Lima Teknologi Rintisan Rusia yang Mendunia

Getty Images, Perm Local History Museum, Public Domain
Tahukah anda pemadam api, pengukuran tekanan darah, susu bubuk dan pengelasan logam adalah sebagian kecil dari banyak kemajuan dan terobosan ilmiah brilian yang ditemukan dan diterapkan pertama kali di Rusia?

Berikut kami ulas lima teknologi yang dikenal di dunia dan ternyata dirintis di Rusia.

1. Pengelasan

Vasilyi Petrov

Ketika pengelasan Rusia muncul pertama kalinya, terdapat kaca. Namun bukan kaca biasa,  melainkan kaca yang terbuat dari logam.

Eksperimen pertama yang mengarah pada penemuan pengelasan dilakukan pada awal abad ke-19 secara simultan dan independen oleh insinyur Rusia Vasiliy Petrov dan insinyur Inggris Humphry Davy. Mereka berdua menemukan busur listrik, tetapi sementara busur pertama Davy berdenyut pendek dan bersuhu lebih rendah, busur Petrov bisa bertahan lebih lama dan menghasilkan suhu yang cukup untuk melelehkan logam.

Nikolay Benardos

Pada awal abad ke-19, percobaan Petrov hanyalah sains murni. Namun, pada 1881, insinyur dan penemu Rusia Nikolay Benardos, yang bekerja di bawah Pavel Yablochkov (penemu lampu busur karbon listrik), menemukan bahwa busur listrik dapat digunakan untuk pengelasan. Pada tahun 1885, Benardos menerima paten, dan pada 1888, penggunaan metode industri dimulai.

Slavyanov's

Pada saat yang sama, insinyur Rusia lainnya, Nikolay Slavyanov, menyarankan untuk menggunakan elektroda logam, bukan elektroda karbon, yang memungkinkan pengelasan logam dengan titik leleh yang sangat tinggi. Sebagai contoh, Slavyanov menciptakan "kaca" yang terkenal, sebuah silinder yang terdiri dari delapan logam dengan titik lebur tinggi yang dilas bersama.

2 Susu bubuk

Powdered milk

Susu bubuk adalah bahan penting dalam makanan bayi, dan mungkin sebagian besar dari kita mengonsumsinya ketika balita. Namun, hanya sedikit yang mungkin tahu bahwa aslinya berasal dari daerah terpencil di Siberia.

Pada 1792, Ivan Erich, seorang penerjemah dari Mongolia, pertama kali menulis bahwa di Dauria (wilayah Transbaikal) orang-orang Mongol setempat membekukan susu di musim dingin di atas piring, dan kemudian mengeringkan es ini di bawah sinar matahari, menguapkan bagian air, yang menghasilkan “bubuk susu”. Setelah itu, seorang dokter yang bekerja di daerah yang sama memperkenalkan cara penyimpanan susu ini kepada masyarakat luas.

Osip Krichevsky, penemu asli susu bubuk , bekerja sebagai dokter di pabrik peleburan perak Nerchinsk (wilayah Transbaikal, lebih dari 5000 km dari Moskow). Dia mencatat bahwa mayoritas orang-orang Yakut yang bekerja di pabrik, juga mengeringkan susu dengan cara yang sama. Krichevsky menyarankan susu bubuk bisa berguna dalam perjalanan laut, di mana makanan segar dan bergizi diperlukan. Dia juga mencatat bahwa orang Eropa belum tahu produk Siberia ini.

Krichevsky menggunakan teknologi ini untuk menyimpan susu di Nerchinsk, tempat ia meninggal pada 1832. Produksi susu bubuk pertama juga dimulai di Sankt Petersburg pada 1832. Namun, paten pertama untuk teknologi ini malah diperoleh oleh orang Inggris, T.S. Grimwade, pada tahun 1855.

3. Pemadaman api dengan busa

Alexander Loran

Memadamkan api dengan air tak seefektif kelihatannya. Maka, seorang Rusia memutuskan untuk menggunakan busa.

Alexander Loran, seorang insinyur Rusia keturunan Perancis, sedang mencari cara untuk membuat alat pemadam api yang efektif karena dia telah melihat banyak kebakaran. Pada awal abad ke-20, Loran, seorang insinyur yang belajar kimia di St. Petersburg dan Paris, bekerja sebagai guru di Baku, kota terbesar di Azerbaijan yang dikontrol Rusia, yang pada saat itu merupakan pusat industri minyak kekaisaran. Kebakaran minyak yang tak terkendali adalah masalah besar, dan mereka tidak bisa dipadamkan dengan air atau alat pemadam bubuk.

Legenda mengatakan bahwa Loran sedang minum bir dengan seorang teman ketika dia berteriak, "Eureka!" Loran melakukan percobaan pertamanya dengan memadamkan genangan minyak yang terbakar menggunakan bir berbusa dan berhasil. Loran kemudian menemukan zat berbusa dan mendirikan merek pemadam api yang diberi nama "Eureka." Dia mematenkan sistemnya di Rusia dan di Amerika pada tahun 1907.

4. Gridshell

Vladimir Shukhov

Sangat menarik bagaimana sebuah teknologi yang dirancang pada abad ke-19 menemukan penerapan penuhnya pada abad ke-21 - arsitek dan insinyur Rusia Vladimir Shukhov adalah seorang jenius yang bertahun-tahun lebih maju dari zamannya.

Shukhov's tower in Nizhny Novgorod, Russia, 1896

Gridshell adalah struktur yang memperoleh kekuatannya dari kelengkungan ganda, namun dibangun dari grid atau kisi yang biasanya terbuat dari kayu atau baja.

Struktur grid diagonal (diagrid/gridshell) pertama kali ditemukan dan dipatenkan oleh Shukhov pada 1895-1899. Keuntungannya adalah berat yang ringan namun memiliki kemampuan menahan tekanan berat karena elastisitas konstruksi; korosi rendah, dengan sedikit atau tanpa ruang yang dapat ditembus air; dan biaya rendah dengan daya tahan tinggi. Saat ini, sebagian besar menara dan paviliun Shukhov di Rusia masih utuh setelah lebih dari 100 tahun dengan sedikit atau tidak ada pemeliharaan sama sekali.

The Shukhov radio tower in Moscow

Penemuannya telah membantu mendefinisikan arsitektur abad ke-21 ke tingkat yang signifikan. Gridshell sekarang diaplikasikan oleh arsitek terkenal dunia seperti Richard Buckminster Fuller, Norman Foster, Nicholas Grimshaw, dan banyak lagi lainnya.

The gridshell 'geodesic dome', designed by Richard Buckminster Fuller, at Montreal Biosphere museum

Namun, itu tidak begitu populer selama abad ke-20, karena pembangunannya menuntut perhitungan yang sangat teliti, yang jauh lebih mudah untuk diselesaikan di komputer. Meskipun ia tidak memiliki teknologi komputasi seperti itu di ujung jarinya, Shukhov sendiri berhasil melakukannya - ia menciptakan menara  gridshell pertama dan paviliun industri untuk Pameran Industri dan Seni All-Russia di Nizhny Novgorod pada 1896.

5. Pengukuran tekanan darah

Nikolay Korotkov (L) and the Riva-Rocci sphygmomanometer used by Korotkov in his measurements

Metode medis umum ini adalah salah satu yang tertua dalam praktiknya dan masih digunakan hingga hari ini karena akurasinya.

Tekanan darah adalah salah satu pengukuran paling penting yang dapat dilakukan pada tubuh manusia, dan membantu untuk mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi. Saat mengukur tekanan darah, dokter biasanya menggunakan dua angka: tekanan sistolik (maksimum selama satu detak jantung), dan tekanan diastolik (minimal antara dua detak jantung).

Ada banyak metode pengukuran tekanan darah dengan akurasi rendah sebelum ahli patologi Italia Scipione Riva-Rocci menemukan manset tiup yang melingkari lengan dan melekat pada sphygmomanometer merkuri. Manset diletakkan di lengan, menggembung, dan kemudian dokter memegang jari-jarinya pada denyut nadi pasien. Ketika tidak ada denyut nadi terdeteksi, itu berarti bahwa manset sepenuhnya menghalangi aliran darah dan tekanan manset internal identik dengan tekanan sistolik. Namun, metode ini tidak memungkinkan untuk mendeteksi tekanan diastolik.

Nikolay Korotkov adalah seorang dokter Rusia yang pertama kali bekerja sebagai tenaga medis lapangan dan kemudian beralih ke operasi pembuluh darah. Pada tahun 1904, ia mengukur tekanan darah pasien menggunakan manset Riva-Rocci dan secara tidak sengaja menggunakan stetoskop pada arteri brakialis pasien, ketika ia mendengar bunyi berdebam yang kemudian dinamai menurut namanya. Arteri, dalam hal ini, mirip dengan pipa dengan cairan yang terjepit oleh manset. Ketika tekanan pada manset berada di atas sistolik tidak ada suara yang terdengar. Begitu mereka sama, beberapa darah dapat lewat di bawah manset, dan suara berdebar muncul. Ketika mereka berakhir, itu berarti darah mengalir dengan bebas. Jadi momen ketika suara berakhirlah yang menunjukkan tekanan diastolik.

Korotkov menggambarkan metode ini dalam laporan setengah halaman pada 1905 yang kemudian disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada 1935 sebagai satu-satunya metode pendeteksian darah non-invasif resmi. Metode ini pun merupakan menjadi metode standar hingga hari ini.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki