Sebagai saingan pesawat penumpang supersonik Concorde, Tu-144 dapat mengangkut hingga 150 penumpang, atau lebih dari 15 ton kargo sejauh 3.500 km. Dengan kecepatan maksimum 2.300 km/jam, pesawat itu lebih cepat daripada Concorde (2.150 km/jam).
Sementara para perancang Concorde menuduh Soviet melakukan plagiarisme, mereka sama sekali tak bisa membuktikan tuduhan itu. Kedua pesawat itu memang mirip, tetapi sebenarnya secara teknis mereka sangat berbeda. Badan Tu-144 lebih besar dan lebih mudah bermanuver. Apalagi, pesawat Soviet membutuhkan landasan terbang yang lebih pendek untuk lepas landas. Selain itu, Tu-144 mengudara dua bulan lebih awal daripada pesawat Concorde.
Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mendapatkan ide untuk membuat pesawat sipil dengan kecepatan supersonik pada 1961 di sebuah pertunjukan udara di Moskow. Khrushchev melihat bomber supersonik Tu-22 di udara dan berbicara kepada Andrei Tupolev, perancang pesawat legendaris Soviet yang berdiri di sampingnya, “Andrei Nikolayevich, bisakah Anda mengangkut orang alih-alih bom?”
Setelah kecelakaan tahun 1978, semua Tu-144 dipensiunkan. Pada 1990-an, pesawat itu digunakan sebagai laboratorium terbang oleh NASA, yang lebih menyukai pesawat Soviet karena kecepatannya yang mengesankan.