Pawang-pawang anjing yang disewa maskapai Aeroflot tengah melatih 15 anjing shalaika (persilangan antara anjing husky dan jakal) di Bandara Internasional Sheremetyevo Moskow. Anjing-anjing ini dilatih untuk mendeteksi penderita COVID-19. Demikian informasi tersebut diumumkan Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova pada 2 Oktober 2020.
“Kami punya jadwal, lembaga-lembaga kami memiliki sampel-sampel biologis yang diperlukan, dan ada tim sukarelawan yang melatih anjing-anjing tersebut. Sejauh ini, kami sudah setengah jalan, menggunakan berbagai (bahan) biomaterial,” kata Golikova.
Dia menambahkan, beberapa anjing dapat mendeteksi orang yang membawa bahan peledak atau bahkan menderita kanker, semuanya berdasarkan penciuman.
“Jika kita bisa memangkas waktu yang dihabiskan oleh seorang penderita COVID-19 di tempat umum dan ketika ia naik dan turun dari pesawat, itu akan mengurangi risiko penularan terhadap orang-orang di sekitarnya,” tambah Anna Popova, Kepala Badan Pengawasan Perlindungan Hak Konsumen Rusia Rospotrebnadzor.
Sesi latihan standar berlangsung selama 30 menit. Setelah itu, anjing-anjing tersebut istirahat selama satu jam. Selama pelatihan, mereka diperkenalkan dengan satu aroma baru, kemudian diperintahkan untuk menemukannya di antara bahan-bahan biomaterial pendonor yang sehat dan menunjukkannya dengan menggonggong atau mengibas-ngibaskan ekor.
Meski begitu, bagaimana anjing-anjing ini nantinya mengendus para penumpang di bandara masih belum diketahui.
“Kami masih mendiskusikan pengeksekusian rencana ini di lapangan dengan mitra-mitra kami. Ini mungkin melibatkan penggunaan masker yang dikenakan oleh penumpang atau sampel air liur yang nantinya digunakan anjing untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi (virus corona),” jelas CEO Aeroflot Vitaly Saveliev.
Pelatihan anjing di Bandara Sheremetyevo akan selesai pada Desember 2020. Setelah itu, unit-unit anjing akan mulai bekerja pada Januari 2021.