Dalam biografi resmi Putin dijelaskan, ketika sang presiden masa depan yang masih muda mendatangi resepsionis kantor KGB dan bertanya tentang kriteria yang dibutuhkan untuk dapat bergabung dengan badan intelijen Soviet itu dia, diberi tahu bahwa ijazah perguruan tinggi atau berdinas di militer adalah salah satu yang dipersyaratkan.
KGB juga aktif merekrut staf dan agen. Terkadang, perekrutan yang mereka lakukan bahkan bertentangan dengan keinginan mereka.
Meski bekerja di KGB menjanjikan keuntungan tertentu, jajaran komisinya diisi oleh orang-orang dari berbagai latar belakang.
Sebagai lembaga kompleks yang menggabungkan beberapa direktorat sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya masing-masing, KGB memerlukan orang-orang dengan berbagai keahlian dan bakat.
Vladimir Putin muda mengenakan seragam KGB.
Global Look Press“KGB Uni Soviet adalah organisasi yang besar dan berstruktur kompleks. Misalnya, pekerjaan Kepala Direktorat Pertama (intelijen) pada dasarnya berbeda dari direktorat teritorial (kontra intelijen, yang terdiri dari 2—6 direktorat). Ada banyak unit khusus, tempur, dan teknis. Selain itu, ada juga unit kontra intelijen militer, pasukan perbatasan (yang memiliki unit intelijennya sendiri), direktorat komunikasi khusus, serta divisi 7 dan 9 yang bertanggung jawab untuk keamanan (pejabat partai),” kata Andrei Milekhin, mantan perwira KGB.
Menurut Milekhin, menanyakan siapa yang bisa mendapatkan pekerjaan di KGB artinya melewatkan poin penting bahwa KGB adalah sebuah organisasi besar yang membutuhkan semua jenis orang.
Pelatihan anggota baru KGB.
Pavel Maksimov/TASSPada saat yang sama, lembaga yang kuat dan sangat rahasia itu memandang orang asing dan kandidat yang tidak diminta dengan penuh kecurigaan.
Sebaliknya, perekrut KGB bekerja keras untuk menyaring calon potensial di banyak tempat yang tidak ada kaitannya dengan polisi rahasia, seperti universitas, militer, pabrik, dan lain-lain.
Petugas perekrutan mengamati dan menilai calon potensial di tempat kerja mereka. Para kandidat agen KGB sering kali tidak menyadari bahwa mereka tengah “dimata-matai” untuk dipertimbangkan sebagai calon potensial.
Para agen KGB tengah bersiap untuk sif kerja mereka.
Nikolai Malyshev/TASSSebagimana yang dijelaskan Milekhin, para pemula yang baru direkrut dididik dan dilatih dengan cara yang sangat efektif.
“Saya belum pernah melihat layanan pelatihan dan pengorganisasian yang lebih termotivasi dan efektif seperti itu di tempat lain. Saya pikir, KGB adalah mahkota dari pekerjaan ideologis dan manajemen Uni Soviet dan elit negara yang sebenarnya,” kata Milekhin.
Perekrutan KGB sangat selektif, namun ada beberapa contoh ketika KGB meminta orang-orang yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Untuk menjalankan tugasnya, staf KGB mengandalkan jaringan informan yang luas. Warga negara Soviet dan asing seringkali dibujuk atau bahkan dikelabui untuk bekerja dengan KGB.
Target perekrutan utama untuk agen KGB yang ditempatkan di luar negeri, terutama di negara-negara blok Barat, adalah orang-orang yang telah mencapai posisi dan jabatan tertentu di negara mereka, atau yang berpotensi untuk meraihnya pada masa depan.
Dalam buku panduan KGB yang sebelumnya dirahasiakan, tetapi kini telah diterbitkan secara daring dijelaskan, agen KGB pertama-tama dan terutama harus memusatkan upaya perekrutan mereka pada lembaga yang bertanggung jawab untuk mengendalikan kebijakan luar negeri negara yang bersangkutan, di antaranya kabinet menteri, kementerian luar negeri, pusat kepemimpinan partai politik, monopolis besar, dan lain sebagainya.”
Agen KGB mencari orang-orang yang kecewa dengan pekerjaan mereka atau yang bersimpati dengan tujuan yang dicanangkan dan prinsip-prinsip ideologis pendiri Uni Soviet.
Ekaterina Mayorova, 'Miss KGB' yang memenangkan kontes kecantikan rahasia pada 1990.
Nikolai Malyshev/TASSUniversitas di seluruh dunia juga merupakan tempat berkembang biak yang baik bagi agen rahasia KGB, yang direkrut dan digunakan kemudian, setelah mereka menaiki jenjang karier.
Warga Soviet juga sering menjadi agen dan informan KGB secara tidak disengaja.
“Perekrutan klasik adalah ketika seseorang tahu (bahwa dia telah direkrut). Dia mengambil nama alias dan sering kali menandatangani dokumen (yang mengatakan bahwa dia mengakui bekerja untuk KGB). Dia diajari teknik-teknik konspirasi dasar dan lanjutan, seperti komunikasi lisan, tulisan, serta berbagai sandi, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, agen yang menyusup ke geng, kartel narkoba, teroris bawah tanah dan sebagainya, maka mereka memerlukan melewati pelatihan agen yang sangat serius, ” kata Gennady Gudkov, mantan perwira KGB dan FSB.
Seperti yang tercatat dalam sejarah, tak jarang kaum intelektual, seperti penulis, seniman dan atlet direkrut oleh KGB untuk melaporkan para pembangkang di komunitas mereka.
Meski KGB merekrut informan dan agen hampir tanpa pandang bulu, komite keamanan negara menyaring orang-orang yang ingin dipekerjakan secara resmi dengan menyeluruh. Reputasi yang ternoda dan/atau beberapa ciri fisik bisa menjadi penghalang abadi bagi seorang kandidat untuk bekerja di KGB.
Kandidat dengan penampilan biasa-biasa saja lebih disukai, dibandingkan dengan mereka yang memiliki ciri fisik yang tidak biasa seperti memiliki sindrom Tourette (gangguan sistem saraf yang menyebabkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan), cacat mata dan juling, gangguan bicara, gigi menonjol atau tanda lahir besar, serta cacat-cat fisik yang terlihat. Ciri-ciri tersebut dinilai dapat mengganggu kemampuan seorang kandidat dalam menjalankan tugasnya yang seringkali menuntut kerahasiaan.
File KGB tentang terpidana bernama Andrei Goethe.
Yuri Nabatov/TASSMenurut seorang penulis yang dulunya seorang perwira KGB, orang-orang dari etnis tertentu juga dilarang secara tidak resmi untuk bekerja di KGB. Misalnya, Yahudi, Tatar Krimea, Karachais, Kalmyk, Chechnya, Ingush, Yunani, Jerman, Korea, dan Finlandia sebagian besar dihindari oleh perekrut KGB karena dianggap "tidak dapat diandalkan". Hal itu membuktikan, diskriminasi etnis di negara yang terkadang menguliahi Amerika Serikat tentang kesetaraan rasial itu memang terjadi.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda