1. Parit Aloisio
Penguasa pertama yang menusukkan sekop ke tanah Lapangan Merah di Moskow adalah Pangeran Agung Moskow Vasiliy III, ayah dari Ivan yang Mengerikan. Selain itu, Lapangan Merah yang kami maksud adalah area tepat di luar tembok Kremlin Moskow, yang dibangun oleh arsitek Italia pada akhir abad ke-15.
Vasiliy III memerintahkan untuk menggali parit di sekitar Kremlin, yang diiisi dengan air dari Sungai Neglinnaya yang mengalir di dekat Kremlin. Arsitek Italia Aloisio the New (Aleviz Fryazin, juga dikenal sebagai 'Aloisio dari Italia' di Rusia) bertanggung jawab atas teknik pembuatan parit. Itulah sebabnya parit itu kemudian disebut 'Aloisio's Parit'. Parit tersebut selesai pada tahun 1519 dan ada sebagai struktur pertahanan setidaknya sampai akhir abad ke-16, ketika bagian dari parit dikeringkan.
Penting untuk dicatat bahwa nama resmi Ortodoks Rusia untuk Katedral St. Basil masih 'Katedral Syafaat Theotokos Tersuci di Parit', satu-satunya nama di mana "parit Aloisio" masih disebutkan. Sebab, awalnya pada tahun 1561 ketika katerdral itu selesai dibangun, berdiri di tepi parit.
2. Kebun Binatang Ivan yang Mengerikan
Pada pertengahan abad ke-16, bagian parit antara menara Nikolskaya dan Spasskaya — bagian di mana Mausoleum Lenin akan muncul pada tahun 1924 — dikeringkan dan digunakan oleh Ivan yang Mengerikan untuk menampung singa jantan dan singa betina yang dipersembahkan kepadanya oleh Mary I dari Inggris.
Seekor gajah, hadiah dari Persia Shah Tahmasp I, juga tinggal di bekas lokasi parit itu untuk selama beberapa waktu. Gajah itu diberi makan dengan boros dan pengasuh Persianya menerima gaji yang bagus, yang sebetulnya membuat marah penduduk kota Moskow yang malang. Ketika — pada tahun 1570 — wabah menyebar ke seluruh Moskow, banyak yang menyalahkan binatang itu. Jadi, gajah dan pengawalnya dikirim ke Tver Oblast.
Gajah lain juga hidup di parit pada abad ke-17, hadiah dari Abbas II dari Persia kepada Aleksey Mikhailovich, tetapi gajah itu mati karena kekurangan gizi.
Parit Aloisio sekali lagi digunakan sebagai struktur pertahanan di bawah Pyotr yang Agung, tetapi dikeringkan lagi pada tahun 1770-1780-an. Pada awal abad ke-19, parit itu dipenuhi sampah dan puing-puing. Kemudian, Aleksandr I memerintahkan area di Lapangan Merah itu untuk diisi dengan tanah.
3. Jalur Trem
Selama hampir seratus tahun, tempat makam Lenin sekarang berdiri sebelumnya adalah dataran rata. Pada tahun 1909, jalur trem dipasang di Lapangan Merah karena sudah ada masalah lalu lintas di pusat kota Moskow. Dampaknya, pihak berwenang mencoba membongkar jaringan transportasi kota dengan tata letak cincin dengan meletakkan rute radial. Namun, sebuah skandal terjadi.
Garis awalnya melintasi Lapangan Merah dekat Verkhnie Torgovye Ryady ‘Barisan Perdagangan Atas’ (sekarang mal GUM). Marah dengan pengecauan mesin kontemporer ke dalam forum kuno, anggota Komunitas Arkeolog Kerajaan Rusia menulis surat kolektif kepada otoritas Moskow: “Siapa yang membiarkan distorsi terang-terangan dari tempat indah di Moskow ini? Pemandangan monumen Minin dan Pozharsky, Katedral St. Basil, Gerbang Spassky, dan Kremlin terpotong oleh garis kabel melengkung dan terhalang oleh pilar!”
Di sisi lain, Intelijen Moskow dengan tegas menentang penghapusan jalur trem dan pedagang keliling kota serta pemilik toko juga tidak ingin trem dilarang. Sebab, kehadiran trem itu bisa menjamin arus pelanggan yang konstan melalui Lapangan Merah.
Akhirnya, garis itu dipindahkan lebih dekat ke tembok Kremlin. Jika ada sekarang, itu akan berlokasi tepat di sebelah Mausoleum Lenin, dan itu benar-benar terjadi untuk beberapa waktu, sebelum tahun 1930-an, saat Soviet perlu membersihkan Lapangan Merah untuk mengadakan parade militer besar-besaran.
4. Nekropolis Tembok Kremlin dan Sebuah Mimbar
Pada Oktober 1917, pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh Bolshevik terjadi di Moskow, berlangsung dari 25 Oktober hingga 2 November (O.S.). Ribuan orang tewas dan pemberontakan berakhir dengan kemenangan Bolshevik. Salah satu perintah pertama dari otoritas Bolshevik Moskow yang baru didirikan adalah untuk menyelenggarakan pemakaman khidmat para pejuang revolusioner paling terkemuka yang meninggal pada masa itu.
Pada 8 November 1917, dua kuburan 72 meter digali antara jalur trem dan tembok Kremlin. Pada 10 November 1917, 238 peti mati dimakamkan di sana. Hampir semua pabrik dan tempat hiburan ditutup di Moskow hari itu. Pada pembukaan pekuburan, setelah pidato Vladimir Lenin, paduan suara menyanyikan kantata berdasarkan puisi Sergey Yesenin 'Tidurlah, saudara-saudara terkasih, dalam terang makam yang tidak dapat binasa'. Pemakaman selesai saat senja dan kuburan sudah terisi keesokan paginya. Selama minggu berikutnya, dua mayat lagi dikuburkan.
Kemudian, 15 kuburan massal lagi digali di dekat tembok, total ada lebih dari 300 kuburan. Pada tahun 1928, setelah makan Lenin dibangun, pemakaman 'revolusioner biasa' dihentikan. Hanya Komunis Soviet dan asing yang paling terkenal yang dimakamkan di sana, seperti Sergey Kirov, Maxim Gorky, Georgy Zhukov, Leonid Brezhnev, dan lainnya. Secara total, nekropolis (pekuburan besar) menampung lebih dari 400 peti mati.
Sebuah mimbar kayu didirikan pada tahun 1917 di tengah pekuburan, tepat di belakang tempat Mausoleum, kaum Bolshevik menggunakannya untuk penampilan publik mereka. Juga, mengikuti perintah Lenin, pada tahun-tahun pertama setelah Revolusi, jam Menara Spasskaya akan memainkan pawai pemakaman dua kali sehari, pada pukul 9 pagi dan pada pukul 3 sore, untuk menghormati para korban Revolusi.
5. Monumen untuk Seorang Pekerja
Pada tahun 1922, mimbar dibangun kembali, dibuat lebih kecil, dan terbuat dari bata merah agar sesuai dengan tembok Kremlin. Sebuah monumen sementara yang disebut 'Patung Pekerja' didirikan di sebelahnya. Pencipta monumen itu ialah pematung Friedrich Leht (1887-1961), membuatnya dari gipsum.
Monumen itu menggambarkan seorang pekerja yang berdiri di samping landasan, palunya bersandar di kakinya. Tangannya yang terangkat memegang penutup kepalanya yang berfungsi, memberi hormat kepada Revolusi. Sosok pekerja itu tingginya 4,3 meter.
Monumen itu terus berdiri di tempatnya ketika Lenin meninggal dan masih berdiri ketika Mausoleum kayu pertama muncul dan mimbar diturunkan. Namun pada Mei 1924, ketika pembangunan Mausoleum kayu kedua dimulai, Patung Pekerja itu telah dipindahkan dan mungkin dihancurkan karena bahannya dan tidak ada jejak dari patung ini yang dapat ditemukan.