Pilot Kelas Satu Sergei Semyonychev kini bekerja di Balai Pusat Penerbangan dan Kosmonautika DOSAAF Rusia (organisasi olahraga paramiliter 'Masyarakat Relawan untuk Kerja Sama dengan Angkatan Darat, Penerbangan, dan Angkatan Laut'). Tepat di seberang gedung museum, dulunya pernah berdiri sebuah terminal udara tempat taksi udara lepas landas menuju bandara Vnukovo dan Sheremetyevo. Pada 1966, Sergei mengakut sempat menggunakan layanan ini.
Para penumpang menaiki helikopter, 1962.
Valentin Khihlaev's Archive/Lumiere Gallery/Russia in photo"Saat itu saya berada di tahun terakhir saya di sekolah dan sempat bertanya-tanya ke mana saya harus melanjutkan pendidikan. Saya memutuskan untuk mendaftar ke detasemen pelatihan penerbangan sipil di Bandara Vnukovo. Untuk itu, saya harus pergi ke sana untuk mencari tahu kapan saya bisa datang dengan membawa dokumen-dokumen saya. Saya bisa saja naik bus troli atau trem dari dekat tempat tinggal saya dan tiba di bandara dalam waktu sekitar setengah jam. Moskow pada zaman dulu tidak terlalu macet seperti sekarang. Namun, saya penasaran bagaimana rasanya menghadapi penerbangan — jadi saya memutuskan untuk naik taksi udara," tutur Sergei.
Setelah sampai di terminal udara dengan menggunakan trem, Sergei Vladimirovich segera menemukan stasiun helikopter. Di stasiun itu sendiri, ada sebuah bangunan kecil yang memiliki loket untuk penjualan tiket. Ongkosnya adalah dua rubel, sementara untuk mencapai Vnukovo dengan menaiki bus, biayanya kira-kira setengahnya. Selain itu, anak-anak juga mendapatkan tarif yang sama dengan transportasi umum lainnya: setengah harga untuk anak di bawah usia 12 tahun, sementara balita bisa bepergian secara gratis. Rute ini dilayani oleh helikopter Mi-4P dan Mi-8P, yang mengangkut penumpang setiap jam. "Pada model helikopter ini, dek penerbangan berada di atas, tepatnya di atas kabin penumpang, dan saya ingat ada lubang palka di langit-langit dan co-pilot melihat ke arah kami seraya berkata: 'Kita berangkat!"
Di dalam kabin, tahun 1962.
Valentin Khihlaev's Archive/Lumiere Gallery/Russia in photoDi seberang saya duduk seorang wanita tua yang membawa banyak sekali keranjang — dengan taksi helikopter, Anda bisa membawa bagasi hingga 20 kg. Wanita tua itu membawa begitu banyak keranjang sehingga saya harus menyelipkan kaki saya di antaranya, meskipun helikopter tidak penuh dengan penumpang. Helikopter itu tidak melaju dengan cepat — kecepatannya sekitar 150 km/jam. Kami tiba di Vnukovo dalam waktu 15 menit setelah menikmati pemandaan kota Moskow dari ketinggian 150 meter. Di dalam kabin sangat berisik dan Anda bisa merasakan getaran dari baling-balingnya, meski begitu saya tetap menikmatinya," ujar Sergei.
Dengan harga yang berlaku pada saat itu, taksi helikopter sebenarnya cukup terjangkau bagi warga Moskow: gaji bulanan rata-rata saat itu sekitar 120 rubel. Sementara, dalam hal ini, taksi biasa biayanya jauh lebih mahal; perjalanan ke Bandara Vnukovo dari area Stasiun Metro Dinamo akan menelan biaya 5-6 rubel. Meski begitu, taksi helikopter tidak terlalu populer. Saat itu, tidak ada kemacetan lalu lintas di kota dan masih banyak orang yang takut terbang. Selain itu, calon penumpang harus melakukan perjalanan dulu ke Stasiun Metro Dinamo — yang lokasinya tidak nyaman untuk semua orang, ditambah, interval antara penerbangan cukup jauh dan cuaca dapat memengaruhi jadwal.
Bandara Vnukovo, 1964.
Sergey Preobrazhensky/TASSKarena dianggap tidak menguntungkan dan permintaan pasar yang rendah, taksi udara berhenti beroperasi pada 1971. Sebuah upaya dilakukan untuk mengatur penerbangan turis, tetapi tidak berhasil.
"Helikopter adalah bisnis yang tidak murah, terutama dari segi servis. Sementara tarifnya hanya dua rubel dan kursi di kabin biasanya tidak selalu penuh terisi. Sulit bagi taksi udara untuk balik modal. Orang-orang biasanya menggunakan taksi udara untuk bersenang-senang, dan beberapa orang — seperti saya — hanya karena penasaran. Di sisi lain, banyak orang yang belum pernah mendengar tentang taksi helikopter. Mereka akan melihat terminal udara dengan lapangan yang sangat luas di belakangnya, lalu biasanya akan berkomentar: Siapa yang mau menaiki helikopter?" Sergei berpendapat.
Sheremetyevo airport, 1960.
pastvu.comSalah satu faktor lainnya adalah fakta bahwa Moskow pada tahun-tahun itu tengah memiliki banyak proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat. Ada terlalu banyak rintangan untuk terbang karena pembangunan gedung, berbagai menara, antena, dan bangunan tinggi lainnya. Hal ini berdampak pada keselamatan penerbangan. Penerbangan di langit Moskow akhirnya dilarang dan, saat ini, hanya helikopter Kementerian Darurat dan Kementerian Dalam Negeri yang terkadang melakukan penerbangan khusus di atas Moskow.
Sheremetyevo airport, 1964.
Boris Kosarev/Maria Kosareva Family Archive/Russia in photoPembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda