1. Murat Urtembayev: Peretas Pertama Uni Soviet
Ketika Murat Urtembayev, seorang karyawan pabrik mobil VAZ sekaligus lulusan muda asal Universitas Negeri Moskow sedang mengalami krisis keuangan pada tahun 1983, ia berusaha meminta bantuan atasannya. Bagaimanapun, manajemen pabrik mencegah Urtembayev untuk mencari pekerjaan lain dan menjanjikannya promosi serta kenaikan gaji.
Namun seiring berjalannya waktu, Urtembayev menyadari bahwa ia telah ditipu oleh manajemen pabrik. Ia kemudian menyusun rencana balas dendam. Urtembayev diam-diam berencana mengubah sistem program pabrik yang digunakan untuk menjalankan jalur perakitan dan membuat program itu seakan-akan tak berfungsi dan berbahaya. Kemudian, nantinya ia akan turun tangan dan memperbaiki masalah itu. Dengan demikian, manajemen pabrik akan turut mengakui bahwa program perakitan tersebut sudah usang.
Alhasil akibat intervensi Urtembayev, pabrik lumpuh selama tiga hari. Sebenarnya, kondisi tersebut bukan niat Urtembayev. Dia hanya berencana untuk menghilangkan masalah itu segera. Pada akhirnya, ia menemui manajemen untuk mengakui kejahatannya.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Soviet tidak mengatur kejahatan dunia maya. Oleh karena itu, Urtembayev dinyatakan bersalah atas hooliganisme — perilaku mengganggu atau melanggar hukum seperti kerusuhan, perundungan, dan vandalisme — dan menerima hukuman percobaan serta denda yang besar. Urtembayev juga menjadi peretas Soviet pertama yang ditangkap.
2. Stepanov, Petrov, dan Maskakov: Peretas pertama yang dihukum di Rusia
Pada tahun 2013 dan 2014, bandar perjudian daring Inggris menghadapi pemerasan secara besar-besaran. Di tengah pertandingan dan permainan penting, perusahaan perjudian tersebut menerima email ancaman. Peretas tak dikenal mengancam akan menghancurkan situs web mereka dengan serangan DDoS (Distributed Denial of Service, jenis serangan siber yang dilakukan dengan cara membanjiri jaringan internet oleh fake traffic), kecuali perusahaan mentransfer puluhan ribu dolar AS ke beberapa rekening tidak dikenal yang terdaftar di negara ketiga. Perusahaan judi daring itu menolak untuk memenuhi permintaan yang melanggar hukum tersebut. Akibatnya, mereka mengalami kerugian finansial yang luar biasa.
Polisi Inggris kemudian melakukan penyelidikan selama setahun dan menemukan beberapa individu yang berada di Rusia. Lantas, pihak berwenang Inggris menghubungi polisi Rusia untuk meminta bantuan. Tak lama kemudian, otoritas penegak hukum Rusia menahan tiga orang dan menuduh mereka melakukan kejahatan dunia maya. Para pelakunya adalah tiga ahli teknologi berusia 20-an yang diyakini memperoleh sekitar $4 juta melalui pemerasan. Ketiganya dijatuhi hukuman yang cukup berat, yakni delapan tahun di penjara dengan keamanan ketat.
3. Vladimir Levin: Seorang peretas yang diduga menghasilk $10 juta dari $100
Pada tahun 1994, seorang peretas dengan curang mentransfer lebih dari $10 juta dari rekening Citibank yang berbasis di AS dan berusaha mencairkannya melalui rekening yang terdaftar di berbagai negara di seluruh dunia.
Ketika kaki tangan Levin yang berusaha menarik dana ditahan atas permintaan FBI, mereka menyebut Vladimir Levin, seorang karyawan perusahaan komersial kecil yang berbasis di Sankt Peterburg bernama AO Saturn. Pada 1994, KUHP Rusia tidak memiliki klausul khusus untuk melawan kejahatan dunia maya sehingga Levin, yang kini menjadi jutawan, tidak bersalah di mata penegak hukum Rusia. Peretas itu juga kebal terhadap permintaan ekstradisi dari otoritas AS karena hukum Rusia melarang ekstradisi warga Rusia.
