Menjelang awal Perang Dunia II, tentara Rusia menerima senapan mesin berat pertama mereka yang dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dan target udara yang terbang rendah pada jarak hingga 2.000 meter.
Sepanjang abad ke-20, senjata-senjata ini berevolusi dan berubah menjadi senapan mesin berat paling kuat dan tersebar luas di dunia.
Inilah dua senjata yang terkenal bengis dalam berbagai konflik militer di seluruh dunia.
DShK
DShK (atau Dushka, ‘orang terkasih dan dicintai’, demikian sebutannya di Rusia) muncul pada 1938, tepat sebelum Perang Dunia II.
Dilengkapi peluru 12,7 x 108 mm dengan jarak tembak efektif 2.000 meter, DShK mampu menyemburkan sekitar 600 peluru per menit. Selain itu, energi yang dihasilkan membuat peluru yang ditembakkan mampu menembus pelat baja setebal 2 cm pada jarak 500 meter.
DShK adalah tipe senapan mesin dengan sabuk amunisi. Senjata mematikan ini menggunakan mekanisme pengisian peluru dengan gas. Tak hanya itu, kecepatan pelurunya bahkan mencapai 860 meter per detik.
Dengan bobot sekitar 150 kilogram, DShK memang tak mudah diangkut. Tiga orang dan sebuah truk perlu dikerahkan untuk menempatkan senjata ini pada posisinya.
Selama Perang Dunia II, DShK digunakan sebagai senapan mesin infanteri berat untuk melawan kendaraan-kendaraan lapis baja ringan dan prajurit-prajurit musuh.
Karena tak hanya mampu melenyapkan musuh dengan tembakan tepat sasaran, tetapi juga dengan fragmentasi, senjata ini betul-betul ampuh dan meninggalkan efek psikologis yang luar biasa.
Namun, sebagaimana yang disebutkan para insinyur dari pabrik senjata TsNIITochMash, tingkat keakurasian senjata ini termasuk rendah. Bagaimanapun, kekurangan tersebut akhirnya diperbaiki dalam versi senapan mesin berat generasi selanjutnya yang digunakan Tentara Soviet dan Rusia, KORD.
Hingga kini, DShK adalah salah satu jenis senapan mesin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Senjata itu masih bisa kita lihat dalam berbagai konflik di Timur Tengah atau di Afganistan.
Senapan Mesin Berat KORD
Dijuluki KORD, inilah senapan mesin terbesar yang dimiliki tentara Rusia. Seperti pendahulunya, DShK, senjata ini juga dilengkapi peluru 12,7 x 108 mm, setara .50 BMG NATO.
KORD merupakan sebuah senjata terpadu untuk kendaraan lapis baja ringan dan tank. Snejata ini dirancang untuk melenyapkan target pada jarak hingga 2.000 meter.
Senapan mesin ini memiliki tingkat tembakan yang cukup tinggi, sekitar 650 peluru per menit, sama seperti senapan serbu kelas AK.
Namun, kombinasi tingkat tembakan yang tinggi dan peluru yang kuat membuat larasnya cepat aus. Untuk mengatasinya, prajurit dapat dengan mudah mengganti laras senapan secara manual di medan perang.
Tiap senapan mesin KORD memiliki berat antara 25 hingga 30 kilogram dengan panjang keseluruhan sekitar 1,58 meter.
Lihat saja ukuran senapan mesin ini, hampir sebesar manusia!
Kecepatan peluru senapan mesin ini mencapai sekitar 860 meter per detik dengan jarak tembak efektif 2.000 meter.
Para insinyur mengatakan, salah satu fitur unggulan senjata ini adalah mekanisme rekoil hidraulisnya. Dengan demikian, KORD amat mudah dikendalikan.