Tentara Jerman berjaga di pos-pos terdepan di Daerah Kharkov, Mei 1942.
Roger Viollet/Getty ImagesHitler, tentu saja, sama sekali tidak menolak untuk menguasai seluruh wilayah Soviet yang begitu luas hingga ke pesisir Pasifik. Tapi, ia menyadari bahwa keinginan tersebut tidak mungkin direalisasikan.
“Ukuran wilayah Rusia yang luar biasa membuatnya sangat tidak mungkin untuk ditaklukkan sepenuhnya,” kata Marsekal Muda Wilhelm Keitel selama persiapan invasi ke Uni Soviet.
Usai mengalahkan Tentara Merah, diperkirakan akan membutuhkan waktu enam hingga 10 minggu untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan begitu, pasukan Jerman akan bergerak ke garis yang membentang dari Sungai Volga ke Arkhangelsk. Menurut rencana di balik ‘Operasi Barbarossa’, sebuah ‘penghalang pertahanan terhadap Rusia Asia’ akan didirikan di sana. “Kawasan industri terakhir yang tersisa di tangan Rusia di Ural dapat dilumpuhkan oleh angkatan udara,” kata dokumen itu.
Berkat keberhasilan militer Wehrmacht (angkatan bersenjata Nazi - red.) yang signifikan, perbatasan operasional dan strategis ini bergeser secara signifikan ke arah timur hingga ke Pegunungan Ural. “Keamanan Reich akan terjamin hanya jika tidak ada unit militer asing yang berada di sebelah barat Ural; perlindungan wilayah ini ... menjadi tanggung jawab Jerman,” kata Hitler pada 16 Juli 1941.
Hitler beranggapan bahwa dengan kehilangan minyak Kaukasia (ladang minyak di Siberia belum ditemukan), Uni Soviet yang kalah akan menghilang begitu saja dari peta politik dunia sebagai satu negara dan sisa-sisanya tidak akan mampu mengancam Jerman dengan cara apa pun. Rusia juga akan kehilangan seluruh kawasan Timur Jauh dan sebagian Siberia hingga Danau Baikal, wilayah yang menurut rencana strategis Kantokuen seharusnya direbut Jepang.
Hitler juga tidak akan mengabaikan sekutu-sekutunya di Eropa. Dia berencana untuk memberikan Karelia timur dan Leningrad yang telah dibumihanguskan kepada Finlandia dan Bessarabia serta sebagian Ukraina kepada Rumania.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda