Face Pay: Teknologi Pembayaran dengan Sistem Pengenalan Wajah di Kereta Bawah Tanah Moskow

Anton Novoderezhkin/TASS
Dalam waktu dekat, para penumpang kereta bawah tanah atau metro di Moskow tidak lagi memerlukan tiket saat hendak menaiki kereta karena sistem pembayaran dengan pengenalan wajah akan segera diterapkan di ibu kota Rusia.

Pemerintah Kota Moskow meyakini bahwa ibu kota Rusia memiliki peluang besar untuk menjadi yang pertama di dunia dalam penggunaan teknologi pembayaran dengan sistem pengenalan wajah pada musim semi 2021.

"Metro bergerak ke level yang baru: Face Pay,"ujar Wakil Walikota Moskow Maksim Liksutov dalam sebuah pernyataan. “ Bayangkan, pintu pagar membuka pintunya di depan Anda. Kedengarannya agak fantastis, tetapi ini adalah masa depan kita yang akan segera  terwujud dalam waktu dekat, ” jelasnya, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Setidaknya, ia menambahkan, satu pintu putar di setiap stasiun metro akan dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah tanpa kontak paling cepat musim semi mendatang. Sistem ini kini sedang dalam tahap pertama pengujian, dengan pengujian awal yang direncanakan akan selesai pada 1 Oktober 2020.

Sistem pembayaran dengan pengenalan wajah siap menjadi populer di kalangan pengguna kereta, yang setiap hari kerja jumlahnya berkisar mencapai 9 juta per hari. 

“Semua orang terbiasa membayar dengan kartu dan ponsel pintar sehingga fitur ini tidak akan terlalu mengejutkan siapa pun,” jelas orang nomor dua di Moskow itu.

Tahun lalu, sejumlah pintu putar metro dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah yang memindai dan mengidentifikasi wajah. Kamera ditempatkan pada dudukan pintu putar setinggi wajah. Perangkat tersebut membantu menemukan penjahat dan orang hilang, menciptakan lingkungan yang lebih aman di Moskow, rumah bagi lebih dari 12 juta orang.

Sepanjang Perang Dunia II, Metro Moskow tidak hanya terus mengangkut penumpang setiap hari, tetapi juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bom bagi jutaan orang.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki