Rusia Hendak Bangun 12 Kapal Bersenjatakan Rudal Kalibr, Onyx, dan Zircon

Alexander Melnikov/Sputnik
Masing-masing kapal akan membawa 48 rudal yang tak bisa dihentikan oleh sistem pertahanan rudal masa kini.

Rusia berencana membangun 12 fregat Proyek 22350M yang dimodernisasi, yang masing-masing akan memuat hingga 48 rudal jelajah Kalibr, Onyx, dan Zircon. Demikian informasi tersebut dilaporkan media Rusia pada pertengahan bulan ini, mengutip sumber-sumber di industri pertahanan dalam negeri.

“Kapal utama dalam seri ini direncanakan akan diserahkan kepada Angkatan Laut Rusia pada 2027,” kata seorang sumber di industri pembuatan kapal.

Prototipe teknis kapal, dengan berat benaman 7.000 ton, akan diluncurkan sebelum akhir 2019. Setiap kapal akan memiliki ruang-ruang peluncuran yang dapat menampung tiga jenis rudal berbasis laut paling canggih: Kalibr, Onyx, dan Zircon.

“Secara total, ada 12 fregat yang akan dibangun, 11 di antaranya akan diserahkan ke AL Rusia di bawah program persenjataan negara yang baru,” kata sang narasumber.

Selain itu, kapal-kapal itu akan memiliki sistem pertahanan rudalnya sendiri, Poliment-Redut, dengan kapasitas amunisi hingga seratus rudal, serta senjata antikapal selam dan torpedo.

Armada Baltik Rusia sudah memiliki kapal Proyek 22350 (tetapi tanpa huruf ‘M’, yang berarti ‘dimodernisasi’), Laksamana Gorshkov.

“Itu kapal yang bagus dan sekarang para insinyur harus menemukan cara untuk memodernisasikannya. Pertama-tama, senjatanya — sebagaimana yang disebutkan di atas, harus ditingkatkan kapasitasnya menjadi 48 rudal. Selain itu, rangkaian kapal ini dan selanjutnya akan dilengkapi dengan sebuah sistem kendali tembak otomatis universal,” ujar mantan analis militer surat kabar Izvestia, Dmitry Safonov, kepada Russia Beyond.

Safonov menambahkan, amunisi kapal saat ini hanya terdiri dari 16 rudal, sementara dimensinya hanya sekitar setengah dari angka yang ditargetkan setelah dimodernisasi (saat ini berat benaman kapal-kapal Proyek 22350 hanya 4.500 ton).

Rudal

Rudal Kalibr Rusia setara dengan rudal Tomahawk AS. Singkatnya, ini adalah rudal jelajah berbasis laut yang terbang menuju sasaran di sepanjang jalur penerbangan yang “memeluk medan” (terbang dengan sangat rendah dan secara otomatis menjaga ketinggian relatif konstan di atas permukaan -red.) dan memiliki lintasan yang tak dapat diprediksi sistem pertahanan rudal. Saat ini, rudal semacam ini adalah salah satu senjata paling efektif dan mematikan yang digunakan dalam pertempuran melawan militan.

Rudal-rudal ini memiliki jangkauan hingga 2.600 km dan dalam 10 – 15 tahun mendatang, perkembangan teknologi akan semakin canggih sehingga sistem berpresisi tinggi ini (rudal Kalibr menyasar target dengan akurasi hingga 30 meter) bisa dilengkapi hulu ledak yang memiliki kekuatan setara dengan senjata nuklir.

Dengan kata lain, ini akan menjadi senjata bermanuver dan berpresisi tinggi yang tidak akan membuat awan radioaktif atau mencemari medan target.

Sementara itu, Zircon adalah rudal pertama di dunia yang terbang dengan kecepatan hipersonik, yaitu sekitar 2,5 km per detik (delapan kali lebih cepat dari kecepatan suara) dan memiliki jangkauan hingga 500 km.

Zircon adalah rudal antikapal dan, tidak seperti Kalibr, secara khusus diciptakan untuk menghancurkan kapal musuh.

Hingga kini tidak ada negara lain selain Rusia yang memiliki rudal hipersonik. Selain itu, belum ada langkah-langkah balasan yang efektif terhadap rudal-rudal ini.

Rusia dan AS masih menjadi pemimpin teknologi pasar senjata global. Kedua negara memiliki jagoannya masing-masing, tetapi senjata Rusia tak dipungkiri sangat mengesankan. Inilah trio senjata andalan pertahanan Rusia.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki