Pada awal abad ke-20, Ahli kimia dan fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk fotografi warna yang jelas dan detail. Pandangannya pada fotografi sebagai bentuk edukasi dan pencerahannya ditunjukkan khusus melalui foto-foto arsitektur abad pertengahan di permukiman bersejarah di timur laut Moskow, seperti Vladimir, yang ia kunjungi pada musim panas 1911. Kunjungan pribadi saya terjadi selama beberapa dekade dari tahun 1972 hingga 2009.
Sebuah oasis batu kapur
Salah satu momen penting dalam sejarah Rusia adalah keputusan yang diambil pada pergantian abad ke-12 untuk mempercepat pembangunan wilayah timur laut yang subur di Kievan Rus, yang saat itu dikenal sebagai tanah abad pertengahan di Slavia Timur. Benteng Vladimir didirikan pada tahun 1108 di Sungai Klyazma oleh Vladimir II Monomakh (1053-1125), yang memerintah sebagai Pangeran Agung di Kiev dari tahun 1113 hingga 1125. Pada 1046, ayahnya, Vsevolod I, menikahi seorang kerabat Kaisar Bizantium Konstantinus IX Monomachus, dengan demikian Vladimir dapat mengadopsi gelar kebangsawanan yang prestisius.
Pemerintahan Vladimir Monomakh dianggap sebagai salah satu yang paling produktif dalam sejarah Rus Kievan dan di bawah kepemimpinannya, daerah di sekitar Vladimir menjadi pusat politik dan ekonomi di negeri-negeri Slavia Timur. Indikasi kekayaan budaya ini dapat dilihat dari gereja-gereja monumental yang didirikan oleh keturunan Monomakh pada paruh kedua abad ke-12.
Walaupun material bangunan utama selama periode ini terbuat dari kayu, Vladimir dan permukiman di sekitarnya menyaksikan lonjakan pembangunan gereja dalam bentuk batu kapur yang dikenal sebagai batu putih. Salah satu contohnya adalah katedral yang didedikasikan untuk Santo Demetrius dari Tesalonika.
Dibangun antara tahun 1194 dan 1197, katedral St. Demetrius memiliki tampak luar yang diukir dengan rumit dan merupakan bagian dari istana yang dibuat oleh Vsevolod (III) Yurevich, cucu Monomakh dan penguasa kerajaan Vladimir dari tahun 1174 hingga 1212. Prokudin-Gorsky mengambil beberapa foto dari mahakarya ini pada musim panas 1911.
Tuhan yang terkasih
Pendiri utama gereja-gereja di wilayah Vladimir adalah Andrey Bogolyubsky, saudara tiri Vsevolod III dan putra Yury Dolgoruky (1099-1157), yang dianggap sebagai pendiri Moskow. Setelah kematian Yury Dolgoruky pada tahun 1157, Andrey memutuskan untuk menjadikan Vladimir - bukan Kiev - sebagai ibu kotanya dan memerintah di sana sebagai Pangeran Agung Vladimir-Suzdal dari tahun 1157 hingga 1174.
Diantara beberapa proyek konstruksinya adalah kediamanya di Bogolyubovo, yang dibangun pada 1156 di timur laut Vladimir, dekat pertemuan sungai Nerl dan sungai Klyazma, bagian dari lembah Sungai Volga. Menurut legenda, nama 'Bogolyubovo' (bogolyuby, atau “Tuhan yang Terkasih”) muncul dari sebuah peristiwa yang berhubungan dengan salah satu orang kudus Rusia yang paling dihormati, yang dikenal sebagai “Bunda Allah Vladimir” atau “Perawan Vladimir”. Dibawa ke Kiev dari Konstantinopel sekitar tahun 1130 sebagai hadiah untuk Pangeran Mstislav, gambar suci tersebut ditempatkan di sebuah gereja di kediaman pangeran di Vyshgorod.
Sebagai seorang pangeran muda pada tahun 1155, Andrey mengambil lukisan berharga itu dari Vyshgorod untuk memperkuat pusat kekuasaanya di Vladimir, legenda mengatakan selama pengangkutan potret tersebut, kuda-kuda yang menarik kereta berhenti di lokasi dekat Vladimir dan menolak untuk bergerak lebih jauh. Malam itu, Andrey mendapat penglihatan tentang perawan suci Maria.
Di situs “Tuhan yang Terkasih” (Bogolyubovo) ini, antara tahun 1158 dan 1165, para pembangun mendirikan sebuah gereja yang didedikasikan untuk Kelahiran Sang Perawan, serta istana batu putih yang berdampingan, sesuatu yang jarang terjadi di abad pertengahan Rusia. Meskipun istana itu sendiri telah lama menghilang, istana itu tetap hidup karena ada sebuah lorong yang masih menghubungkannya dengan sudut barat laut gereja dan sebuah menara tangga batu, tempat Andrey meninggal karena luka-luka yang ditimbulkan oleh para konspirator pada musim panas 1174.
Diserang oleh pangeran Gleb dari Ryazan pada tahun 1177, Bogolyubovo hancur pada februari 1238 dan benteng-bentengnya dihancurkan selama invasi Mongol. Walaupun belum ada informasi pasti, sebuah biara didirikan di situs ini kira-kira sejak abad ke-13 termasuk gereja kuno, tetapi sisa-sisa istana hancur karena usia.
Sebuah simbol perlindungan ilahi
Paradoksnya, pengangkatan Andrey menjadi santo pada tahun 1702 mempercepat kehancuran Bogolyubovo, terutama pada abad ke-18, yang menjadi saksi perluasan biara. Kerugian terbesar adalah runtuhnya Katedral Kelahiran Perawan Maria pada tahun 1723 ketika ingin memperluas bagian jendela katedral. Pembangunan kembali gereja mempertahankan beberapa fragmen asli, yang masih dapat dilihat (baik di depan bangunan maupun interior) dalam bagian-bagian biara yang dihidupkan kembali.
Satu-satunya bangunan di Bogolyubovo yang masih bertahan dalam bentuk aslinya adalah Gereja Syafaat Perawan di Nerl, yang terletak tak jauh dari biara. Dibangun pada tahun 1166 untuk memperingati kemenangan Andrey atas bangsa Bulgaria Volga, gereja ini didedikasikan untuk sebuah penglihatan ajaib tentang Perawan Maria pada awal abad ke-10 di Bizantium. Andrey menganugerahi keajaiban itu dengan makna penting yaitu sebagai simbol perlindungan ilahi (dirayakan pada awal Oktober dalam kalender gereja).
Para tukang bangunan pada abad ke-12 mengambil lokasi yang tidak biasa, yang terkena banjir musim semi dekat sungai Kliazma dan sungai Nerl dan mengubahnya dengan menciptakan bukit buatan yang dilapisi batu yang tidak hanya melindungi gereja dari air yang tinggi serta menyediakan penopang untuk dinding fondasi yang dalam (lima meter) yang juga berfungsi sebagai tumpuan untuk gereja yang tercermin di Sungai Nerl.
Gereja Syafaat tampaknya telah ditopang oleh sebuah balkon (yang kemudian dibongkar), tetapi proporsi inti strukturnya tidak tepat. Strukturnya menjulang dalam dua tingkatan: lantai bawah dengan dinding tebal yang berpuncak pada dekorasi arkade dan lantai atas dengan bagian depan yang tersembunyi di dalam tiga rongga di setiap dinding. Penekanan vertikal diperkuat oleh permukaan dinding yang surut dan dengan sedikit condong ke dalam, yang menciptakan efek pendek ke depan. Kubah aslinya ditopang oleh silinder tinggi, atau "drum", yang berbentuk setengah bola.
Penyintas tunggal
Gereja Syafaat adalah monumen paling awal yang masih ada di daerah itu yang menampilkan pesan ikonografi di atas batu. Batu kapur putih yang digali di daerah itu merupakan bahan tahan lama yang cocok untuk ukiran dan perkembangan pesat bentuk ornamen eksterior di gereja-gereja Bogolyubovo milik Andrey serta penampilan portal perspektif dengan lengkungan berukir menunjukkan partisipasi para ahli asing yang akrab dengan gaya Romawi di Eropa tengah.
Elemen bagian depan yang diukir termasuk figur binatang dan manusia. Elemen yang dominan adalah ukiran ikonik Raja Daud, yang ditempatkan di bagian atas teluk tengah di setiap depan bangunan. Dinobatkan, dengan tangan kanan terangkat untuk memberkati dan tangan kiri memegang Mazmur, Daud diapit oleh dua burung dan dua singa, yang menandakan pengabdian dan perlindungan.
Kedudukan istimewa yang diberikan kepada Daud menunjukkan berbagai interpretasi: sebagai orang yang diurapi Tuhan, raja Yehuda, ia mewakili seorang pemimpin yang mengalahkan musuh-musuhnya dan menyatukan berbagai faksi di dalam kerajaannya - tindakan yang akan dibandingkan oleh Andrey dengan kampanyenya yang sering dilakukannya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di dalam Rus dan mengalahkan musuh-musuh eksternal seperti bangsa Bulgaria Volga.
Meskipun sumber-sumber tertulis menyebut Andrey sebagai "Salomo kedua", ada kemungkinan bahwa Andrey bermaksud untuk membandingkan dirinya dengan Raja Daud, seorang penguasa yang kuat dan pejuang yang berjaya. Dalam usahanya untuk menyatukan tanah Rusia di sekitar pusat kekuasaan baru di timur laut, Andrey sadar akan penggunaan simbolis arsitektur, terutama di gereja ini, yang menjadi saksi kekuatan Perantara ilahi yang disebut-sebut dalam Mazmur.
Lebih tepatnya, nama gereja ini menghormati perantara Perawan Maria, yang memberikan perlindungannya kepada orang-orang Vladimir dan penguasa mereka yang takut akan Tuhan. Meski tak ada representasi Maria yang muncul di Gereja Syafaat, konsep perantara diekspresikan dalam dua puluh topeng gadis berkepang dengan relief tinggi, yang ditempatkan sedikit di bawah atap pelana melengkung (zakomary). Terlihat mencolok dalam bentuk primitif yang bergaya, topeng-topeng itu tak hanya menunjukkan peninggian feminin dalam seni religius Ortodoks, tapi juga perayaan kesuburan dan penghormatan terhadap bumi Rusia sebagai makhluk perempuan.
Berbagai bentuk yang menopang kolom-kolom dekorasi arkade, seperti topeng perempuan, wajah singa, macan tutul, moncong babi, griffin, dan chimera. Figur-figur ini mungkin diambil dari Physiologus, sebuah karya yang memiliki dampak besar pada seni pahat arsitektur dan seni manuskrip di seluruh Eropa Abad Pertengahan dan salah satu teks sekuler yang diimpor ke Rus dari Bizantium. Daya tarik Fisiologus berasal dari perpaduan kisah-kisah populer tentang alam dengan interpretasi Kristen yang alegoris tentang binatang-binatang buas.
Hampir tidak ada yang tersisa dari seni interior aslinya. Meskipun dinding-dindingnya dipenuhi lukisan dinding, namun lukisan-lukisan itu telah lenyap selama berabad-abad karena terabaikan dan kondisi yang tidak bersahabat. Hanya proporsi dari dinding batu kapur yang tersisa.
Merupakan sebuah keajaiban bahwa gereja ini masih bisa bertahan, terutama karena gereja ini bisa saja dihancurkan untuk bahan bangunan pada abad ke-18. Kubah bawang adalah distorsi abad ke-19 dan garis atap saat ini mengaburkan dasar kubah, serta hubungannya dengan atap pelana yang melengkung, namun desain asli pembangunnya masih terlihat jelas.
Pekerjaan konservasi penting dilakukan pada tahun 1979-81 dan, pada awal tahun 1990-an, Gereja Syafaat disucikan untuk digunakan kembali. Saat gereja menjadi situs ziarah, modifikasi diperkenalkan di sekitar situs. Saya beruntung dapat memotret tempat suci ini ketika masih berdiri dengan anggunnya.
Pada awal abad ke-20, fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk fotografi warna. Antara tahun 1903 dan 1916, ia melakukan perjalanan melalui Kekaisaran Rusia dan mengambil lebih dari 2.000 foto dengan proses ini, yang melibatkan tiga eksposur pada pelat kaca. Pada bulan Agustus 1918, ia meninggalkan Rusia dan akhirnya menetap di Prancis, di mana ia dipertemukan kembali dengan sebagian besar koleksi negatif kacanya, serta 13 album klise. Setelah kematiannya di Paris pada tahun 1944, ahli warisnya menjual koleksi tersebut ke Perpustakaan Kongres. Pada awal abad ke-21, Perpustakaan mendigitalkan Koleksi Prokudin-Gorsky dan membuatnya tersedia secara bebas untuk publik global. Beberapa situs web Rusia kini memiliki versi koleksi tersebut. Pada 1986, sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield menyelenggarakan pameran pertama foto-foto Prokudin-Gorsky di Perpustakaan Kongres. Selama bekerja di Rusia yang dimulai pada 1970, Brumfield telah memotret sebagian besar situs yang dikunjungi Prokudin-Gorsky. Rangkaian artikel ini menyandingkan pandangan Prokudin-Gorsky tentang monumen arsitektur dengan foto-foto yang diambil oleh Brumfield beberapa dekade kemudian.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.