Laporan berita resmi menyatakan bahwa perempuan Soviet tersebut telah berada di ruang angkasa selama hampir tiga hari dan merasa baik-baik saja. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Menurut data telemetri, Tereshkova merasa tidak enak badan selama penerbangan. Dia lamban merespons dengan stasiun Bumi, duduk hampir tak bergerak, dan merasa mual. Dia tidak dapat melakukan eksperimen yang direncanakan, gagal membuat catatan pada buku catatan dan, pada titik tertentu, bahkan tertidur selama jam kerja dan tidak menanggapi pertanyaan.
Ada insiden lain yang dibungkam Tereshkova selama 30 tahun. Dia memasuki program penerbangan yang salah, yang menyebabkan otomatisasi melakukan kebalikan dari persiapan pendaratan yang direncanakan, mengirim pesawat antariksa keluar dari orbit ke ruang angkasa. Sang kosmonaut berhasil memperbaiki kesalahan secara manual dan kembali ke Bumi. Namun, kecelakaan tidak berakhir di situ.
Begitu kembali ke Bumi, melanggar semua instruksi, sebelum tim penyelamat tiba, dia mengajak penduduk setempat ke kapsul ruang angkasa (yang ditujukan untuk penelitian) sambil memanjakan dirinya dengan kentang rebus dan kvass. Sergey Korolyov, kepala misi, marah besar: “Tidak ada seorang perempuan pun yang akan bepergian ke ruang angkasa lagi selama saya masih hidup,” janjinya.
Apa pun masalahnya, insiden dengan kapsul itu sebetulnya tidak terlalu signifikan. Namun, sikap bahwa tubuh perempuan kurang cocok untuk penerbangan mulai mendapat dukungan sebelum akhirnya dipertimbangkan kembali, tetapi itu baru pada tahun 1982.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda