Jasad Joseph Stalin yang telah diawetkan sudah menghabiskan tujuh tahun di Mausoleum bersama Lenin. Namun, di tengah-tengah era de-Stalinisasi, tepatnya pada 31 Oktober 1961, jasadnya diputuskan untuk dikuburkan di wilayah Kremlin Moskow.
Pemakaman ini tidak berlangsung megah yang melibatkan pemblokiran seluruh jalan di Moskow. Keputusannya bahkan dibuat dengan cepat, hanya dalam satu hari, dan kemudian diatur sebagai "permintaan para pekerja". Sebuah lubang di dekat tembok Kremlin digali pada pagi hari di hari yang sama, dan kemudian ditutupi dengan kayu lapis agar tidak menarik perhatian orang-orang yang lewat.
Jasadnya dikeluarkan pada malam hari karena sempat dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan. Pertama, jasad Stalin dibawa ke laboratorium di bawah Mausoleum, lalu keluar dari gedung. Sekitar 30 perwira dan personel militer KGB yang paling setia (dan juga pendiam) ikut serta dalam operasi tersebut. Tidak ada satu pun kerabat Stalin yang diundang. "Peti mati itu dibawa keluar tidak dalam posisi horizontal, melainkan dengan sudut 45 derajat. Kalau saja Lenin pada saat itu bisa membuka matanya, maka dia akan bertanya: "Apa yang kalian lakukan padaku, para bajingan?"," kenang Kepala KGB Alexander Shelepin.
Semua medali dan penghargaan Stalin dicopot dari jasnya, bahkan kancing emas dan tali bahunya pun dilepas. Jasadnya kemudian dimasukkan ke dalam peti mati yang terbuat dari kayu, lalu dikunci dengan paku dan kuburannya ditutup dengan lapisan beton. Stalin adalah satu-satunya orang yang dimakamkan di wilayah Kremlin tanpa adanya upacara peringatan, orkestra, atau kembang api.
Mengapa pemakaman ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Halloween? Hal ini sebenarnya tidak lebih dari sebuah kebetulan. Namun sehari sebelumnya, 'Tsar Bomba' diuji coba di kepulauan Novaya Zemlya, 'Tsar Bomba' merupakan senjata nuklir paling kuat yang pernah dirancang. Sehingga pada hari berikutnya, banyak surat kabar yang memberitakan mengenai hal tersebut, berita penguburan Stalin pun hampir tak terdeteksi oleh publik.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda