Lima Pilot Andalan Jerman yang Ditembak Jatuh oleh Pasukan Soviet

Georgy Zelma/Sputnik/Sputnik
Angkatan Udara Soviet melakukan perburuan besar-besaran untuk mengejar pilot-pilot Jerman yang kerap menimbulkan masalah bagi Tentara Merah.

1. Max-Hellmuth Ostermann (102 kemenangan udara)

Oberleutnant Max-Hellmuth Ostermann, komandan skuadron ke-7 dari sayap tempur ke-54 'Grünherz' ('Hati Hijau'), dianggap sebagai salah satu pilot Luftwaffe terbaik. Pada musim panas 1942, jumlah kemenangannya di udara sudah menembus angka 100; di antara penghargaannya adalah 'Salib Ksatria dengan Daun dan Pedang Oak'.

Karier gemilang sang jagoan Jerman ini dihentikan oleh Arkady Sukov, Letnan Senior Resimen Penerbangan Tempur ke-41 yang mengemudikan pesawat tempur LaGG-3. Dalam sebuah pertempuran udara pada 9 Agustus 1942, di atas danau Ilmen yang berada di barat laut Uni Soviet, ia menembak jatuh pesawat Messerschmitt Bf.109F milik Ostermann, yang kemudian jatuh ke dalam danau dan tenggelam (menurut data yang berbeda, pesawat itu jatuh di hutan).

2. Rudolf Müller (92 kemenangan udara)

Oberfeldwebel Rudolf Müller dari skuadron tempur ke-5 'Eismeer' ('Laut Es') benar-benar menyulitkan Angkatan Udara Tentara Merah di Kutub Utara. Dia cukup sukses menjatuhkan pesawat tempur 'Hurricane', yang dipasok ke Uni Soviet oleh Britania Raya.

Hingga akhirnya, perburuan besar-besaran diumumkan untuk menjatuhkan pilot andalan Jerman ini. Pada 19 April 1943, dalam sebuah pertempuran udara di wilayah lapangan terbang Vaenga dekat Murmansk, Kapten Penjaga Pyotr Sgibnev, komandan resimen penerbangan tempur pengawal ke-2 Angkatan Udara Armada Utara, bersama Letnan Muda Penjaga Nikolai Boky yang menerbangkan pesawat P-39 Airacobra, menembak jatuh pesawat tempur Bf-109G-2 milik Müller.

Müller berhasil mendaratkan pesawatnya yang rusak dan mencoba melarikan diri ke Norwegia, tetapi ia tertangkap. Nasibnya selanjutnya tidak jelas. Menurut beberapa data, ia terbunuh dalam upaya melarikan diri dari kamp tawanan perang di Mordovia pada bulan Oktober di tahun yang sama.

3. Helmut Grollmus (75 kemenangan udara)

Pada 19 Juni 1944, delapan pesawat tempur Fw-190A dari skuadron tempur ke-54 mengawal pesawat pengebom menukik Ju-87 yang melakukan serangan terhadap rombongan kapal Armada Baltik Soviet. Pesawat tempur La-5FN dari resimen penerbangan tempur pengawal ke-3 pun lepas landas untuk mencegat mereka.

Dalam sebuah pertempuran udara yang berlangsung tak jauh dari kota Vyborg, Letnan Senior Alexander Potemkin berhasil menjatuhkan pesawat yang dipiloti oleh jagoan Jerman Helmut Grollmus. Grollmus berhasil melontarkan diri dengan parasut, namun ia tewas akibat tembakan dari darat.

4. Horst Ademeit (166 kemenangan udara)

Pada tanggal 8 Agustus 1944, Hauptmann Horst Ademeit, komandan kelompok pertama skuadron 'Grünherz' (I./JG.54), sedang mengejar sebuah pesawat tempur Il-2 dengan pesawat tempur FW-190A-5 Focke-Wulf di Latvia timur. Di wilayah kota Daugavpils, ia terperangkap dalam tembakan ganas dari senjata antipesawat Soviet.

Nasib Ademeit selanjutnya juga tidak diketahui. Di Jerman, ia dinyatakan tewas dan secara anumerta diangkat sebagai Mayor.

5. Otto Kittel (267 kemenangan udara)

Oberleutnant Otto Kittel dari skuadron 'Grünherz' menembak jatuh 267 pesawat musuh selama perang, yang menempatkannya di posisi keempat dalam hal keberhasilan di antara para jagoan Luftwaffe lainnya. Pada musim dingin 1945, ia bertempur di Kantong Kurland di Latvia barat, di mana pasukan Grup Angkatan Darat Utara telah terputus dari pasukan utama sejak Oktober 1944.

Pada 14 Februari 1945, Kittel berangkat ke wilayah kota Tukums sebagai kepala skuadron FW-190A-5, di mana ia berhadapan dengan sekelompok delapan pesawat tempur Il-2. Pesawat tempur Jerman itu menjatuhkan satu pesawat, setelah itu pesawat tempurnya tiba-tiba terbakar, menukik ke bawah, menghantam tanah, dan meledak.

Menurut salah satu versi, pesawat tempur Kittel ditembak oleh pesawat tempur, sementara menurut versi lainnya, ia ditembak jatuh oleh senjata antipesawat Soviet.

Selanjutnya, bagaimana para jenderal Soviet dapat lolos dari penawanan Nazi? Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki