Dari AK hingga S-300: Peran Rusia dalam Menciptakan Salah Satu Pasukan Terkuat di Amerika Selatan

Sumber foto: Bog-rata.com (mars.online)
Saat ini, angkatan bersenjata Venezuela memiliki sejumlah besar peralatan militer Rusia yang menjadikannya salah satu pasukan terkuat di Benua Amerika Selatan.

Konsorsium negara untuk ekspor dan impor produk, teknologi dan layanan terkait pertahanan Rusia Rosoboronexport mengatakan bahwa angkatan bersenjata Venezuela kini telah diperkuat dengan berbagai peralatan militer Rusia. Perusahaan negara itu telah menerbitkan laporan yang menggambarkan kerja sama teknis militer antara Rusia dan Venezuela, sebagaimana dilaporkan portal daring RG.RU

Dalam laporan tersebut dituliskan bahwa di antara peralatan militer Rusia yang dimiliki Venezuela di antaranya terdapat pesawat tempur, helikopter, tank, kendaraan tempur infanteri, pengangkut personel lapis baja, berbagai senjata artileri dan misil, termasuk seribuan senapan otomatis Kalashnikov (AK). 

Rosoboronexport menyatakan, sokongan senjata-senjata Rusia telah meningkatkan nilai tempur angkatan bersenjata Venezuela. Dengan demikian, tentara Venezuela kini tidak hanya menjelma menjadi lawan yang jauh lebih tangguh dalam menangkal kemungkinan agresi, tetapi juga meningkatkan kemampuannya dalam melawan musuh-musuh internal seperti kejahatan terorganisir, termasuk penyelundupan narkotika. 

"Pengiriman sistem pertahanan udara modern memungkinkan Venezuela membentuk sistem pertahanan udara yang efisien dan kompleks," ujar layanan informasi Rosoboronexport. Selain itu, spesialis Rusia juga diperbantukan untuk mendirikan pusat pelatihan pilot helikopter di dan kompleks pelatihan pilot untuk menerbangkan pesawat tempur Su-30MK2. 

Tujuh tahun lalu, Rusia telah mengirimkan dua unit sistem rudal pertahanan udara S-300VM. Sistem ini mampu menyerang hingga 24 target udara secara bersamaan dan dilengkapi dengan sarana modern untuk peperangan elektronik, yang kemampuannya tidak kalah jauh dari sistem S-400 yang lebih modern. Saat ini, S-300 menjadi aset terkuat Venezuela dalam menahan Amerika Serikat (AS) di kawasan ini. 

Kerja sama militer Venezuela dengan Rusia telah dijalin sejak masa pemerintahan sosialis yang dipimpin oleh Hugo Chavez yang terpilih sebagai presiden pada 1998. Dalam beberapa tahun, Venezuela telah membeli berbagai jenis pesawat terbang, helikopter, tank dan artileri Rusia. Dalam paket besar peralatan untuk tentaranya terdapat sistem rudal pertahanan udara jarak menengah Buk-M2 dan juga sistem rudal antipesawat jarak jauh PRO "Antej-2500". Sekitar seratus ribu senapan otomatis Kalashnikov dalam modifikasi AK-103 baru dikirim ke Venezuela. Caracas juga membeli pesawat tempur serbaguna Su-30MK2 baru, helikopter serang Mi-35M, versi modern dari tank T-72, BMP-3 dan BTR-80. 

Tidak hanya senjata, Venezuela juga mempercayakan Rusia untuk mencetak uang kertasnya senilai 300 juta bolivar, atau setara 143 juta dolar AS. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki