Setiap tahun, ribuan turis yang melakukan perjalanan kapal pesiar antara Moskow dan Sankt Peterburg melewati salah satu tonggak arsitektur yang paling dramatis: Gereja Kelahiran yang setengah-tenggelam di bekas desa Krokhino. Meskipun awalnya bangunan ini berada di tepi kiri Sungai Sheksna yang cukup tinggi dekat kota Kirillov, Gereja Kelahiran ditelan oleh air dari Waduk Sheksna, yang dibangun setelah Perang Dunia II dengan membendung sungai untuk proyek hidroelektrik.
Untungnya, fotografer dan penemu Sergei Prokudin-Gorsky sempat merekam monumen ini saat melakukan ekspedisi pada musim panas 1909. Kala itu, gereja berdiri di atas tanah yang padat di dusun kecil tersebut, tak tersentuh gelombang sungai. Foto-foto saya yang menunjukkan gereja yang rusak diambil dari dek kapal penjelajah sungai pada Agustus 1991 dan Juli 2007. (Gereja tidak selalu terlihat di siang hari, tergantung jadwal pelayaran.)
Pada awal abad ke-20, Prokudin-Gorsky mengembangkan proses kompleks fotografi warna. Terinspirasi untuk menggunakan metode baru ini dalam merekam keragaman Kekaisaran Rusia, ia melakukan berbagai perjalanan selama 13 tahun, seringkali dengan dukungan dari Kementerian Perhubungan. Visinya mengenai fotografi sebagai suatu bentuk pencerahan ditunjukkan dalam pemutaran gambar-gambar berwarna di ruang publik, berdasarkan foto-foto yang ia ambil dari kota dan desa nun jauh.
Pada 1909, ia melakukan perjalanan menyusuri Sistem Kanal Mariinsky yang menghubungkan Sankt Petersburg dengan lembah Sungai Volga. Sistem ini sekarang dikenal sebagai Jalur Perairan Volga-Baltik. Salah satu komponen utama perairan tersebut adalah Beloe ozero (Danau Putih) di Oblast Vologda. Di bagian tenggara, danau mengalir ke Sungai Sheksna, salah satu anak Sungai Volga. Krokhino terletak dekat titik yang menghubungkan Danau Putih ke Sungai Sheksna.
Krokhino pertama kali disebut dalam sejarah pada 1426, dalam catatan yang berasal dari Biara Sankt Kirill-Belozersky yang berdiri di dekatnya. Bukti arkeologi tampaknya menghubungkan desa ini dengan lokasi pemukiman kuno Beloozero, sebelum desa dipindahkan ke barat, ke lokasi Belozersk saat ini. Selama beberapa dekade di sekitar pergantian abad ke-19, Krokhino adalah desa yang makmur berkat kesibukan sungai di sepanjang Sistem Mariinsky.
"Kapal" Barok
Gereja Kelahiran rupanya dibangun secara bertahap selama periode 1788 hingga 1820. Bagian bawah gereja memiliki altar utama yang didedikasikan untuk Kelahiran Kristus. Hal ini unik, karena di Rusia, sebagian besar gereja Kelahiran Yesus didedikasikan untuk Kelahiran Sang Perawan Maria. Di tingkat yang lebih rendah, terdapat dua altar tambahan — untuk Santo Peter, Paul, dan Nicholas — mereka terletak di bagian refektorium. Bagian atas gereja, dibangun pada awal abad ke-19 dan ditahbiskan pada 1820, menampung altar yang didedikasikan bagi Kebangkitan Kristus.
Gereja Kelahiran mencerminkan gaya barok yang disederhanakan. Gaya ini lebih populer di provinsi dibanding di kota-kota besar seperti Sankt Petersburg dan Moskow, karena di kota-kota tersebut gereja-gerejanya mengadopsi gaya neoklasik sejak 1760-an, di awal pemerintahan Katarina. Gereja Krokhino mengikuti bentuk "kapal", dengan struktur utama berbentuk kubus, ruang makan bawah yang memanjang ke barat, serta menara lonceng (haluan "kapal") yang menempel di ujung barat.
