Untuk pertama kalinya, anggota brigade artileri Distrik Militer Barat berlatih dengan menggunakan sistem artileri modern Malka dan Tyulpan.
Para prajurit bersiaga penuh. Mereka harus mengatasi medan latihan, mengerahkan posisi tempur, menggunakan peralatan-peralatan teknis dan kamuflase, kata layanan pers Distrik Militer Barat.
Malka, meriam gerak otomatis baru (self-propelled) baru yang digunakan untuk pertama kalinya dalam latihan tersebut, mencapai target pada jarak lebih dari sepuluh kilometer. Sementara, tembakan meriam terbesar di dunia kaliber 203 mm dan mortir Tulip kaliber 240 mm ditangkis oleh drone Orlan 10.
Lebih dari 700 tentara dan lebih dari 120 unit bersenjata dan perlengkapan militer ikut serta dalam latihan tersebut.