Media Amerika Sebut Drone Nuklir ‘Poseidon’ Rusia sebagai Senjata Kiamat Pamungkas

Drone bawah laut Poseidon.

Drone bawah laut Poseidon.

Sputnik
Poseidon dapat membawa hulu ledak nuklir dengan kekuatan dua megaton dan mencapai kecepatan 108 knot di bawah air, yang mampu menghancurkan infrastruktur musuh, kapal induk, dan target utama lainnya, seperti pangkalan AL hingga kota-kota pesisir yang penting secara ekonomi.

"Temui Poseidon, kendaraan tak berawak (drone) bawah laut unik dengan sistem penggerak dan hulu ledak nuklir. Drone ini dapat beroperasi sebagai torpedo nuklir otonom dengan jangkauan yang hampir tak terbatas," tulis majalah Amerika Serikat (AS) The National Interest mengawali artikelnya yang berjudul “Kapal Selam Rusia Baru Ini Membawa Senjata Kiamat Pamungkas”. 

Khabarovsk, kapal selam kedua Rusia yang akan melayani sebagai pembawa drone bawah laut nuklir Poseidon rencananya diluncurkan pada akhir Juni mendatang. Kapal selam itu mampu membawa hingga enam drone Poseidon, tulis majalah itu dengan mengutip kantor berita Rusia TASS

Majalah itu juga menulis tentang laporan Pentagon yang mengonfirmasi keberadaan Poseidon pada 2016. Dokumen-dokumen mengatakan bahwa drone itu dapat membawa hulu ledak nuklir dengan kekuatan dua megaton dan mencapai kecepatan 108 knot di bawah air, yang jauh lebih baik dari torpedo biasa. 

Poseidon mampu menghancurkan infrastruktur musuh, kapal induk, dan target utama lainnya, seperti pangkalan AL hingga kota-kota pesisir yang penting secara ekonomi. 

Poseidon adalah pengembangan proyek torpedo nuklir era Soviet, T-15. Cari tahu lebih banyak tentang Poseidon di sini!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki