya terdapat Danau Chokrak yang asin, yang juga kaya akan lumpur. Para wisatawan datang ke sini untuk terjun ke lumpur pekat yang dingin.
8. Ibu kota perikanan Krimea
Industri perikanan tersebar luas di seluruh semenanjung tersebut. Namun, Kerch adalah salah satu pusat perdagangan tertua dan paling penting. Kota ini dikenal sebagai “ibu kota perikanan” Krimea. Di sini, Anda harus mencicipi kerang, hamsa (ikan teri), rapana (siput laut), katrana (hiu Laut Hitam), dan belanak goreng.
Jangan lupa, cicipi pula “omong kosong dalam saus tomat” — hidangan khas Kerch ini adalah salah satu makanan kaleng paling populer di Uni Soviet.
9. Salah satu resor paling populer di Krimea
Kerch memiliki sejumlah besar pantai. sebagian besar pantai di daerah ini adalah pantai berpasir. Padahal, pantai-pantai di Krimea cenderung berbatu. Ketika hendak berjemur, Anda bisa memilih antara pesisir Laut Hitam dan Laut Azov. Sebagai pertimbangan, Laut Azov cukup dangkal. Jadi, ini tempat yang cocok untuk anak-anak.
Kerch memiliki banyak hotel dan vila. Penduduk setempat merekomendasikan para wisatawan berlibur di desa-desa terdekat di Geroyevskoye, Yurkino, dan Yakovenkovo, yang jauh dari pelabuhan dan memiliki air bersih yang indah. Adapun pantai kota terletak di Tanjung Arshintsevskaya yang indah. Di sana, angin cukup kencang sehingga cocok untuk selancar angin.
10. Terhubung oleh jembatan terpanjang di Rusia
Sebelum jembatan ini dibangun, satu-satunya cara untuk mencapai Krimea dari daratan Rusia adalah dengan feri. Selama musim panas, orang-orang sering kali harus menghabiskan seharian atau bahkan lebih untuk menyeberang. Setelah Jembatan Kerch (atau Krimea) selesai dibangun, siapa pun kini bisa menyeberang dalam tempo 40 menit saja. Dengan panjang 19 km, ini adalah jembatan terpanjang di Rusia dan salah satu yang terpanjang di Eropa.