Struktur utama bermahkota oktahedron yang menyokong atap bulat, lentera oktagonal, dan kubah tunggal. Menariknya, lentera (istilah arsitektural untuk struktur di puncak kubah) tersebutlah yang mungkin menyelamatkan gereja dari penggusuran. Pada 1953, pihak berwenang setempat memutuskan untuk memberi lampu sinyal di puncak gereja sebagai panduan navigasi, setelah perencanaan Waduk Sheksna dimulai.
Disimpan dalam gambar
Terdapat banyak detail menarik dalam foto kaya Prokudin-Gorsky, yang diambil dari sisi timur laut. Di bagian depan terdapat tanggul granit dan jembatan papan di atas kanal kecil yang mengarah ke Sheksna (yang tidak terlihat di sebelah kiri foto). Struktur gerbang terdiri dari tiga bagian, bermahkotakan tiga salib yang sedikit miring, dengan jejak-jejak lukisan dinding Kenaikan Kristus di lengkungan tengahnya. Gerbang tersebut menjembatani pagar besi yang melingkupi wilayah gereja.
Pandangan Prokudin-Gorsky fokus pada polygonal apse (selalu berada di sisi timur) yang berisi altar utama untuk tingkat atas dan bawah. Akhir dari struktur apsidal dihiasi dengan fresco yang membingkai kedua level. Lukisan yang lebih rendah menampilkan Kelahiran, sementara bagian atas menggambarkan Kebangkitan — sesuai dengan dedikasi masing-masing altar.
Sebuah detail prosaik menarik dalam foto Prokudin-Gorsky adalah pipa knalpot yang memanjang dari sisi kanan apsis pada tingkat atas dan bawah. Setiap pipa terhubung ke tungku pembakaran kayu kecil untuk memanaskan apse selama musim dingin yang panjang, berat dan basah. Faktanya, gereja-gereja bertingkat dua biasanya hanya menggelar ibadah di bagian bawah selama musim dingin (karena lebih mudah dihangatkan).
Foto-foto saya pada film hitam-putih dari Agustus 1991 menunjukkan apse telah runtuh, meskipun garis-garisnya terlihat di dinding timur. Penampakan ini juga jelas menunjukkan pembagian interior antara tingkat atas dan bawah. Foto-foto yang diambil 16 tahun kemudian, pada Juli 2007, secara dramatis memperlihatkan runtuhnya atap dan kubah, serta sebagian besar bagian timur struktur utama, yang telah runtuh menjadi gundukan batu bata. Sudut tenggara masih berdiri pada 2007, tetapi sungguh condong dan berbahaya. Sudut ini pun kemudian runtuh.
Selama beberapa tahun terakhir, inisiatif publik berusaha melestarikan sisa-sisa gereja, termasuk pembuatan tanggul kecil untuk melindungi gereja. Meski demikian, pencarian dana untuk restorasi struktural sungguh sulit. Foto Prokudin-Gorsky sungguh berharga sebagai catatan gereja yang secara bertahap tergelincir ke dalam air.
Pada awal abad ke-20, fotografer Rusia Sergei Prokudin-Gorsky merancang proses kompleks untuk fotografi warna. Antara 1903 dan 1916 ia melakukan perjalanan menjelajahi Kekaisaran Rusia dan mengambil lebih dari 2.000 foto dengan proses tersebut, yang melibatkan tiga eksposur di atas piring kaca. Pada Agustus 1918, ia meninggalkan Rusia dan akhirnya bermukim kembali di Prancis dengan sebagian besar koleksi negatif kacanya. Setelah ia wafat di Paris pada 1944, ahli warisnya menjual koleksi tersebut ke Perpustakaan Kongres. Pada awal abad ke-21, perpustakaan tersebut mendigitalisasi Koleksi Prokudin-Gorsky dan kini koleksinya tersedia gratis bagi masyarakat global. Banyak situs Rusia kini memiliki versi koleksi tersebut. Pada 1986, sejarawan dan fotografer arsitektur William Brumfield menyelenggarakan pameran pertama foto-foto Prokudin-Gorsky di Perpustakaan Kongres. Selama periode kerjanya di Rusia yang dimulai sejak 1970, Brumfield memotret sebagian besar situs yang dikunjungi oleh Prokudin-Gorsky. Rangkaian artikel ini akan menyandingkan pandangan Prokudin-Gorsky mengenai monumen arsitektur dengan foto yang diambil oleh Brumfield beberapa dekade kemudian.