SMERSH Ungkap Rencana Pembunuhan Stalin yang Gagal

Russia Beyond (Photo: Sputnik; Public domain)
Pada April 1945, Hitler sangat yakin bahwa rencananya akan berjalan dengan lancar.

Dinas khusus Rusia mendeklasifikasi sejumlah 267 dokumen badan kontra-intelijen SMERSH, yang menyebutkan adanya upaya pembunuhan yang gagal terhadap pemimpin Soviet itu pada 1944.

Dua mata-mata Jerman, yaitu mayor Pyotr Tavrin dan seorang juru ketik, letnan junior Tentara Merah, Lidia Shilova, menyamar sebagai agen SMERSH. Ketika mereka ditangkap pada 5 September 1944 oleh anggota NKVD, mereka bahkan mengenakan seragam Soviet.

Ditemukan sejumlah dokumen palsu dan peluncur granat portabel, ranjau yang dikendalikan radio, berbagai jenis kartu identitas, serta lebih dari seratus stempel institusi Soviet di dalam mobil mereka.

Kemudian, Moskow mengonfirmasi bahwa orang-orang ini tidak bertugas di kontra-intelijen militer. Hingga pada akhirnya Tavrin dan Shilova mengaku sebagai agen Jerman, yang ditugaskan di Uni Soviet dan telah setuju untuk bekerja sama menjatuhkan Stalin.

Mereka mengungkapkan semua kata sandi, tabel kode, dan cara komunikasi khusus yang sudah ditentukan jika terjadi kegagalan; Shilova juga menjelaskan bagaimana cara menghubungi pihak Jerman.

Untuk mengetahui niat Nazi lebih lanjut, sebuah Funkspiel (istilah Jerman untuk menggambarkan teknik transmisi rahasia) dilakukan dengan unit intelijen Jerman 'Zeppelin', yang diberi nama 'Tuman' ('Kabut'). Jerman yakin bahwa semuanya berjalan sesuai rencana. Agen Tavrin melaporkan bahwa ia telah "berhasil masuk ke Kremlin dan bahkan menghadiri salah satu pertemuan pemerintah", dengan laporan terakhir darinya dikirim pada April 1945. Menurut dinas khusus, praktik Funkspiel ini berhasil mencegah upaya pembunuhan lain terhadap para pejabat tinggi Soviet.

Selanjutnya, Pemakaman Stalin: Operasi Rahasia di Malam Halloween?

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki