Misil Balistik Antarbenua Sarmat Kelak Jadi Dasar Perisai Nuklir Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia/Global Look Press
Rudal antarbenua ini diklaim mampu mengatasi sistem pertahanan rudal apa pun.

Sistem rudal strategis Sarmat akan menjadi dasar perisai nuklir Rusia, kata Kepala BUMN Roscosmos Dmitry Rogozin selama acara Novoe Znanie ‘Pengetahuan Baru’, Kamis (2/9).

Rogozin mengatakan bahwa Sarmat akan menjadi dasar bagi sistem keamanan generasi mendatang. Menurutnya, kompleks ini akan menjamin pertahanan negara setidaknya selama 30—40 tahun mendatang. Kepada awak media, ia juga menekankan keunggulan jangkauan dan kecepatan pendakian rudal. Dengan demikian, Sarmat mampu mengatasi sistem pertahanan rudal apa pun, katanya.

Menurut Rogozin, uji penerbangan rudal Sarmat akan dimulai setelah uji coba di darat selesai.

Bulan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan bahwa uji terbang rudal Sarmat akan dimulai tahun ini dan selesai pada 2022. Setelah itu, resimen pertama yang dilengkapi Sarmat akan bertugas bersama pasukan rudal strategis.

Sarmat adalah misil antarbenua berbahan bakar cair kelas berat dengan kode MS-28. Total bobotnya mencapai seratus ton dan berat lemparannya (throw weight) sepuluh ton. Misil ini dirancang untuk menggantikan P-32M2 “Voievoda”, misil strategis paling tangguh dan dashyat di dunia (julukan NATO: SS-18 Satan), dengan bobot 211 ton dan throw weight 8,8 ton.

Sarmat akan memiliki setidaknya 15 MIRV (multiple independently targetable reentry vehicle) atau muatan peluru kendali balistik yang berisi beberapa hulu ledak individual, bukan hanya 10 hulu ledak nuklir. Tiap-tiap hulu ledak akan ditempatkan sesuai prinsip ‘setumpuk anggur’ dan masing-masing memiliki kapasitas 150–300 kiloton, yang dapat dipisahkan dari ‘tumpukannya’ saat ia harus meninggalkan target seperti yang diprogram. Ia dapat terbang dengan kecepatan hipersonik (melebihi Mach 5), mengubah lintasannya sesuai dengan tingkat dan ketinggian sehingga tak bisa dicegat oleh sistem pertahanan misil mana pun, baik yang sudah ada saat ini maupun misil jarak jauh, termasuk yang bergantung pada elemen antariksa.

Seperti apa senjata baru ini, dan mengapa Rusia membutuhkannya? Bacalah selengkapnya tentang Sarmat!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki