Supersonik: Mesin Baru, Jet Tempur Su-57 Mampu Capai 2,000 Kilometer Per Jam

Tekno&Sains
NIKOLAY LITOVKIN
Jet tempur generasi kelima tercanggih di dunia ini memiliki ‘jantung’ baru untuk membantunya terbang di kecepatan menakjubkan – beberapa senjata baru juga diuji coba untuknya.

Su-57 adalah jet tempur generasi kelima terbaru Rusia – saingan dari F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Kemampuannya di langit membuat takjub orang-orang seluruh dunia dan perwakilan militer saat pameran kedirgantaraan MAKS 2017 tahun ini.

Pakar militer tak menyembunyikan fakta bahwa jet ini masih membutuhkan banyak perkembangan. Oleh karena itu, bulan ini Su-57 mulai menggunakan sebuah mesin canggih baru.

Apa Guna ‘Jantung’ Ini?

Setelah uji coba selesai, mesin ini akan memungkinkan Su-57 untuk mempercepat perubahan mode dari non-pembakaran lanjut ke kecepatan supersonik, serta mempertahankannya hingga penerbangan selesai.

“Saya rasa kecepatannya akan 1,6 Mach – sekitar 2,000 kilometer per jam – tergantung di mana ia terbang. Mesin ini juga akan meningkatkan kemampuan siluman Su-57 karena materi komposit baru,” kata Pavel Bulat, pakar avionik dan Direktur Kupol.

Menurutnya, pembaruan ini akan selesai sepenuhnya pada 2020. Sukhoi Corporation, yang membangun jet tersebut, juga berencana meningkatkan sistem radarnya. Bulat percaya bahwa Su-57 adalah jet tempur generasi kelima tercanggih di dunia.

Senjata Apa yang Akan Su-57 Miliki?

Pesawat paling modern tentu harus dilengkapi dengan senjata paling modern.

Selain misil udara-ke-udara dan udara-ke-darat serta senapan 30 milimeter, jet ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah bom yang tersembunyi di dalamnya (selain yang bergantung di sayap) untuk membuatnya tak terdeteksi radar musuh.

Selama kampanye di Suriah, Angkatan Udara Rusia menguji calon-calon senjata untuk Su-57. Salah satunya adalah pembakar berdaya ledak tinggi OFZAB-500 dan bom aviasi ODAB-500PMB.

Ada Berapa Su-57 untuk AU?

Kiriman pertamanya sudah masuk dalam Program Persenjataan Negara 2018-2025. Namun begitu, Kementerian Pertahanan Rusia tak terburu-buru menggelontorkan dana untuk lebih banyak Su-57 lagi.

“Pertama, harga satuan Su-57 tanpa senjata bisa mencapai 100 juta dolar AS (1,35 triliun rupiah). Tak ragu lagi, ia adalah mesin yang sangat efektif tapi mahal,” kata Dmitry Safonov, analis militer dari harian Izvestia.

Ia menambahkan bahwa ini adalah salah satu alasan mengapa Kemenhan Rusia hanya membeli 12 unit dulu, bukan 48 seperti rencana awal.
“Untuk sekarang, jet tempur generasi keempat Su-35C akan menggantikan tugas Su-57,” Safonov menambahkan.