Ilmuwan Rusia Temukan Obat Kanker Perut

Frank May/picture alliance/Global Look Press
Obat antitumor Alofanib berpotensi mengobati pasien kanker perut (kanker lambung). Fase pertama uji klinis menunjukkan bahwa obat tersebut berhasil menghentikan perkembangan penyakit pada 70 persen pasien.

Layanan pers yayasan Skolkovo menyebutkan bahwa semua penyakit yang diderita para sukarelawan yang menerima obat tersebut sudah dalam stadium lanjut dengan banyak metastasis (penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh) di berbagai organ, termasuk hati dan tulang. Upaya kemoterapi, bahkan terapi bertarget standar dan imunoterapi tidak berhasil dan tumor terus menyebar sehingga keadaan pasien malah buruk. Dalam kondisi ini, pasien mulai menerima Alofanib.

“Hasil pengobatan (dengan Alofanib) pada dosis awal menunjukkan pengurangan tumor dengan periode kontrol penyakit selama 18,5 bulan,” bunyi keterangan Skolkovo.

Ini adalah persiapan awal pertama yang ditargetkan dalam onkologi (cabang ilmu biologi medis yang mempelajari proses terjadinya kanker) Rusia, yang tengah menjalani fase uji klinis terhadap pasien dengan ukuran tumor yang signifikan. Obat itu dibuat oleh perusahaan Rusfarmtech.

“Kami percaya bahwa hasil uji klinis memungkinkan kelanjutan terhadap studi Alofanib. Para pasien bahkan menoleransi seluruh persiapan dengan baik,” kata Direktur Biro Studi Kanker dan anggota Grup ASCO Internasional, Ilya Timofeyev.

Kanker lambung adalah salah satu dari lima tumor paling ganas di Rusia dalam hal morbiditas dan mortalitas.

Jaringan saraf dapat memprediksi panjang usia dan bahkan kemungkinan kematian manusia, kata ilmuwan Rusia. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki