MiG, Su, dan Tu: Apa Makna di Balik Nama-Nama Pesawat Rusia?

Russia Beyond (Foto: Alexander Vilf/Sputnik; Lev Polikashin/Sputnik; Kementerian Pertahanan Rusia/Sputnik)
MiG, Su, Tu, Yak, dan Il — nama-nama pesawat sipil dan militer buatan Rusia memang pendek-pendek, bahkan, bagi sebagian orang, terdengar lucu. Lantas, dari mana penamaan tersebut berasal?

1. MiG

MiG-29

Pesawat tempur dan pencegat dari biro desain ini sangat terkenal di dunia. Beberapa pesawat MiG berperan penting dalam Perang Dingin. Daftar panjang jet tempur MiG termasuk MiG-29, salah satu pesawat terbaik yang pernah diproduksi Uni Soviet. Pesawat MiG juga ditampilkan dalam budaya populer, termasuk dalam film “Top Gun” (1984) dan “Firefox” (1982) — sebuah kesaksian terhadap pengaruh global merek tersebut.

Andrei Tupolev (kiri) dan Artem Mikoyan, 1968

Pesawat MiG dinamai menurut dua kepala insinyur yang mengepalai biro desain Soviet dengan nama yang sama, Artem Mikoyan dan Mikhail Gurevich. Dua jenius ini bertemu di Biro Desain Polikarpov di Moskow dan bekerja sama untuk mendirikan biro desainnya sendiri yang diberi nama Biro Desain Mikoyan-Gurevich. Pada 1942, biro itu berganti nama menjadi MiG, sebuah nama yang kelak menjadi terkenal di seluruh dunia berkat mesin-mesin perang terbaik yang diproduksinya.

Setelah Mikhail Gurevich meninggal pada tahun 1976, biro tersebut berganti nama menjadi Mikoyan. Namun, penanda yang umum digunakan untuk pesawat tempur yang diproduksi biro itu tak berubah (MIG).

2. Su

Dari kiri ke kanan: pesawat pengebom garis depan Su-24, pesawat tempur Su-30SM, dan pesawat pengebom tempur Su-34.

Pesawat Su sama legendarisnya dengan MiG. Pesawat-pesawat tempur ini mengisi sebagian besar aviasi garis depan Rusia. Selain itu, banyak negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok, India, dan Indonesia, memiliki armada pesawat Su sebagai bagian dari angkatan udaranya.

Beberapa pertunjukan aerobatik pertama dilakukan menggunakan pesawat Su, termasuk manuver kobra yang sangat menantang, yaitu ketika sebuah pesawat berhenti sejenak di udara dengan mengangkat moncongnya secara vertikal. Manuver seperti itu menuntut pesawat yang sangat gesit, kuat, dan responsif. Su-27 membuktikan dirinya sebagai pesawat yang sempurna untuk merintis manuver semacam itu.

Pavel Sukhoi, perancang pesawat Soviet, salah satu perintis jet tempur dan penerbangan supersonik Soviet, 1964.

Sama seperti MiG, pesawat-pesawat Su diberi nama sesuai dengan nama kepala desainer biro tempat pesawat itu diproduksi, Pavel Sukhoi. Lahir pada 1895 di Kekaisaran Rusia, Sukhoi adalah salah satu orang pertama di dunia yang memelopori aeronautika. Jalan Sukhoi menuju sukses sangat sulit: Perang Dunia I, Revolusi Rusia, dan, kemudian, Perang Saudara, semuanya mengancam impian masa kecilnya untuk menjadi seorang insinyur pesawat terbang. Untungnya, Sukhoi, yang awalnya berprofesi sebagai guru, berhasil membujuk Andrei Tupolev, insinyur penerbangan Soviet lainnya yang tak kalah masyhur. Tupolev memajukan karier Sukhoi hingga ia berhasil mendirikan bengkelnya sendiri yang bernama Biro Desain Sukhoi.

3. Tu

Pesawat pengebom strategis Tu-95MS

Bomber dan pesawat Tu memainkan peran utama dalam Perang Dunia II dan menjadi tulang punggung penerbangan jarak jauh Soviet selama Perang Dingin. Pesawat ini juga dinamai menurut perancangnya, Andrei Tupolev.

Tupolev mempelajari aeronautika di bawah bimbingan Nikolai Zhukovsky, Bapak Pendiri Aeronautika dan Hidrodinamika Modern. Tumbuh dari seorang mahasiswa menjadi tokoh terkemuka di Institut Aerohidrodinamika Pusat di Moskow, Tupolev turut menjadi korban Pembersihan Besar-besaran Stalin. Ia ditangkap pada 1937 atas tuduhan palsu, tetapi mampu menghindari eksekusi, tidak seperti banyak mantan rekan kerjanya.

Perancang pesawat Andrei Tupolev di kantornya, Moskow, Uni Soviet, 1957.

Tupolev melanjutkan pekerjaannya dalam kurungan sebagai pekerja terkemuka di laboratorium penelitian dan pengembangan rahasia yang beroperasi di dalam sistem kamp kerja paksa Gulag Soviet. Ketika Jerman Nazi menginvasi Uni Soviet, Tupolev dibebaskan untuk memasok Tentara Merah dengan mesin-mesin tempur. Pada tahun yang sama, tahun 1941, pengebom garis depan berkecepatan tinggi bermesin ganda bernama Tu-2 melakukan penerbangan perdananya. Selanjutnya, pesawat ini memainkan peran kunci dalam memastikan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Ketika dunia bergeser ke Perang Dingin, pengebom jarak jauh yang dirancang oleh Tupolev menjadi ciri khas Angkatan Udara Soviet.

4. Yak

Pesawat Yak-52 dari tim aerobatik Penerbangan Pertama melakukan penerbangan demonstrasi.

Sebagaimana MiG, Su, dan Tu, pesawat Yak pun dinamai menurut nama perancangnya, Yakovlev, yang berkontribusi besar terhadap kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi. Selama Perang Dunia II, hampir dua pertiga armada pesawat tempur Soviet adalah pesawat Yakovlev.

Perancang pesawat Rusia Aleksandr Yakovlev membangun pesawat peluncur layang pertamanya pada usia 18 tahun dan, tiga tahun kemudian, memamerkan pesawat pertamanya, AIR-1.

Sejak itu, ia mulai dengan cepat membangun kariernya dan segera menjadi Wakil Komisar Rakyat (setara dengan wakil menteri) Industri Penerbangan di Uni Soviet ketika Perang Dunia II meletus.

Perancang pesawat, akademisi, Kolonel Jenderal Penerbangan Alexander Yakovlev, di Moskow.

Setelah bekerja sebagai pejabat selama enam tahun, Yakovlev meminta Josef Stalin untuk memecatnya dari jabatan tinggi sehingga ia dapat berkonsentrasi pada perancangan pesawat. Meskipun Yakovlev kemungkinan besar takut Stalin bisa melihat permohonannya sebagai pembelotan, sang diktator menyetujui permohonan sang desainer.

Sehari setelah Yakovlev berbicara dengan Stalin, dia dianugerahi pangkat kolonel jenderal dan dikeluarkan dari kementerian. Selanjutnya, Yakovlev mengepalai biro desain dengan nama yang sama hingga 1984. Di bawah kepemimpinan Yakovlev, biro desain tersebut memproduksi lebih dari 200 jenis pesawat.

5. Il

Selama Perang Dunia II, pesawat serbu darat Il-2 menjadi salah satu simbol kekuatan militer Soviet. Ketika produksinya akhirnya mencapai lebih dari 36.000 unit, Il-2 menjadi pesawat militer yang paling banyak diproduksi dalam sejarah. Dalam kata-kata Stalin, Il-2 “sama pentingnya bagi Tentara Merah, seperti udara dan roti”.

Otak di balik pesawat legendaris itu adalah Sergei Ilyushin, yang perjalanannya untuk menjadi salah satu perancang pesawat paling terkenal dalam sejarah Rusia masih jauh dari pasti.

Ilyushin, si bungsu dari sebelas bersaudara yang lahir dalam keluarga petani miskin, terpaksa meninggalkan rumah orang tuanya untuk mencari pekerjaan ketika dia baru berusia 15 tahun. Dia mengambil beberapa pekerjaan sambilan, seperti menggali parit di lokasi konstruksi atau membersihkan selokan.

Sergei Ilyushin (1894—1977), perancang pesawat Soviet

Ilyushin berkenalan dengan bidang penerbangan ketika ia berusia 15 tahun dan bekerja sebagai penjaga lapangan di arena pacuan kuda yang digunakan untuk menggelar Festival Balon Seluruh Rusia pada musim gugur 1910.

Masuk wajib militer empat tahun kemudian, Ilyushin mendapat kesempatan untuk menjadi sukarelawan di Bagian Penerbangan yang baru dibentuk dan memenuhi syarat sebagai pilot pada 1917.

Setelah ia meninggalkan dinas militer dan memperoleh gelar di bidang teknik pada 1926, Ilyushin dengan cepat mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perancang penerbangan paling berbakat di Uni Soviet. Setelah Perang Dunia II berakhir, Ilyushin terus merancang beberapa pesawat komersial, seperti Il-18 dan Il-62, yang banyak digunakan oleh maskapai Aeroflot di seluruh Uni Soviet.

Pesawat-pesawat ini seharusnya dapat mengubah citra industri aviasi negara, tetapi malah terlupakan gara-gara perang dan krisis ekonomi.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki