Kalahkan Tiongkok, Tim Rusia Juarai Kompetisi The International Dota 2

team__spirit/Instagram
Kemenangan tersebut diraih setelah tim Rusia menaklukan tim jagoan asal Tiongkok dengan skor tipis 3-2.

Tim e-sports asal Rusia, Team Spirit, berhasil memenangkan piala Aegis of The Champions setelah menjuarai kompetisi tahunan bergengsi untuk permainan Dota 2, The International 10 (TI10). Presiden Vladimir Putin bahkan turut mengucapkan selamat atas kemenangan tersebut.

Kemenangan tersebut diraih setelah tim Rusia menaklukan tim jagoan asal Tiongkok, PSG.LGD, pada babak final dalam format lima pertandingan terbaik (Best of 5) dengan skor tipis 3-2.

Awalnya, Team Spirit sempat tertatih-tatih pada babak penyisihan grup. Mereka sempat kalah pada dua pertandingan pertama, bahkan menempati posisi paling bontot dalam klasemen. Namun, mereka akhirnya berhasil memenangkan beberapa pertandingan berturut-turut dan mencapai babak playoff.

Pada babak playoff, Team Spirit kalah dalam pertandingan pertamanya melawan Invictus Gaming dengan skor 1-2 dan terlempar ke posisi paling bawah. Baru setelah itu, tim Rusia mendapatkan momentum untuk meraih kemenangan. Mereka menyingkirkan Fnatic (2-0), OG (2-0), rekan senegaranya dari Virtus.pro (2-1), dan akhirnya membalas Invictus Gaming (2-0), dan berhadapan dengan Team Secret (2-1).

Sebagai pemenang, Team Spirit berhasil membawa pulang sekitar 45 persen dari total hadiah (prize pool) sebesar 40 juta dolar AS (sekitar Rp562 miliar), yaitu 18,2 juta dolar AS (sekitar Rp255 miliar). Sementara PSG.LGD harus puas dengan hadiah sebesar 5,2 juta dolar AS (sekitar Rp73 miliar), sedangkan Team Secret yang berada di posisi ketiga membawa pulang hadiah 3,6 juta dolar AS (Rp50 miliar).

The International tahun ini digelar secara langsung di Bukares, Romania, tanpa suporter. Meski begitu, acara tersebut tetap diiringi sahutan penonton buatan yang meriah tiap kali satu tim memenangkan pertandingan.

Anak-anak muda Rusia penggemar robotika sering kali memenangkan kejuaraan internasional. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki