1. Santo Prokopiy dari Ustyug
Prokopiy dari Ustyug, yang hidup pada abad ke-13, dikenal sebagai orang suci yang gila — awalnya di Novgorod, kemudian di Veliky Ustyug. Dia pergi ke mana-mana dengan jubah, tidur di jalan — di tanah, di atas batu, dan tumpukan sampah. Dia meminta penduduk kota untuk beribadah dan bertobat agar Veliky Ustyug tidak mengalami nasib yang sama seperti kaum Sodom dan Gomora, dua kota yang, menurut Perjanjian Lama, dihancurkan Tuhan dengan hujan api.
Pada musim panas 1290, Prokopiy kembali memohon kepada penduduk Veliky Ustyug untuk bertobat. Seminggu kemudian, kota itu dihantam badai yang menakutkan. Seluruh penduduk kota bergegas ke gereja dan menemukan Prokopiy sedang berdoa dengan khusyuk. Menurut legenda, Prokopiy menyelamatkan Veliky Ustyug dengan mengusir “awan batu” sejauh 32 kilometer dan, menurut buku Kehidupan Prokopiy dari Ustyug, di sanalah “batu-batu besar yang terbakar berjatuhan seperti hujan”.
Prokopiy bukan orang Rusia. Dia melarikan diri dari Prusia Timur dengan kapal dan sampai di Novgorod. Terpesona oleh banyaknya gereja dan biara, ia memeluk agama Ortodoks, menyerahkan seluruh kekayaannya, dan menjadi hamba Tuhan yang taat. Dia kemudian melarikan diri dari Novgorod untuk menghindari pemujaan oleh penduduk setempat.
Prokopiy hidup sekitar 13 tahun setelah nubuatan hujan batu. Meteorit besar Ustyug diduga jatuh pada 25 Juni 1290 di dekat Desa Kotovalovo, sekitar 20 kilometer di sebelah barat laut Kota Veliky Ustyug. Namun, sejauh ini, tidak ada sisa-sisa fosil akibat “hujan batu” yang ditemukan sehingga kejadian tersebut ditandai “meragukan” dalam daftar meteorit internasional.
2. Santo Basil yang Diberkati
Santo Basil yang Diberkati dikenal sejak awal sebagai penubuat. Basil (Vasily) bekerja di toko pembuat sepatu dan, suatu hari, seorang pria datang memesan sepatu bot yang “awet selama beberapa tahun”. Saat itu, Vasily tersenyum penuh teka-teki. Ketika si pelanggan pergi, ia mengatakan bahwa orang itu bahkan tidak akan sempat memakai sepatu bot pesanannya (meninggal dalam waktu dekat -red.). Begitulah yang terjadi. Namun, itu hanya segelintir nubuatan Basil.
Pada musim panas 1547, Vasily datang ke Biara Kenaikan di Moskow dan berdoa dengan sungguh-sungguh di depan ikon-ikon. Keesokan harinya, dari gereja biara inilah kebakaran besar di Moskow bermula dan menghancurkan sepertiga kota. Menurut legenda, pada 1571, Vasily muda telah menubuatkan invasi Khan Makhmet-Girey, yang menghancurkan Nizhny Novgorod, Vladimir, dan kota-kota lain di Rusia tengah — sebelum kedatangannya, Vasily mendapatkan “penglihatan” Katedral Uspensky di Kremlin Moskow terbakar.
Vasily sangat dihormati oleh Ivan yang Mengerikan. Sang tsar bahkan mengizinkan Vasily mengolok-olok dirinya dan memanggilnya Ivashka (panggilan akrab Ivan semasa kecil). Menurut legenda, ketika Vasiliy menerima minuman tertentu sebagai hadiah dari tsar, dia menumpahkan isi cangkir ke tanah dan ketika cangkirnya diisi lagi (orang-orang percaya bahwa ia tidak sengaja menumpahkannya), Vasily menumpahkan anggurnya kembali dan menjelaskan bahwa begitulah ia memadamkan api di Novgorod. Ternyata, pada hari itu memang terjadi kebakaran besar di Novgorod dan berhasil dipadamkan.
Ketika Vasily meninggal, Tsar Ivan turut membawa peti matinya ke kuburan dan ia dimakamkan oleh Uskup Metropolit Makariy dari Moskow. Tak lama setelah kematian Tsar Ivan, Vasily dikanonisasi sebagai orang suci pada 1588.
3. Ksenia dari Sankt Peterburg
Ksenia yang Diberkati (1731—1802) adalah orang suci yang dihormati dan dikenang di Sankt Peterburg. Desas-desus mengatakan dia adalah istri letnan kolonel dan hakim pengadilan Andrei Petrov, yang meninggal ketika Ksenia berusia 26 tahun. Setelah kematian suaminya, Ksenia memilih menjadi hamba Tuhan.
Ksenia menghadiri pemakaman suaminya dengan mengenakan pakaiannya dan tidak lagi mengakui namanya. Ia mengatakan bahwa Ksenia telah meninggal dan dia kini adalah Andrei Fedorovich (suaminya yang sudah meninggal). Setelah pemakaman, Ksenia memutuskan untuk menjadi tunawisma dan menjual rumah suaminya, memberikan seluruh uangnya ke gereja. Saat pakaian suaminya sudah lapuk, Ksenia memilih untuk memakai rok hijau dan blus merah, warna seragam militer yang dikenakan suaminya.
Ksenia hidup dari sedekah. “Beri aku tsar di atas kuda!” begitulah pintanya, yang berarti sekoin kopek tembaga. Dia tidak mengambil lebih dari itu. Ketika seorang pemilik toko memberinya beberapa koin emas diam-diam, Ksenia mengembalikannya dan bersikeras bahwa ia hanya membutuhkan sekoin kopek.
Nubuatannya yang paling terkenal adalah tentang kematian para tsar. Beberapa hari sebelum akhir tahun 1761, penduduk ibu kota mendengar Ksenia berteriak: “Buatlah bliny, seluruh Rusia segera akan membuat bliny!” Pada 25 Desember, Permaisuri Elizaveta meninggal mendadak. Ksenia diyakini telah menubuatkan kematiannya karena bliny adalah makanan tradisional sewaktu berkabung di Rusia.
Pada musim panas 1764, Ksenia sering terlihat menangis di jalan. “Ada darah, darah, darah! Sungai-sungai penuh darah, kanal-kanal berdarah, ada darah, darah,” katanya. Belakangan diketahui bahwa pada Juli 1764, di Benteng Schlisselburg, mantan Kaisar Ivan VI ditikam hingga tewas saat berusaha melarikan diri.
Kematian Ksenia tidak diketahui secara pasti, tetapi itu diduga terjadi pada awal abad ke-19. Makamnya di Permakaman Smolenskoe menjadi tempat ziarah — orang-orang biasa mengambil tanah dan pasir dari kuburannya. Seiring waktu, sebuah kapel didirikan di lokasi makam Ksenia.
4. Biarawan Abel
Satu-satunya dokumen tentang biarawan Abel adalah kasus yang dibuka di Kementerian Kehakiman pada 1796 terkait buku nubuatan setebal 67 halaman buatannya. Petani bernama Vasily Vasiliev, yang menyebut dirinya biarawan Abel, hidup pada paruh kedua abad ke-18. Pada 1780-an, dia mengambil sumpah monastik di Biara Valaam, tetapi dia melarikan diri dari sana dan terus mengembara. Buku nubuatan yang ditemukan di sel Abel di Biara Nikolo-Babaev, tempat dia tinggal pada 1796, menyatakan bahwa Permaisuri Ekaterina II akan mati dalam delapan bulan.
Abel kemudian ditangkap — nubuatan tentang keluarga kekaisaran semacam itu adalah pelanggaran pidana. Prediksi itu kemudian dilaporkan kepada sang permaisuri. Abel diinterogasi oleh Ekspedisi Rahasia, organ keamanan negara, dan dikirim ke Benteng Schlisselburg. Bagaimanapun, nubuatannya menjadi kenyataan ketika Ekatarina meninggal pada November 1796 dan Pavel I menjadi kaisar. Abel dibebaskan atas perintah pribadi Pavel. Namun, dia ditangkap kembali di Moskow karena memprediksi masa depan demi uang.
Pada 1798, Abel diasingkan ke Biara Valaam. Dua tahun kemudian, sebuah buku nubuatan baru ditemukan di selnya. Karena alasan tersebut, Abel dikurung di Menara Alekseevsky di Benteng Petropavlovskaya dan, setelah kematian Pavel I, dia diasingkan ke Biara Solovetsky. Di sana, ia diduga menubuatkan perang tahun 1812 dan pembakaran Moskow. Setelah itu, ia dibebaskan dan terus berkelana. Abel menghabiskan sekitar sepuluh tahun mengembara dan bernubuat dan, pada tahun 1826, sekali lagi dimasukkan ke Biara Suzdal Spaso-Evfimiev dan berada di sana hingga akhir hayatnya. Abel meninggal pada usia 80-an pada tahun 1841.
5. Ivan Koreysha
Ivan Koreysha, “orang suci Rusia terakhir yang bodoh”, seorang penubuat terkenal pada paruh pertama abad ke-19, menghabiskan sebagian besar hidupnya di Rumah Sakit Preobrazhensky Moskow untuk penderita gangguan jiwa. Ivan dididik di seminari, kemudian bekerja sebagai guru, tetapi, pada usia 22 — mengikuti panggilan hati yang tak dapat dijelaskan — ia mulai mengembara. Setelah tiga tahun berkeliaran di biara-biara Rusia, ia kembali ke kampung halamannya, Smolensk, dan menetap di sebuah pemandian di halaman belakang rumahnya. Di sana, ia menyanyikan mazmur dan, akhirnya, dikenal sebagai orang suci. Sekembalinya ke Smolensk, Ivan menyadari bahwa dirinya dapat menubuat.
Dia menubuatkan orang biasa dan bangsawan, terutama tentang hidup dan mati kerabat mereka, dan hampir semua nubuatannya akurat. Koreysha juga bernubuat tentang peristiwa sejarah besar. Pada musim dingin 1811, ketika ditanya apakah dia kedinginan dengan pakaian compang-campingnya, Koreysha berkata: “Tunggu satu atau dua tahun, situasi akan panas, dan kalian semua akan kedinginan.” Dengan demikian, ia menubuatkan pengepungan Smolensk oleh pasukan Napoleon.
Pada 1813, Ivan dinyatakan gila dan diisolasi di sebuah rumah sakit di Smolensk. Pada 1816, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Moskow di Preobrazhenskoe. Ia diduga telah mencela pejabat Smolensk dengan tuduhan korupsi. Alhasil, Ivan segera menjadi terkenal di Moskow. Dia juga menubuatkan bahwa putri pengawalnya akan sembuh dari campak. Penjaga yang tercengang menyebarkan desas-desus tentang penubuat di sekitar Moskow dan Koreysha segera dikerubungi pengunjung. Istri gubernur jenderal juga datang mengunjunginya dan kaget dengan kemampuan Ivan (dia menebak dengan tepat di mana suaminya menginap malam itu). Setelah kunjungan ini, kurungan Koreysha di rumah sakit jiwa membaik.
Koreysha diisolasi di ruang terpisah yang, atas permintaannya, hampir tidak pernah dibersihkan. Dokter Desmoulins, yang mengunjungi rumah sakit itu pada tahun 1856, ketika Koreysha sudah tua, menulis bahwa kamarnya “menyerupai sarang binatang alih-alih bangsal medis. Ivan sendiri sedang berbaring di lantai, di atas lapisan pasir, ditutupi dengan selimut yang sangat compang-camping dan kotor sehingga hanya dengan melihatnya saja membuatku sakit tenggorokan”.
Di seberang sofanya terdapat sofa pengunjung. Di ambang pintu di depan ruangan, terdapat mug untuk sumbangan ke rumah sakit. Beberapa tahun kemudian, manajemen rumah sakit menyadari bahwa popularitas Koreysha harus digunakan untuk mengumpulkan uang. Vasily Sabler, kepala dokter rumah sakit, berkata, “Kami sangat miskin. Jika bukan karena Ivan, saya tidak tahu bagaimana kami akan memenuhi kebutuhan.” Biaya untuk mengunjungi Koreysha dipatok 20 kopek perak. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki rumah sakit tempat Koreysha ditahan dengan diagnosis “kegilaan atas dasar ketertarikan yang berlebihan terhadap penubuatan”. Gereja resmi tidak mengakuinya sebagai orang yang diberkati dan tidak menganonisasinya setelah kematiannya.
Menjelang akhir hayatnya, Koreysha menjadi selebritas nasional. Dia menjawab pertanyaan para pengunjungnya, sering kali secara samar dan metaforis, dan juga membuat prediksi umum. Misalnya, sebelum Perang Timur (Krimea), Koreysha mengatakan supaya orang-orang perlu mengeringkan remah-remah roti dan menyiapkan perban. Ivan bahkan muncul dalam karya-karya Fyodor Dostoevsky dan Nikolay Leskov. Dia meninggal pada 1861 dan dimakamkan tak jauh dari rumah sakit di Desa Cherkizovo, Moskow. Makamnya kemudian menjadi tempat pemujaan, bahkan selama bertahun-tahun setelah kematiannya, dan masih dihormati sampai sekarang.
Gereja Ortodoks Rusia memiliki lebih dari 5.000 orang suci yang dihormati. Berikut tokoh-tokoh yang paling populer.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.