Bagaimana Misil Balistik Iskander-M Dimodernisasi?

Tekno&Sains
IGOR ROZIN
Salah satu sistem misil balistik jarak dekat yang paling ganas di dunia akan diperkuat dengan sejumlah modifikasi hingga 2020.

Sistem misil Iskander-M sudah terkenal akan keefektifan dan kualitasnya. Proyektilnya dapat memuat sepuluh tipe hulu ledak, dan ia diprediksi akan lebih canggih lagi seiring rencana produsen senjata Rusia untuk merilis versi barunya dalam beberapa tahun ke depan.

Apa itu Iskander-M?

Sistem ini belum pernah digunakan di situasi tempur nyata sebelumnya — ketika diuji coba, ia mampu menghancurkan total. Ia dirancang untuk mengeliminasi target strategis yang ada di balik garis pertahanan musuh: sistem misil, pangkalan udara, pelabuhan, pangkalan militer, pabrik, dan lain-lain.

Dengan jarak tempuh hingga 500 kilometer, dan presisi 30 sampai 50 meter, misil ini dapat dilengkapi dengan 500 kilogram hulu ledak atau nuklir konvensional.

Produsen juga telah menambahkan beberapa kemampuan dari sistem misil balistik antarbenua Topol-M ke Iskander-M, sehingga menambah peluangnya dalam menghindari misil antibalistik.

“Di zona konflik, misil ini tak bergantung pada satelit karena ia bisa mendapatkan koordinat-koordinat penting dari sumber-sumber di medan perang – baik itu koordinat dari rekan di markas, atau dari intelijen militer khusus dan stasiun pengintaian,” kata Viktor Litovkin, analis militer TASS, kepada Russia Beyond.

Hal yang sama juga dilakukan pada misil jelajah BGM-10 Tomahawk milik AS. Ini adalah salah satu alasan kenapa kedua misil tidak dapat dieliminasi senjata radioelektronik, kata pakar.

Performa Iskander-M juga sama dengan ATACMS buatan Amerika, tapi parameter kemampuan tempur sang misil Rusia jauh lebih superior.

Namun begitu, sistem baru yang disebut Tembakan Presisi Jarak Jauh (LRPF) sedang dikembangkan untuk tentara Amerika saat ini. Ia akan menggantikan ATACMS dan menjadi penantang serius untuk Iskander-M di medan perang.