Pada Senin (1/7), 14 orang pelaut Rusia tewas dalam kebakaran yang terjadi di dalam kapal selam rahasia bertenaga nuklir ‘Losharik’. Peristiwa tersebut terjadi ketika kapal selam tengah beroperasi di perairan teritorial Rusia di Samudra Arktik.
Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, seluruh awak tewas akibat menghirup asap dan gas beracun.
Hingga kini, penyebab kebakaran tersebut masih belum jelas dan akan diselidiki secara menyeluruh di bawah pengawasan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sendiri.
Meski begitu, kami akan mengungkap segala informasi yang kami ketahui tentang tragedi tersebut, kapal selam rahasia itu sendiri, dan misi yang mungkin dilakukan di perairan Samudra Arktik.
Kapal selam ‘Losharik’ diluncurkan pada 2003 dan merupakan satu-satunya kapal selam Rusia yang dirancang untuk misi penelitian, penyelamatan, dan operasi militer khusus hingga kedalaman 6.000 meter. Sebagai perbandingan, kapal selam militer biasa hanya dapat beroperasi di kedalaman antara 100 – 200 meter dan memiliki kemampuan terbatas untuk menembakkan proyektil dari kedalaman 50 meter.
“Salah satu misi kapal selam ‘Losharik’ adalah memantau landas laut, serta memanfaatkan atau memutus kabel telekomunikasi bawah laut yang mentransmisikan data pergerakan kapal-kapal militer, termasuk transfer informasi dan interkomunikasi mereka. Namun, misi utama ‘Losharik’ akhir-akhir ini adalah mengeksplorasi dasar laut di kedalaman ekstrem untuk kemungkinan ekstraksi mineral lebih lanjut,” kata analis militer Dmitry Safonov kepada Russia Beyond.
Menurutnya, Rusia sedang berupaya mengembangkan sistem robot otonom yang memungkinkan ekstraksi mineral dari kedalaman ekstrem.
“Saat ini sudah ada perangkat dan robot bertenaga nuklir yang dapat beroperasi beberapa ribu meter di bawah permukaan (laut) tanpa bantuan manusia,” katanya.
Safonov mengatakan, ‘Losharik’ juga digunakan untuk menguji teknologi lain. Misalnya, kru kapal selam itu termasuk di antara orang-orang yang menguji campuran oksigen cair yang memungkinkan manusia bernapas di bawah air.
“Armada Rusia itu membawa elite-elite intelektual. Mereka melakukan misi yang sangat penting. Kehilangan mereka betul-betul sebuah tragedi. Perlu waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan kru baru sehebat ini,” ujar Safonov.
Dari 14 korban tewas, tujuh di antaranya berpangkat kapten, sementara dua lainnya diberi gelar ‘Pahlawan Federasi Rusia’, sebagaimana yang dianugerahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
‘Losharik’ adalah kapal selam bertenaga nuklir dengan reaktor atom yang bisa beroperasi di kedalaman laut.
Kapal selam itu tidak membawa senjata. Sebaliknya, ‘Losharik’ dilengkapi dengan lengan manipulator dan tabung hidrostatis, kamera untuk memantau situasi bawah air, serta sistem pembersihan batuan dasar.
Kapal selam ‘Losharik’ memiliki kecepatan maksimum 30 knot (sekitar 55 km/jam).
K-429 adalah salah satu kapal selam paling sial yang pernah dimiliki Angkatan Laut Soviet. Tenggelam sekali saja sudah buruk, bagaimana kalau dua kali ...?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda