Aroma yang sangat menyenangkan keluar dari peti mati di saat orang-orang ingin menyaksikan jasad bocah laki-laki yang konon tidak membusuk setelah 15 tahun menghembuskan napas terakhirnya. Aroma itu menguar memenuhi ruangan gereja. Tangan kanan sang bocah menggenggam kenari. Orang-orang terkagum-kagum melihat keajaiban itu karena mereka telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa Dmitry dari Uglich memang meninggal pada 1591. Adapun penirunya, Dmitry I Palsu, adalah seorang penipu.
Mari kita mundur ke beberapa hari sebelum peristiwa itu. Tahun 1606, tanah Rusia sedang mengalami periode yang dikenal sebagai ‘Masa Kekacauan’. Uskup Metropolit Rostov, Filaret (1553—1633), dikirim oleh Tsar Vasiliy Shuisky ke Kota Uglich untuk membawa jenazah putra terakhir Ivan yang Mengerikan, Dmitry Ivanovich (yang kemudian dikenal sebagai Dmitry dari Uglich), ke Moskow.
Jasad Dmitry diangkut ke Moskow dan dikebumikan di Katedral Arkhangelsky di Kremlin, Moskow. Jenazah Dmitry dinyatakan tidak mengalami pembusukan. Desas-desus beredar bahwa relik itu menghasilkan keajaiban. Karena rumor itu, orang-orang mulai berbondong-bondong ke katedral, berharap untuk kesembuhan penyakit mereka. Namun, setelah kejadian seseorang meninggal tepat di dekat makam Dmitry dalam kondisi tidak jelas, akses ke relik itu dibatasi.
Ketika Maria Nagaya (1553—1611), istri terakhir Ivan yang Mengerikan, melihat jasad yang sebenarnya pada saat kedatangan mereka ke Moskow, dia terdiam selama beberapa jam. Hanya ketika peti ditutup dia memastikan bahwa itu adalah tubuh putranya. Hal itu menimbulkan keraguan terkait keaslian jasad tersebut.
Ada desas-desus bahwa setibanya di Uglich, Metropolitan Filaret membunuh seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bernama Roman dan meletakkan tubuhnya di peti mati agar terlihat bahwa jasad tsarevich ‘pangeran’ itu ‘diberkati’, tidak tersentuh oleh pembusukan.
Seperti diketahui, nama asli Filaret ialah Fyodor Romanov. Dia ayah dari Mikhail Fyodorovich, pria yang pada 1613 menjadi tsar pertama dari Dinasti Romanov. Jadi, Filaret juga bertindak untuk kepentingan sendiri. Dengan tubuh Dmitry di Moskow, semua penipu yang mencoba menyamar sebagai dirinya akan terbukti salah dan tidak akan menghalangi keluarga Filaret mengambil alih kekuasaan.
Namun, siapakah Dmitry, mengapa dia begitu penting, dan bagaimana dia meninggal?
Pewaris Tahta yang Tidak Sah
Ivan yang Mengerikan memberikan nama yang sama untuk putra terakhirnya dengan putra pertamanya — Dmitry Ivanovich (Oktober 1552—26 Juni 1553), tsarevichpertama (ahli waris nyata) dari takhta Rusia. Menamai putra dengan nama saudara tirinya yang sudah meninggal adalah sesuatu yang tidak pernah dilakukan orang Rusia karena takut akan tertimpa nasib buruk. Apa alasan yang mungkin dimiliki Ivan untuk melanggar hal tabu itu?
Ibu Dmitry, Maria Nagaya, adalah istri keenam (atau ketujuh) Ivan yang Mengerikan, yang dinikahi pada 1580. Maria 23 tahun lebih tua dari Ivan. Menurut hukum Ortodoks Rusia, pernikahan itu tidak sah dan anak-anak yang lahir dari perkawinan semacam itu dianggap anak haram.
Lalu, di mana istri Ivan sebelumnya? Beberapa dari mereka diracun dan salah satunya, Anna Koltovskaya, diasingkan. Masalahnya ada pada keturunan mereka. Pada 1580, setelah putra pertamanya, Dmitry, wafat, Ivan masih memiliki dua putra yang masih hidup: Ivan (1554—1581) dan Fyodor (1557—1598). Ketiganya lahir dari pernikahannya dengan Anastasia Romanovna (1530—1560), istri pertama dan yang paling dicintainya.
Tsarevich Ivan meninggal pada 1581. Menurut mitos yang tersebar luas Ivan yang Mengerikan bertanggung jawab atas kematian putera keduanya itu. Namun, hanya ada sedikit atau hampir tidak ada bukti sama sekali tentang itu.
Sementara, Fyodor meninggal akibat terserang penyakit misterius. Tanpa ahli waris yang sehat, Dinasti Rurik terancam hilang. Pada Oktober 1581, Maria melahirkan Dmitry – pada bulan yang sama dengan Dmitry yang lebih tua lahir pada 1552. Ivan yang Mengerikan mungkin menaruh semua harapannya kepada anak itu. Dia adalah ahli warisnya yang terakhir, yang juga merupakan anak tidak sah sama seperti dirinya.
Kematian Anak yang Kejam
Ketika Ivan yang Mengerikan meninggal pada 1584, Fyodor yang menjadi tsar berikutnya tidak mengakui Dmitry sebagai ahli waris. Dia diperlakukan sebagai putra tsar yang lahir di luar nikah, atau anak haram. Dmitry dan ibunya dikirim dari Moskow ke Uglich. Diplomat Inggris Jerome Horsey menulis bahwa “mantan tsarina ditemani oleh pengiringnya, dan mengemas gaun, perhiasan, makanan, kuda, dan barang-barang lainnya”. Di Uglich, Dmitry kecil hidup sebagai pangeran lokal. Fyodor juga mengirim seorang d'yak (pegawai sipil berpangkat tinggi), Mikhail Bityagovskiy, untuk mengawasi kehidupan sehari-hari Dmitry dan ibunya.
Orang-orang sezaman mencatat kepribadian Dmitry yang luar biasa kejam. Duta Besar Inggris untuk Rusia Giles Fletcher menulis: “Pada usia muda, semua kepribadian ayahnya mulai tercermin dalam dirinya. Ia senang melihat domba dan ternak ketika disembelih, melihat tenggorokannya digorok dan darah mengalir hewan-hewan itu (padahal anak-anak biasanya takut), juga memukul angsa dan ayam dengan tongkat sampai mati.”
Dmitry ditemukan tewas pada 15 Mei (25 Mei, menurut Penanggalan Baru) 1591 di halaman istananya di Uglich dengan luka di tenggorokan. Tak ada seorang pun di sekitar lokasi itu dan tak ada saksi atas apa yang telah terjadi.
Saat terakhir kali terlihat menjelang ajalnya, Dmitry sedang bermain svayka, permainan tradisional Rusia. Dalam permainan itu, Anda harus menancapkan paku tajam di tanah. Dmitry ditemani dua anak laki-laki lain, putra para dayang istana Maria. Pengasuh dan seorang ibu susu (yang menyusui Dmitry) berada di dekatnya pada saat itu. Akan tetapi, mereka mengaku tidak melihat apa yang terjadi. Rupanya, seseorang atau ‘sesuatu’ telah menikam tenggorokan Dmitry dengan paku.
Beberapa menit kemudian, tubuh Dmitry ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Maria pun berlari ke halaman istana. Setelah melihat mayat anaknya, ia mulai memukuli Vasilisa Volokhova, pengasuh Dmitry, dengan tongkat kayu. Adapun Arina Tuchkova, sang ibu susu, menduga bahwa Dmitry secara tak sengaja melukai dirinya sendiri saat mengalami serangan epilepsi.
Setelah mengetahui kematian Dmitry, orang-orang Uglich membunyikanlonceng. Orang-orang pun dengan cepat berkumpul dan berkerumun. Maria, yang masih dikuasai kemarahan tak terkendali, menuduh beberapa orang telah membunuh tsarevich. Mereka adalah Osip Volokhov (putra pengasuh Dmitry), Danila Bityagovskiy (putra d'yakMikhail), dan Nikita Kachalov, yang berada di Uglich untuk mengawasi Dmitry sebagai rekan Mikhail. Padahal, tampaknya tidak satu pun dari mereka berada di halaman istana ketika Dmitry terbunuh. Namun, karena mendengar tuduhan Maria, orang-orang yang berkerumun pun langsung menganiaya dan membunuh ketiga tertuduh itu dengan alasan mereka dikirim dari Moskow oleh Boris Godunov untuk membunuh Dmitry.
Jenazah Tsarevich Dmitry dibawa ke gereja setempat. Empat hari kemudian, sebuah komite investigasi tiba dari Moskow dengan dipimpin Vasiliy Shuisky.
Kasus Uglich
Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai 'Kasus Uglich'. Komite investigasi menginterogasi lebih dari 150 orang di kota itu, termasuk mereka yang terlibat dalam pembunuhan prajurit Moskow yang dikirim untuk mengawasi Dmitry. Tujuan utama komite itu ialah menyangkal klaim Maria bahwa Kachalov dan Bityakovski dikirim untuk membunuh Dmitry.
Segera setelah penyelidikan, Shuisky melaporkan kepada Moskow bahwa Dmitry terluka parah saat bermain svayka. Dia juga menekan Maria untuk mengakui bahwa pembunuhan prajurit Moskow melanggar hukum dan dipicu oleh tuduhannya. Maria kemudian diasingkan sebagai biarawati dan dikirim ke Biara Beloozero. Keluarganya, bersama dengan banyak orang Uglich, juga diasingkan ke Siberia. Banyak pula warga Uglich lain yang dieksekusi.
Namun, pada 1606, setelah Metropolitan Filaret membawa jasad Tsarevich Dmitry ke Moskow, Vasiliy Shuisky, yang saat itu adalah tsar, mengakui bahwa memang orang-orang Boris Godunov-lah yang membunuh Dmitry pada 1591. Maria Nagaya, pada 1606 — sudah dikenal dengan nama monastiknya Martha — juga dipaksa untuk menerima versi itu dan mengakui bahwa yang di dalam peti mati tersebut ialah putranya.
Mungkinkah Dmitry Sebenarnya Tidak Terbunuh?
Versi tersebut tetap menjadi versi resmi dan ketika Romanov berkuasa pada 1613, mereka juga menerima versi tersebut. Namun, sejarawan Rusia pada abad ke-19 dan ke-20, termasuk tokoh hebat seperti Sergei Platonov dan Ruslan Skrynnikov, berpendapat bahwa Dmitry tidak dibunuh dan menyebut bahwa penyelidikan pertama pada tahun 1591 benar.
Alasan utama untuk mendukung klaim ini ialah bahwa jika ingin membunuh Dmitry, Boris Godunov bisa melakukannya dengan cara yang jauh lebih rahasia, seperti dengan meracuninya. Ivan yang Mengerikan dan putranya, Ivan, sangat mungkin telah diracun. Itu adalah cara umum untuk menyingkirkan lawan politik, alih-alih membunuh mereka pada siang hari bolong.
Di sisi lain, tidak ada laporan tentang Dmitry pernah menderita epilepsi sebelumnya. Terlebih lagi, seseorang yang mengalami kejang tidak dapat memegang apa pun di tangannya sehingga tidak akan bisa melukai dirinya sendiri. Ivan Krylov (1906—1996), seorang spesialis bidang kriminologi dan pemeriksaan forensik di Soviet, berpendapat bahwa sangat mungkin salah satu anak laki-laki yang bermain dengan Dmitry secara tak sengaja melukainya dengan paku logam dan langsung lari ketakutan. Hingga saat ini, Kasus Uglich tetap menjadi bahan perdebatan.