Kerja Sama Ratusan Miliar Rupiah, Perusahaan Rusia Akan Kirim 2,800 Robot Kecerdasan Buatan ke AS

Tekno&Sains
ARSENY KALASHNIKOV
Lebih dari 2,800 Promobot — robot buatan perusahaan Rusia bertenaga kecerdasan buatan yang didesain untuk menarik pelanggan — akan dikirim ke AS dalam lima tahun ke depan. Kesepakatan ini bernilai sekitar 56 juta dolar AS (796 miliar rupiah). Inellitronix, anak perusahaan Lighting Group AS di bidang pencahayaan dan pengukuran LED dan panel, juga membayar 600 ribu dolar AS untuk hak distribusi eksklusif.

Promobot, perusahaan perintis asal kota Perm dekat Pegunungan Ural, merancang robot pelayanannya untuk bekerja di ruangan padat. Menurut perusahaan, mesin itu dapat bergerak secara mandiri dan membantu orang dengan navigasi. Robot ini mampu berinteraksi dan menjawab pertanyaan.

Sejak didirikan pada 2014, Promobot baru menjual 320 robot, sebagian besar di Rusia. Perusahaan ini terkenal dengan aksi untuk promosi mereka, termasuk dua kali upaya robot melarikan diri dari laboratorium, yang palsu menurut sebagian besar sumber media.

Menurut para pendiri perusahaan, salah seorang peneliti mereka di Perm meninggalkan fasilitas tanpa menutup pintu dengan benar di belakangnya, dan sebuah robot bertenaga AI77 melarikan diri, berjalan sekitar 45 meter sebelum baterainya habis. Ia diduga lepas di jalan selama hampir 40 menit.

Rekaman lain menunjukkan sebuah robot autodidak menghentikan rak-rak yang akan jatuh menimpa seorang gadis kecil setelah ia mencoba memanjat. Oleg Krivokurtsev, pendiri perusahaan, mengklaim Promobot melakukan manuver itu sendiri.

Perwakilan Intellitronix mengonfirmasi ke Russia Beyond bahwa pihaknya menerima hak eksklusif untuk memasarkan robot layanan pelanggan mereka di Amerika Serikat.

“Pelanggan kami meliputi Home Depot, Walmart, O’Reily Autoparts, dan lainnya,” kata sang wakil. “Kami sedang mempersiapkan presentasi untuk jaringan dealer kami dan sangat gembira dengan potensi pasar ini.”

Mulai tahun ini, Promobot berencana mengirimkan sekitar 75 robot per bulan, dan berencana meningkatkan jumlahnya hingga 100 robot per bulan pada 2022.

"Staf teknik kami telah menguji kemampuan dan fungsionalitas Promobot setelah menerima pesanan robot pertama," kata CEO Intellitronix, Paul Spivak dalam sebuah pernyataan. "Promobot membuat teknisi kami terkesan dalam hal kualitas dan kecerdasan interaktif di lingkungan belajar."

Menurut Statista, pasar global robot diperkirakan tumbuh drastis dari 39,3 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 498,6 miliar dolar AS pada 2025.

Seperti apakah robot tempur canggih terbaru buatan Rusia?