Butuh upaya dari pihak bank dan pejabat asing untuk memikat Levin ke Inggris, di mana ia ditangkap dan diekstradisi ke AS untuk diadili.
Setelah pengadilan AS menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada Levin, muncul desas-desus yang mengklaim bahwa keterampilan teknis dan komputer Levin terlalu rendah untuk pencurian sebesar itu. Satu teori yang dibicarakan oleh pengungkapan anonim secara daring mengatakan bahwa Levin bukanlah dalang di balik pencurian itu, tetapi ia membeli akses ke sistem perbankan hanya dengan $100 dari sekelompok peretas yang berbasis di Rusia yang menerobos masuk tanpa niat meretas. Justru sebaliknya, mereka menerobos karena penasaran dan keinginan untuk mengeksplorasi kerentanan di server Citibank. Pada akhirnya, Levinlah yang dihukum.
4. Evgeniy Bogachev: Seorang peretas dengan hadiah $3 juta bagi siapapun yang menangkapnya
“Dicari oleh FBI,” kata poster yang menggambarkan seorang pria paruh baya dengan kepala dicukur menyisakan sedikit rambut dan senyum yang agak sinis di wajahnya. Foto pria dalam poster itu adalah Evgeniy Bogachev, salah satu peretas paling terkenal di dunia, seorang warga Rusia dari kota pesisir Anapa di selatan Rusia.
Departemen Luar Negeri AS menawarkan penghargaan sebesar $3 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau penghukuman Bogachev. Penawaran besar ini merupakan bukti kedudukan Bogachev yang diakui di antara jajaran penjahat dunia maya yang paling dicari di dunia.
Menggunakan julukan daring sebagai 'lucky12345' dan 'slavik', Bogachev mengembangkan dan menggunakan perangkat lunak mirip Trojan — malware yang mampu menyamar untuk memasuki komputer hingga menyerang situs web — berbahaya bernama 'Zeus' dan 'GameOver Zeus' diduga untuk terlibat dalam "pemerasan perusahaan skala besar", seperti yang dinyatakan FBI.
Aktivitas Bogachev diperkirakan telah mengakibatkan kerugian finansial hingga mencapai lebih dari $100 juta. Bahkan sekarang, ada petunjuk tentang keberadaannya secara teratur tiba di kantor FBI Pittsburgh, tetapi tidak satu pun dari mereka yang mengarah pada penangkapan peretas Rusia yang terkenal ini. Tampaknya ia telah disembunyikan untuk saat ini.
5. Fancy Bear: Peretas di balik skandal DNC
Pada puncak pemilihan presiden AS 2016, kumpulan email Komite Nasional Demokrat (DNC) dicuri dan bocor dalam serangan siber dengan keberanian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh penasihat khusus Robert Mueller, mengklaim bahwa peretas di belakang kelompok Fancy Bear dikaitkan dengan intelijen militer Rusia. Otoritas negara Rusia, bagaimanapun, membantah tuduhan itu beberapa kali.
Apapun afiliasinya, kelompok ini dikenal dengan metode yang terdepan dan sangat canggih serta memiliki variasi target. Selama bertahun-tahun, berbagai pemerintah dan organisasi non-pemerintah dikatakan telah menjadi korban Fancy Bear. Para peretas itu dilaporkan menggunakan perangkat lunak berbahaya bernama X-Agent, memungkinkan mereka untuk mengontrol komputer yang terinfeksi tanpa batas waktu, menangkap tangkapan layar, menonton penekanan tombol, dan mencuri kata sandi.
Menurut Kurt Baumgartner, peneliti keamanan utama di tim peneliti global Kaspersky Labs, berjuang melawan Fancy Bear “seperti bermain catur melawan seseorang dan tidak pernah tahu siapa lawannya”.
Selanjutnya, peretas Rusia curi lebih dari enam juta dolar dari warga AS dan Eropa.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.