Gua Kungur: Tempat di Mana Musim Dingin Tak Pernah Berakhir

Oleg Vorobyev
Ingin wisata berbeda? Pergilah ke kerajaan beku abadi di Ural, di mana formasi es tetap ada bahkan saat musim panas.

1. Stalaktit besar menggantung di atas kepala, glasial abadi di bawah kaki Anda, dan danau bawah tanah yang tak berdasar: harta karun Ural terletak di gua es Kungur. Setelah keluar dari terowongan sepanjang 40 meter, Anda akan berada di 'kerajaan' permafrost dari zaman es kuno. Beberapa benda di sana berusia 300 tahun.

2. Terletak di Wilayah Perm, 80 km dari kota Perm itu sendiri, ini adalah tempat wisata bawah tanah tertua di Rusia. Ia telah diketahui sejak tahun 1703 ketika kota Kungur dikunjungi oleh sejarawan asal Siberia Semen Remezov sebagai bagian dari ekspedisi pembuatan peta. Warga setempat menceritakan kisah legendaris tentang bagaimana Yermak, penakluk dari Siberia, menghabiskan musim dingin di gua es ini.

3. Fakta ini sangat penting bagi Remezov karena ia berusaha menyelesaikan proyek dokumentasi sejarah Siberia. Dia menemukan sebuah kronik dengan gambar dan membuat peta pertama gua dengan puluhan salib Ortodoks. Menurutnya, penduduk setempat menjuluki gua itu "Dunia Sang Pencipta" dan bahwa gua itu menerangi kegelapan dengan simbol Ortodoks: salib dan patung. Saat ini satu-satunya salib yang tersisa di dalam gua hanyalah rekonstruksi sejarah yang diambil dari peta Remezov.

4. Gua membentang jauh ke dalam gunung. Sistem terowongan labirin panjangnya 5.6 km, namun hanya 1.6 km yang terbuka bagi wisatawan.

5. Saat di dalam, Anda mungkin merasakan suhu ekstrem. Di musim dingin biasanya minus 15 Celsius, dan di musim panas sekitar minus 2-3 Celsius. Tapi di tengah gua itu selalu sekitar 5 Celsius. Ini karena gua itu panjang dan besar, dan udara dingin yang masuk ke dalamnya berubah menjadi lebih hangat.

6. Kristal es besar mulai terbentuk di musim dingin saat gua menumpuk embun beku. Ketika udara hangat mengalir dari kedalaman ke permukaan dan tetesan air menyentuh dinding batu yang dingin, kristal es mulai tumbuh. Keindahan 'hiasan' es ini berakhir pada akhir musim semi. Ini adalah kristal terindah di musim yang baru.

7. Es yang terbentuk terus mengubah bentuk gua. Misalnya, 70 tahun yang lalu beberapa ruang menjadi sempit karena es, dan orang harus memotongnya serta melangkah dengan benar di atasnya. Terkadang orang bahkan meluncur turun ke gua lain untuk melihat kaskade es indah lainnya.

8. Formasi es yang tumbuh dari atas disebut stalaktit, dan kolom es disebut stalagmit. Es ini disebut "musiman". Mereka terus terbentuk sampai musim panas. Dan di musim panas terbentuklah "penutup" gletser, yang juga dikenal sebagai danau beku.

9. Sekarang gua dilengkapi dengan papan tanda dan lampu, tapi bukan berarti gua itu sudah tidak menipu. Bagian bawah tanah bisa membohongi dan membingungkan, membuat pengunjung menghabiskan berjam-jam menunggu diselamatkan. Tidak mengherankan bila seabad lalu pengunjung diberi 100 gram vodka setelah tur gua 5 jam.

10. Gua ini populer di kalangan turis berkat pemandu wisata lokal pertamanya, Alexander Khlebnikov, yang menyewanya pada 1914 dan mengadakan hiking bawah tanah untuk para pengunjung Kungur. Di sekitar gua Anda akan melihat jelaga. Ini adalah jejak kunjungan masa lalu: obor, lampu, dan petromaks. Saat itu, wisatawan harus memasuki gua melalui satu-satunya gerbang dan merangkak sejauh seratus meter. Mereka bisa berdiri tegak hanya di gua. Tur tersebut membawa mereka ke danau bawah tanah yang besar, di mana saat ini penduduk setempat biasanya berenang pada hari raya Epifani.

11. Di tengah gua, Khlebnikov meminta pengunjung untuk berdiri setengah lingkaran sementara dia mendaki gundukan batu. Dia meminta semua orang memadamkan obor, dan semua hening selama beberapa detik dalam dunia kegelapan total. Lalu dia muncul dari atas dengan obor yang menyala, menerangi gua dengan nyala merah. Pemandu wisata masih mengulang pertunjukan ini untuk para tamu gua, dan Anda berkesempatan melihat musim dingin yang abadi dengan mata Anda sendiri.

Gali Ural lebih dalam melalui artikel-artikel menarik lainnya dari kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki