Jalan Tengkorak: Saksi Horor Lembaran Kelam Sejarah Soviet (FOTO)

TASS
Ini adalah salah satu halaman paling menakutkan dalam lembaran sejarah kelam Soviet, yang ditujukan untuk industrialisasi paksa dan pembangunan wilayah terpencil dengan mengorbankan banyak nyawa manusia.
Pemandangan musim dingin di Kolymskiy trakt.

Jalur Kolyma (Kolymskiy trakt) R504 bukanlah tujuan wisata populer di peta Rusia. Sebagian besar wisatawan yang tertarik dengan jalan ini adalah mereka yang ingin mencari sensasi. Jalan ini tak beraspal, hanya terbuat dari campuran tanah dan kerikil. Jadi, bepergian ke sini hanya dapat dilakukan pada musim panas yang kering atau saat jalan membeku dan tertutup es selama musim dingin. Pada musim lain, jalan ini hampir tidak dapat diakses karena tertutup lumpur sepenuhnya. 

Perlintasan Olchansky di dekat desa Ust-Nera, Distrik Oymyakon, Republik Sakha, salah satu tempat paling terkenal di Kolymskiy trakt.

Saat musim dingin, pengemudi lokal tidak pernah mematikan mobil mereka karena ada kemungkinan mereka tidak akan pernah bisa menyalakannya lagi. Alhasil, mereka akan mati kedinginan di tempat yang dikelilingi hutan belantara itu. Namun, julukan ‘Jalan Tulang' yang disematkan kepadanya bukan karena banyak pengemudi yang gagal mematuhi aturan itu, melainkan berasal dari kisah kelam pembangunannya.

Tahanan Gulag membangun jembatan melintasi sungai Kolyma.

Kata 'Kolyma' dalam bahasa Rusia berkaitan erat dengan kamp kerja paksa Gulag terkejam Soviet, 'Sevvostlag' ("Timur Laut"), yang sesuai dengan namanya berlokasi di timur laut Rusia. Cabang Gulag ini terdiri dari beberapa kamp kerja paksa di sepanjang dasar sungai Kolyma dan dari situlah nama tidak resmi 'Kolyma' muncul.

Pekerja dari cabang Gulag Sevvostlag (Timur Laut).

Sejarah kelam tempat ini diabadikan oleh penulis yang pernah menjadi pesakitan di Kolyma, Varlam Shalamov. Bukunya yang berjudul Kolymskiye rasskazy 'Kisah Kolyma' adalah buku tentang kamp kerja paksa Gulag yang mungkin paling mencolok dan paling menakutkan yang pernah ditulis. 

Kolymskiy trakt pada 1938.

Dia menggambarkan bagaimana para tahanan harus bertahan hidup dalam kondisi yang paling ekstrem, seperti bekerja di luar ketika suhu mencapai -50 °C,. Sebagian besar tehanan bekerja mengekstraksi bijih besi dan bahkan menambang bahan radioaktif, uranium.

Penambang kamp Kolyma, sekitar 1937-1938.

Salah satu pekerjaan yang paling sulit adalah penambangan emas. Para pekerja harus mencuci emas di air, tak peduli jika cuaca beku menusuk tulang. Mereka tidak cukup makan, tidak memiliki pakaian yang layak untuk menghadapi cuaca beku, dan sarung tangan mereka (jika memang punya) tidak pernah mengering. Mereka terus-menerus menderita radang dingin serta menderita berbagai penyakit, seperti distrofi (otot melemah dan kehilangan fungsi) hingga tuberkulosis, dan tidak pernah mendapatkan pengobatan sama sekali.

Pekerja mengekstraksi emas di Kolyma.

Untuk mempermudah akses ke tambang, para narapidana harus membangun infrastruktur, termasuk jalan dan rel kereta api di tempat-tempat liar tersebut. Mereka membangun jalan lebih dari 3.000 kilometer, termasuk rute sejauh 2.031 kilometer dari kota Magadan ke Yakutsk. Nama resmi rute ini adalah ‘Kolymskiy trakt' (Jalur Kolyma), tetapi julukan 'Jalan Tulang' dengan cepat melekat padanya.

Tambang emas di Kolyma.

Untuk membangun jalan, para narapidana menghabiskan 20 tahun dari 1932 hingga 1952 dan setelah itu kamp Kolyma ditutup. Menurut data resmi, selama beroperasi terdapat sekitar 700 ribu tahanan bekerja di cabang Gulag ini. Puncaknya terjadi pada 1940, ketika 190 ribu pria bekerja di sana dalam pekerjaan pertambangan dan konstruksi. Diperkirakan lebih dari 125 ribu orang tewas selama keberadaan kamp tersebut.  

Dari Lingkar Arktik hingga Kazakhstan, mulai perbatasan barat dan Timur Jauh, inilah delapan kamp Gulag terkejam Soviet.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki