Apa Makna di Balik Bendera Uni Soviet? Ini Penjelasannya

Sejarah
GEORGY MANAEV
Mengapa bendera Uni Soviet berwarna merah? Apa arti di balik lambang palu dan arit — serta bintang di bagian atasnya?

Sejak zaman kuno, bendera dan spanduk berwarna merah telah digunakan oleh para pemberontak, perusuh, dan pengunjuk rasa. Namun, penggunaan bendera warna merah menjadi sangat terkenal setelah Revolusi Prancis tahun 1789.

Mengapa bendera Uni Soviet berwarna merah?

Sebelum itu, mari kita menilik sejarah tentang penggunaan bendera merah di Prancis — yang diatur dalam Undang-Undang tanggal 21 Oktober 1789. Peraturan ini berbunyi sebagai berikut:

“Ketika tampaknya ketertiban umum dalam bahaya, pejabat pemerintah kota harus menyatakan bahwa kekuatan militer diperlukan untuk memulihkan keadaan. Ketika keadaan darurat publik seperti itu diterapkan, pemerintah kota harus menggantungkan spanduk merah di jendela-jendela kantor wali kota dan di jalan-jalan. Ketika spanduk merah dikibarkan, semua orang yang berkerumun — baik bersenjata maupun tidak, dinyatakan melakukan tindakan kriminal dan akan dibubarkan dengan kekuatan militer,”.

Pada 17 Juli 1791, lautan manusia memadati Champ de Mars. Lebih dari 50 ribu warga Paris yang ingin menandatangani petisi untuk melengserkan Raja Louis XVI berada di sana. Kerumunan orang itu tertib dan tidak terjadi suatu kerusuhan besar di antara mereka. Tetapi Majelis Konstituante Nasional meminta Garda Nasional untuk membubarkan mereka.

Wali Kota Paris saat itu, Jean Sylvain Bailly, lalu menggunakan UU tahun 1789 dan bendera merah dikibarkan sebagai tanda keadaan darurat. Meski demikian, massa tak menghiraukan hal itu dan enggan membubarkan diri. Bentrok pun pecah dan aparat keamanan menembaki orang-orang yang berkerumun. Peristiwa itu menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai ratusan lainnya.

Sejak saat itu juga, bendera warna merah dikaitkan dengan ‘noda darah para martir’. Bendera ini pun menjadi lambang kaum-kaum tertindas, gerakan revolusioner, dan perjuangan kaum buruh yang membela hak-haknya. Topi pileus merah (Frigia) dan syal merah kemudian menjadi lambang revolusi.

Pada abad ke-19, bendera merah ditetapkan sebagai simbol revolusioner. Karena kaum revolusioner utama pada saat itu adalah kaum sosialis dan anarkis — merekalah yang menggunakan bendera merah. Bendera merah ini dikibarkan saat pemberontakan melawan pemerintah pecah.

Spanduk berwarna merah tua dengan tulisan ‘Kebebasan atau Kematian’ menjadi simbol Partai Republik dalam Revolusi Prancis pada 1832 dan 1848.

Di Rusia, spanduk merah dalam pemberontakan pertama kali digunakan pada 1861 di wilayah Penza, saat terjadi kerusuhan menentang reformasi emansipasi petani. Pada 1905, spanduk merah lalu turut digunakan sebagai salah satu simbol revolusi di Rusia.

Apa arti dari spanduk merah pada masa Soviet Rusia?

Setelah Kekaisaran Rusia runtuh, bendera negara digantikan oleh kain merah berbentuk persegi panjang yang tidak memiliki tulisan atau lambang apa pun.

Pada 8 April 1918, Ketua Komite Eksekutif Pusat Seluruh Rusia Yakov Sverdlov mengusulkan untuk menjadikan ‘bendera perang kita sebagai bendera nasional kita’. Usulan ini ia sampaikan saat berbicara di sebuah pertemuan faksi Bolshevik yang berkuasa.

Usulan Sverdlov disahkan dengan suara bulat dan langsung diadopsi dalam Dekrit tentang Bendera Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (RSFSR) yang diratifikasi pada 14 April 1918. Secara resmi, warna merah pada bendera tersebut mewakili perjuangan heroik rakyat Soviet yang dipimpin Partai Komunis untuk membangun sosialisme dan komunisme.

Pada 1922, bendera merah digunakan sebagai bendera negara Uni Soviet — yang kala itu baru didirikan. Hingga akhirnya, pada 18 April 1924 desain baru untuk bendera Soviet ditetapkan: bendera dengan lambang palu dan arit, serta bintang.

Mengapa lambang palu dan arit?

Lambang palu dan arit telah lama menjadi simbol utama Uni Soviet. Lambang ini mewakili persatuan antara kaum buruh dan petani.

Seniman Soviet Rusia, Eugene Kamzolkin (1885-1957), adalah orang pertama yang mengusulkan penggunaan palu dan arit dalam posisi silang untuk menghiasi salah satu distrik di Moskow pada 1918 sebagai momentum memperingati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei.

Sebelum palu dan arit, ada lambang lain yang digunakan untuk melambangkan persatuan buruh dan petani yaitu palu dan bajak.

Tapi, lambang ini tidak populer di kalangan masyarakat. Lambang palu dan arit dianggap jauh lebih singkat, ringkas, dan simbolis. Hingga kemudian, pada 1924 Konstitusi Soviet menetapkan palu dan arit sebagai bagian dari Lambang Negara Uni Soviet.

Lantas, apa makna lambang bintang?

Lambang bintang berwarna merah pada bendera Uni Soviet menandai simbol kemenangan akhir dari gagasan komunisme di lima benua di dunia (tak termasuk Antartika).

Bintang dengan lima sudut pertama kali muncul sebagai simbol militer di Rusia pada masa Kekaisaran Tsar. Saat itu, bintang ini disebut ‘bintang Mars’ — yang merujuk pada Mars, Dewa Perang dalam mitologi Romawi Kuno.

Pada 1 Januari 1827, sebuah undang-undang yang mengatur soal penempatan bintang pada tanda pangkat perwira dan jenderal pun diratifikasi. Pada 1854, lambang bintang mulai digunakan pada sabuk di bahu. Kemudian, bintang dengan elang berkepala dua di tengahnya digunakan untuk menandai kereta dan gerbong milik militer.

Di Soviet Rusia, bintang melambangkan perlindungan tenaga kerja di masa tenang oleh Tentara Merah (sekali lagi, seperti di Romawi Kuno, di mana Mars juga menjadi pelindung para pekerja di sektor pertanian).

Pada 1918, undang-undang yang mengatur soal desain lencana untuk prajurit Tentara Merah berupa bintang berwarna merah disertai gambar bajak berwarna emas dan palu di bagian tengahnya pun disahkan.

Lambang bintang itu mewakili perlindungan, sementara bajak dan palu diartikan sebagai persatuan kaum buruh dan petani. Pada 1920-an, bintang merah mulai digunakan sebagai simbol resmi negara. Hingga akhirnya, pada 1924, bintang berwarna merah menjadi bagian dari bendera dan lambang resmi Uni Soviet.

Kehadiran ideologi komunisme secara perlahan mengikis tradisi keagamaan Kristen Ortodoks di Uni Soviet. Bagaimana bisa? Simak selengkapnya di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: