Pelontar api ‘Smes’.
Kementerian Pertahanan RusiaPada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengungkapkan informasi mengenai senjata persilangan antara peluncur granat dan pelontar api terbarunya yang disebut “Smes”. Proyek ini masuk dalam kategori “rahasia besar”, tetapi Russia Beyond berhasil mendapatkan sejumlah rincian senjata baru tersebut.
Berbagai pengalaman dari sejumlah keterlibatan militer modern, termasuk kampanye di Suriah, serta berbagai misi operasi hitam unit-unit khusus di berbagai penjuru dunia, digunakan untuk mengembangkan Smes.
“Smes diharapkan dapat bekerja selaras dengan Shmel yang ada saat ini. Senjata itu, pada dasarnya, adalah semprotan dengan muatan zat yang mudah terbakar. Di dalamnya terdapat sebuah proyektil, yang bisa meledak dan menyemburkan api dari larasnya,” kata mantan analis Izvestia, Dmitry Safonov.
Senjata baru itu akan digunakan pada jarak hingga 30 meter dan dalam situasi “ketika kelompok militan perlu ‘diasapi’ dari tempat persembunyian mereka”, tambah Safonov.
Penyembur api baru tersebut diperkirakan dapat menangani masalah-masalah yang dihadapi senjata model lama. “Sejak zaman Perang Dunia I, penyembur api telah menjadi senjata yang sangat berbahaya, tak hanya untuk musuh, tetapi untuk yang menggunakannya,” ujar Safonov melanjutkan. “Tangki dengan bahan yang mudah terbakar bisa meledak di punggung prajurit saat terkena tembakan. Model baru ini sepenuhnya menghilangkan masalah tersebut.”
Penemuan lain tentara Rusia yang tak kalah unik adalah “peti kemas penyamaran” untuk Kalibr dan rudal berbasis laut lainnya.
Senjata itu disebut “kompleks peti kemas Klub-K Rusia”, dan akan digunakan untuk menyasar target laut dan darat. Senjata ini akan ditempatkan di kapal-kapal kelas perusak yang menyamar sebagai tanker jarak jauh.
Proyek ini masih dalam tahap konsep, tidak ada “peti kemas Kalibr” sungguhan di atas kapal-kapal Rusia saat ini.
Senjata itu terinspirasi oleh modul peluncuran universal untuk rudal berbasis laut, yang membawa semacam peti kemas berukuran 6 – 12 meter alih-alih menggunakan mekanisme peluncuran internal. “Peti-peti kemas” ini mampu membawa muatan hingga empat rudal.
Senjata itu dilengkapi dengan pendeteksi radio elektronik yang mencari dan mengunci target musuh. Klub-K juga dapat berinteraksi dengan sistem lain dan menerima data dari pesawat, satelit, dan kompleks senjata lainnya.
Hasil dan efektivitas terhadap target berbasis laut dan darat akan bervariasi tergantung pada rudal yang digunakan. Misil kelas Kalibr, misalnya, akan dapat mengenai sasaran di laut atau darat pada jarak hingga 2.500 km.
Senjata Rusia terkenal karena kekuatan, keandalan, dan — mungkin yang paling penting — kemudahan perawatan dan kegunaannya. Inilah tiga senjata Rusia yang paling populer di dunia selama seabad terakhir.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda