Tentara Rusia kini dilengkapi dengan set pakaian tempur Ratnik (berarti ‘prajurit’ dalam bahasa Rusia kuno). Dirancang untuk bertahan hidup di hutan dan menghadapi musuh di garis depan, pakaian tersebut mencakup sistem serangan (senjata dan amunisi), sistem pengawasan dan penargetan, alat keselamatan dan pertahanan (helm dan rompi antipeluru), sistem pendukung kehidupan, serta sistem komunikasi.
Ratnik dibuat dengan bahan serat aramid mutakhir sehingga para prajurit dapat menghadapi kondisi alam yang paling berat sekali pun.
“Bahan tersebut amat kuat (prajurit dapat merangkak dengan bebas tanpa perlu khawatir merobek pakaiannya) dan tahan terhadap resistansi hingga 300 kg (Anda dapat menggantung sebuah quadcopter berat dengan seutas benangnya), serta antiair (bahan in tak menyerap airi). Selain itu, setelan ini menyamarkan seorang prajurit dengan lingkungan sekitarnya (tetapi tidak menyembunyikannya dari penglihatan inframerah),” kata seorang narsumber dari kompleks industri militer Rusia yang tak ingin disebutkan namanya.
Menurut sang ahli, kain berbahan serat aramid tahan api. Sarung tangan Ratnik, khususnya, bisa saja dilumuri cairan yang mudah terbakar dan tak hangus meski disulut api. Anda bahkan dapat membuat kantong dari dua potong kain Ratnik, memasukkan tangan ke dalamnya di atas kobaran api, dan tak akan merasakan apa pun.
“Tentu saja, jika si prajurit disiram dengan bensin, dibakar, dan dibiarkan begitu saja, ia bisa mati terpanggang. Walau begitu, kain Ratnik mampu menahan suhu ekstrem selama 30 detik,” tambah sang narasumber.
Selama merancang perangkat tempur ini, para insinyur bahkan memikirkan detail terkecil, termasuk jam tangan. Untuk pertama kalinya, Tentara Rusia mendapatkan jam tangan sebagai bagian dari seragam. Jam tangan in, tentu saja, tahan air dan benturan. Anda bisa menjatuhkan atau bahkan membiarkan alat penunjuk waktu tersebut dihantam atau dilindas kendaraan. Tak hanya itu, ia pun dapat berfungsi hingga kedalaman 20 meter.
Perangkat militer ini dilengkapi pisau jenis Swiss Army yang disesuaikan dengan tujuan dan misi pertempuran. Alat serbaguna tersebut berisi tang yang bisa dipakai untuk memegang kawat peledak, memotong pagar besi dan makanan, atau bahkan digunakan sebagai alat untuk menggergaji kayu dan logam.
Tentara Rusia dipersenjatai dengan senapan mesin AK-12 terbaru. Senjata api otomatis ini memiliki semua fitur dan keandalan senapan AK pada umumnya, tetapi kini jauh lebih mudah digunakan dan ergonomis. Sekarang, tiap prajurit dapat menyesuaikan senjata sesuai spesifikasi dan antropometri atau karakteristik tubuhnya sendiri. Selain itu, berkat rel baru yang ditambahkan pada Ratnik, tingkat akurasi tembakan dalam situasi yang paling tidak nyaman pun meningkat.
Yang tak kalah penting, sistem pelindung Ratnik, termasuk helmnya, mampu menahan tembakan pistol kaliber 9 x 18 atau 9 x 19 (seperti Makarov atau Yarigin dan Glock 17) dan melindungi prajurit dari shrapnel ‘pecahan peluru’ yang terbang dengan kecepatan hingga 500 meter per detik.
“Kacamata pelindung juga harus mampu menahan tembakan (semacam itu). Sementara itu, rompi antipeluru Ratnik dapat menahan sepuluh peluru penembus lapis baja dari senapan runduk Dragunov (kaliber 7,62 x 54 mm),” ujar sang narasumber.
Perlengkapan militer ini juga termasuk teropong dengan penunjuk target dan pengukur jarak elektronik (rangefinder), kamera, serta peralatan lain yang dapat memproses informasi dan menyampaikannya ke anggota tim lain di medan pertempuran menggunakan saluran yang aman.
“Peralatan-peralatan elektronik ini tahan air. Seorang prajurit dapat menyelam ke dalam lubang es dengan mengenakan seluruh perlengkapan Ratnik, melintasi sungai dengan kedalaman setinggi leher, dan (masih) melanjutkan misi pertempuran setelah tiba di seberang,” kata sang ahli menyimpulkan.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda