Pengalaman Perang di Irak Tegaskan Efektivitas Sistem Pelontar Api Rusia ‘TOS-1A’

Global Look Press
Sistem pelontar api ini efektif membuka jalan bagi pasukan infanteri, tank, dan pasukan khusus untuk menyerang pasukan ISIS di persembunyiannya yang terlindung dengan baik.

Sistem pelontar api kelas berat TOS-1A  ‘Solntsepek’ pertama kali memasuki layanan tentara Irak pada Juli 2014. Pengiriman pertama ke bandara di Baghdad dilakukan dengan pesawat angkut berat An-124-100 ‘Ruslan’ dan diikuti pengiriman melalui laut ke Pelabuhan Um Qasr, sebagaimana dilaporkan Rossiyskaya Gazeta.

Menurut penulis artikel, Aleksey Moiseev, tentara Irak memerlukan dukungan kendaraan tempur (ranpur) dengan daya rusak yang cukup besar dalam operasi melawan ISIS. Tembakan senjata artileri biasa, mortir, dan peluncur roket multilaras tidak selalu cukup efektif karena pasukan ISIS bersembunyi di berbagai tempat perlindungan yang terlindungi dengan baik. Pelontar api Solntsepek membuka jalan bagi infanteri, tank, dan pasukan khusus untuk menyerang.

Dengan sasis tank T-90S yang dilapisi dengan baik dan didukung mesin berkekuatan seribu tenaga kuda, ranpur ini dapat melaju hingga 60 kilometer per jam. Secara mandiri, TOS-1A dapat menempuh jarak 500 kilometer.

Menariknya, selain kendaraan pengangkut tank yang digunakan untuk mengisi amunisi TOS-1A, tentara irak menjadi penerima pertama kendaraan pengangkut TZM Kamaz dengan penggerak empat roda, yang memungkinkan peningkatan mobilitas yang lebih tinggi bagi sistem pelontar api tersebut.

TOS-1A, yang juga dikenal dengan nama ‘Buratino’, dapat menghancurkan sasaran berlapis baja ringan, pasukan musuh, dan benteng pertahanan musuh, baik menggunakan peluru termobarik maupun peluru api.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki