Senjata Apa Saja yang Akan Pasukan Penerjun Payung Dapatkan hingga 2025?

Tentara Rusia dibalut seragam tempur Ratnik-2.

Tentara Rusia dibalut seragam tempur Ratnik-2.

Alexey Filippov/Sputnik
Rusia berencana menghabiskan miliaran dolar AS dalam beberapa tahun ke depan untuk memperbarui senjata dan perlengkapan Pasukan Penerjun Payung, yang meliputi sistem artileri penerjunan era baru dan seragam tempur canggih Ratnik-2.

Hingga 2025, Kementerian Pertahanan Rusia akan menghabiskan sekitar 70 miliar dolar AS (950 triliun rupiah) untuk infanteri dan pasukan penerjun payungnya. Uang ini digunakan untuk perlengkapan yang memang sudah bertahun-tahun dibutuhkan ‘infanteri terbang’.

Pertama, sistem artileri otomatis baru akan menggantikan kendaraan era Soviet yang sudah usang Nona-S dan Sprut. Sistem ini dipersenjatai dengan peluru 120 dan 125 milimeter.

Perlengkapan penerjunan yang baru disebut Lotos, dan ada dua versi: satu dilengkapi dengan senjata kaliber 120 milimeter, yang satu lagi 152 milimeter. Ia diprediksi dapat melebihi sistem artileri sebelumnya dalam hal daya tembak, jarak tembak, dan mobilitas.

“Setiap ledakan dari Nona meninggalkan lubang sedalam lima meter, jadi mesin baru ini punya kekuatan yang lebih mematikan,” ujar Vadim Kozulin, profesor di Akademi Ilmu Militer.

Namun begitu, hingga sistem artileri ini lulus uji coba yang akan diadakan dalam beberapa tahun ke depan, Kemenhan Rusia sementara akan versi modifikasi dari mesin Soviet yang sudah usang tersebut di atas.

Tahun 2018, para penerjun payung akan mendapatkan 30 unit sistem artileri Sprut-SD yang masih mampu menembus lapisan baja tank modern meski sudah lama digunakan.

Kementerian juga berencana menambah jumlah kendaraan pengangkut personel untuk para penerjun payung. Per 2020, mereka akan mendapatkan 180 unit kendaraan BMD-4. Selain bahwa mesin tipe ini bisa diterjunkan di wilayah musuh dengan sistem artileri Sprut-SD dan Nona-nya, ia juga bersifat amfibi dan bisa bergerak melewati air di kecepatan hampir sepuluh kilometer per jam; di saat yang bersamaan, ia juga bisa menggunakan meriam 30 milimeter untuk melawan musuh.

Pasukan Penerjun Payung adalah unit pertama di militer Rusia yang menerima seragam tempur generasi baru Ratnik-2. Pada akhir 2018, seluruh tentaranya akan memakai seragam dengan fitur-fitur fantastis ini.

Ratnik-2 mengombinasikan senjata dan sistem pertahanan dengan sistem listrik dan pendukung hidup. Satu set lengkapnya terdiri atas 60 benda seperti rompi antipeluru yang mampu tahan 10 serangan langsung dari senapan runduk Dragunov (peluru 7,62 milimeter) dan juga senapan AK-12 atau AEK-971. Ia juga memiliki helm berkaca pelindung dan sejumlah alat penglihatan dan pengintaian. Pakaian kamuflase lapis bajanya juga didesain khusus untuk membuat pemakainya tak mudah dilihat musuh – dan juga kamera inframerah.

Pembuat seragam ini mengatakan satu set pakaiannya berboot 20 kilogram, jauh lebih sedikit dibanding seragam serupa yang digunakan tentara asing.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki