Lima Keunggulan Rusia dalam Bidang Iptek yang Diakui Dunia

AFP; rosenergoatom.ru/Global Look Press
Dalam bidang iptek, kekuatan-kekuatan besar (negara-negara yang diakui berpengaruh dalam skala global) bersaing dan berkolaborasi. Terkadang, suatu negara bisa saja mengungguli negara lain hanya dalam selang beberapa minggu atau beberapa hari saja. Inilah lima bidang utama yang dikuasai Rusia.

Einstein tentu sepakat bahwa keunggulan teknologi suatu negara bersifat relatif. Para ilmuwan memindai dunia demi mendapatkan lingkungan kerja dan kehidupan terbaik (yang jarang sekali beririsan), dan berganti kewarganegaraan serta tempat tinggal semaunya. Tak heran, tempat penemuan sering kali berbeda dengan tanah kelahiran si penemu.

Tanpa mengeklaim simpulan masalah ini, kami menyoroti bidang-bidang iptek yang diakui dunia sebagai keunggulan Rusia atau dipelopori negara tersebut.

1. Tenaga Nuklir

PLTN Rostov-na-Donu, Rusia.

Rusia terkenal sebagai negara pembangunan PLTN terbanyak di luar negeri. Rusia bahkan dikenal sebagai pemimpin produksi uranium yang diperkaya (jenis uranium dengan persentase komposisi uranium-235 yang telah ditingkatkan melalui proses pemisahan isotop) demi kebutuhan tenaga nuklir dan ekspor bahan bakar nuklir (BUMN Rosatom menguasai 40 persen pangsa pasar uranium yang diperkaya dan 17 persen pangsa pasar pasokan bahan bakar untuk PLTN). Sebagai pemimpin dunia di bidang ini, Rusia memiliki teknologi canggih untuk pemrosesan dan pembuangan limbah bahan bakar nuklir.

2. Prospeksi Geologis

Tambang Mir di Yakutia. Rusia.

Dengan luas 17,1 juta kilometer persegi, Rusia adalah negara terbesar di dunia. Dengan demikian, negara ini memiliki cadangan air minum dan sumber daya hutan terbesar. Fakti ini memang tak ada hubungannya dengan para ilmuwan Rusia, Meski begitu, ilmuwan Rusialah yang menciptakan teknologi untuk mengeksplorasi cadangan alamnya. Rusia menempati urutan pertama sebagai negara dengan cadangan gas alam dan berlian terbesar di dunia.

Rusia menyimpan hampir 25 persen cadangan gas alam dunia. Karena itu, Rusia merupakan pemimpin abadi dalam bidang ini. Iran yang menempati posisi kedua bahkan hanya memiliki sekitar 17 persen seja. Karena itu, keunggulan Rusia dalam bidang ini tentu tak terbantahkan.

Produksi berlian merupakan salah satu industri pertambangan tertua di Rusia. Industri ini bermula ketika para penambang menemukan berlian dalam deposit emas Ural pada 1867. Saat ini, Rusia adalah pemimpin baik dalam volume berlian yang ditambang maupun nilai totalnya. Rusia juga menempati peringkat pertama sebagai negara dengan cadangan berlian terbesar di dunia. Saking banyaknya, potensi cadangan berlian Rusia diperkirakan tiga hingga empat kali lebih tinggi daripada gabungan potensi cadangan negara-negara penghasil berlian lainnya!

3. Pengembangan Algoritma

Tim Universitas Negeri Saint Petersburg, pemenang final ICPC ke-38 (2018).

Menurut HackerRank, Rusia dan Tiongkok terus-menerus bersaing demi mengukuhkan peringkat teratas dalam peringkat pengembangan perangkat lunak secara global. Pada saat yang sama, Rusia adalah negara yang paling unggul dalam bidang pengembangan algoritma.

4. Matematika

Grigory Perelman terlihat berjalan di suatu tempat di kampung halamannya di Sankt Peterburg. Grigory biasa menghindari dan/atau mengabaikan jurnalis dan reporter.

Sejak 1991, enam ahli matematika kelahiran Rusia telah menerima Fields Medal, penghargaan paling bergengsi di dunia matematika. Mereka adalah Efim Zelmanov, Maksim Kontsevich, Vladimir Voevodsky, Grigory Perelman, Andrei Okunkov, dan Stanislav Smirnov.

Pada 2002 – 2003, Perelman berhasil menyelesaikan konjektur Poincaré, salah satu masalah matematika terbesar yang dirumuskan matematikawan Prancis, Henri Poincaré. Dialah satu-satunya (hingga 2020) yang berhasil memecahkan satu dari tujuh Masalah Milenium yang dinyatakan Clay Mathematics Institute pada tahun 2000.

5. Fisika

Konstantin Novoselov, penerima Hadiah Nobel Fisika berdarah Rusia.

Dilihat dari segudang pencapaian yang diraih, Rusia pun unggul dalam bidang fisika. Sejak 1991, lima fisikawan kelahiran Rusia telah dianugerahi Hadiah Nobel Fisika. Mereka adalah Zhores Alferov, Alexey Abrikosov, Vitaly Ginzburg, Konstantin Novoselov, dan Andre Geim (yang, meski lahir di Sochi, adalah seorang warga Jerman dan tak pernah dianggap sebagai orang Rusia).

Lebih dari 700 ilmuwan Rusia terlibat dalam pembangunan Penumbuk Hadron Raksasa (LHC), sebuah pemercepat partikel berenergi tinggi terbesar di dunia. Pada 1997, Dmitry Dyakonov, Viktor Petrov, dan Maxim Polyakov berhipotesis tentang keberadaan pentaquark, partikel subatomik yang terdiri dari empat quark dan satu antiquark yang diikat bersama, yang terdeteksi oleh LHC pada 2015.

Tak hanya itu, fisikawan Rusia juga terdepan dalam bidang termonuklir, fisika plasma, astronomi radio, dan astronomi gravitasi. Tak dimungkiri, pendidikan fisika Rusia tidak ada duanya.

Berkat jaringan saraf tiruan (‘neural network’, salah satu cabang ilmu kecerdasan buatan), potret wajah pada lukisan dan foto kini bisa tersenyum, bergerak, dan bahkan berbicara.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki