Senjata Artileri Rusia Kini Bisa Dikendalikan dari Jauh Menggunakan Tablet

Dmitry Fedyushko/TASS
Untuk pertama kalinya, para komandan militer Rusia dapat mengunci target secara otomatis dengan perangkat tablet dan menyerang musuh dengan sistem artileri saat berada di tempat yang aman.

Perusahaan Rusia ‘High-Precision Weapons’ telah menciptakan tablet yang memungkinkan pasukan artileri mengendalikan senjata mereka dari jauh. Pengembangan tersebut disebut 'Tablet-A' yang telah diungkapkan kepada dunia pada pameran senjata di pinggiran Moskow September lalu.

Seperti yang diungkapkan, fitur utama teknologi ini adalah peningkatan drastis akurasi tembakan pada sistem artileri Rusia.  

Rusia memiliki salah satu kekuatan artileri tercanggih di dunia dengan sistem semua kaliber, termasuk sistem yang kuat dan mengerikan seperti unit artileri swagerak 203 mm (ACS) 2S7M 'Malka' dan mortir swagerak 2S4 'Tulip' .

Sementara itu, Rusia juga terus mendapatkan unit-unit baru, seperti meriam swagerak 2S19M2 Msta-S 152 mm dan howitzer swagerak 2S35 'Coalition-SV' 152 mm. 

Pada saat yang sama, para insinyur Rusia terus mengerjakan sistem dan teknologi artileri baru seperti mortir swagerak 2S42 'Drok' 82 mm dan 120 mm, serta 'Phlox' 2S40 pada sasis beroda. Sistem ini akan disajikan kepada publik di tahun-tahun mendatang.  

Kelebihan Tablet-A

Sistem yang dibuat untuk komandan pasukan artileri Rusia ini telah lulus tes negara dan partai pertama dari tablet ini, bersama dengan sistem komputer untuk sistem artileri, telah dibeli oleh Kementerian Pertahanan. 

Tablet telekendali ini hanya dibuat menggunakan teknologi komputer Rusia dan dimaksudkan untuk baterai dan divisi senjata swagerak,  beberapa sistem peluncur roket (MLRS), serta untuk senjata swagerak dan MLRS pada mortir dan artileri derek.

Perangkat lunak tablet memungkinkan operator menyelesaikan seluruh rentang tugas artileri terapan dalam waktu sesingkat mungkin. Aplikasi ini juga secara signifikan mengurangi waktu kalkulasi balistik dan meningkatkan akurasi sistem artileri.  

Tablet-A bekerja bersama berbagai alat intelijen canggih, seperti pengukur jarak laser, berbagai jenis sistem cuaca, stasiun balistik dan menerima informasi secara otomatis dari semua lini. Koordinat objek yang dieksplorasi, serta hasil penembakan meteorologi dan balistik semuanya dikirim ke komputer. 

Sistem multifungsi ini dapat mengontrol semua sistem artileri modern Rusia dan seluruh jajaran proyektil serta pengisiannya ke dalam senjata. Selain tahan lama, Tablet-A juga juga tahan air — dapat menghabiskan beberapa jam di bawah air dan tetap berfungsi. Tablet kompak ini juga dapat digunakan untuk peralatan tempur Ratnik-2. 

“Ini adalah jenis teknologi pertama yang memungkinkan komandan mengoperasikan semua pasukan artileri sekaligus dari tabletnya dalam pertempuran taktis. Ini bukan tablet telekendali pertama di angkatan bersenjata dunia, karena Rusia mengikuti militer asing di jalur otomatisasi dan robotisasi semua kekuatan militer mereka. Akan tetapi, ini adalah satu-satunya tablet di dunia yang menampung artileri dan mortir sekaligus,” jelas Profesor Akademi Ilmu Militer Rusia Vadim Kozulin. 

Menurutnya, teknologi ini sudah melewati diuji coba dalam konflik Suriah di tangan pasukan terjun payung Rusia selama serangan “tabrak lari” di pangkalan musuh menggunakan kendaraan lapis baja ringan 'Tiger' yang dilengkapi mortir. 

“Prosesor komputernya cukup lambat dibandingkan dengan yang kami miliki di komputer kami, tetapi tablet itu sendiri sangat tahan lama. Anda bahkan dapat membuangnya ke bawah tangk dan tidak akan terjadi apa-apa. Tablet ini juga tahan air dan medan radioelektromagnetik berat yang dibuat untuk mematikan semua sistem komputer di wilayah operasi tertentu,” tambah sang ahli.

Selain Tablet-A, inilah perlengkapan terbaru militer yang diperoleh tentara Rusia tahun ini.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki