Kalashnikov Concern telah merilis senjata laras halus (tak berulir) yang meminjam karakteristik dari AK militer. Senapan baru untuk pasar sipil ini diberi nama ‘TG 2’.
Desain TG 2 meniru AK-103, tetapi jenis peluru yang digunakan berbeda. TG 2 menggunakan peluru baru buatan Rusia .366 TKM, sedangkan AK-103 menggunakan kaliber 7,62x39 mm.
“Peluru TKM satu setengah kali lebih berat dari 7,62x39 mm. Daya hentinya yang besar menjadikan peluru ini cocok untuk berburu mangsa berukuran sedang,” ujar analis militer Dmitry Safonov.
Perbedaan juga terdapat pada bagian pengaman. TG 2 memiliki platform yang memungkinkan pengalihan mode senjata dengan cepat dari mode pengaman ke mode pertempuran.
“Model klasik (AK-103) mengharuskan Anda melepaskan tangan dari pegangan ketika mengoperasikan mode pengaman. Versi yang baru (TG 2) telah memecahkan masalah ergonomi,” tambah sang ahli.
Ujung depan TG 2 memiliki dilengkapi dengan rel Picatinny. Model dasarnya cukup sederhana, tidak ada perubahan teknis yang berlebihan, tidak biasa atau rumit. Senjata yang terbuat dari polimer tahan benturan ini juga dapat dipasangi aksesori seperti pegangan taktis, senter, dan penunjuk laser.
Sama seperti AK-103, TG 2 juga memiliki popor lipat yang juga terbuat dari polimer yang sama. Fitur yang sangat berguna ini menjadikan senjata lebih kompak. Akan tetapi, TG 2 tidak dapat ditembakkan dengan popor terlipat sehingga menjadikan senapan sipil ini lebih aman daripada AK-103 yang diperuntukkan bagi militer.
“TG 2 juga memiliki platform untuk memasang berbagai perangkat bidik atau memasang rel Picatinny tambahan. Sementara, magazen yang digunakan berisi sepuluh peluru,” jelas Safonov.
Secara hukum TG 2 merupakan senapan laras halus sehingga memungkinkan untuk dibeli pada hari yang sama ketika seseorang menerima lisensi menembaknya. Secara teknis, bagian dalam laras tidak memiliki ulir yang berfungsi untuk memutar peluru. Sebagai gantinya, para perancang melengkapi senjata ini dengan sesuatu yang mereka sebut ‘pengaya paradoks’ di dalam ruang tembak senjata.
“Di dalam ruang tembak (chamber) terdapat pengaya paradoks, yaitu bagian kecil berukuran 15 centimeter yang dilengkapi dengan ulir untuk memutar peluru. Fitur ini menstabilkan peluru dan memungkinkan penggunakan melakukan penembakan beruntun pada jarak yang sama dengan senapan dengan laras berulir. Sederhananya, kita bisa mendapatkan senjata laras halus dengan kemampuan laras berulis,” ujar Profesor Akademi Ilmu Militer Rusia Vadim Kozyulin.
Menurut hukum Rusia, seseorang baru bisa membeli AK klasik setelah lima tahun berhasil menggunakan senjata laras halus. Jika Anda tidak berminat untuk menghabiskan lima tahun di arena tembak sambil menunggu memenuhi syarat untuk membeli AK klasik, Anda dapat membeli TG 2 tanpa pembatasan apa pun.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda