Terletak di barat laut Moskow, warga ibu kota mengenal Khodynskoe Pole sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara berskala besar sejak era Ekaterina yang Agung. Pada akhir abad ke-19, Pameran Seni dan Industri Seluruh Rusia dibuka di sini.
Pada 30 Mei 1896, selama perayaan penobatan Nikolay II, ketika para tamu dijanjikan hadiah oleh sang kaisar, sekitar setengah juta orang berkerumun di sana. Sayangnya, acara itu tak diatur dengan baik. Kerusuhan tak terelakkan, 1.400 orang tewas. Setelah itu, frasa “menyebabkan Khodynka” menjadi sinonim atas segala kekacauan. Sementara itu, barak baru untuk tentara tengah dibangun di lapangan terbang.
Pada 1910 di Moskow, komunitas aeronautika Rusia pertama didirikan di bawah perlindungan kaisar. Komunitas tersebut dipimpin oleh komandan distrik militer Moskow. Selanjutnya, sebagian lapangan tersebut diubah menjadi lapangan terbang.
Pembangunan infrastruktur pertama lapangan udara itu terealisasi berkat para penggemar penerbangan. Pilot-pilot amatir, misalnya, menyumbangkan uang mereka sendiri untuk pembangunan landasan pacu dan hanggar pesawat. Setelah itu, mereka mulai melakukan penerbangan di atas kota dengan pesawat-pesawat mereka sendiri. Kala itu, lapangan tersebut masih digunakan untuk parade tentara dan aneka festival rakyat. Seiring waktu, pertunjukan penerbangan mulai muncul.
Setelah Revolusi 1917, Khodynskoe Pole menjadi tempat lahirnya penerbangan Soviet. Selain digunakan untuk kebutuhan tentara serta untuk mempersiapkan dan melatih pilot, rute pertama untuk penerbangan sipil dibuka dari lapangan terbang itu pada awal 1920-an. Pada 1922, penerbangan internasional pertama Rusia, Moskow – Konigsberg (sekarang Kaliningrad, bagian dari Rusia) – Berlin dimulai dari sana.
Pada 1923, penerbangan reguler pertama antara Moskow dan Nizhny Novgorod dibuka dan komunitas Dobrolyot didirikan. Inilah cikal bakal Kementerian Penerbangan Sipil Rusia pada masa mendatang. Pesawat pertama hanya mampu membawa 4 – 8 orang. Namun, penerbangan ke berbagai kota dilakukan tiap hari dari Khodynskoe Pole. Yang menarik, penumpang pesawat harus memantau tubuh pesawat dan siap membantu pilot bila sewaktu-waktu diperlukan. Ini mungkin terdengar aneh saat ini, tetapi ini sesuatu yang umum pada masa itu.
Pada awal 1930-an, Uni Soviet telah membuka penerbangan reguler, baik internasional maupun domestik. Negara itu bahkan menciptakan layanan migrasi atau kontrol perbatasan. Pada 1931, terminal udara Soviet pertama dibangun di lapangan udara Khodynskoe Pole (terletak di dekat Stasiun Metro Aeroport [jalur hijau]). Setelah check-in, penumpang dibawa ke pesawat dengan bus.
Namun, setelah kecelakaan ANT-20 di permukiman dacha (semacam vila pedesaan) sekitar Sokol pada 1935, bandara itu menghentikan layanan penerbangan sipil. Sejak itu, fungsi lapangan udara dikurangi. Lambat laun, bandara tersebut hanya digunakan untuk melayani dan menguji penerbangan militer.
Setelah Perang Dunia II, bandara-bandara baru dibangun di Moskow, tetapi jauh dari pusat kota: Vnukovo, Bykovo, dan Ostafyevo. Namun, semuanya masih menggunakan terminal di Khodynka.
Bandara pertama Rusia juga menjadi medan uji bagi Biro Desain Ilyushin dan Sukhoi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Soviet memindahkan infrastruktur olahraga, seperti kolam renang, stadion, dan ruang pameran, ke area ini. Pameran penerbangan juga kerap diadakan di lapangan terbang itu.
Pesawat terakhir lepas landas dari sana pada 3 Juli 2003. Kini, masih ada banyak pesawat yang menganggur. Pemerintah kota berencana untuk mengubahnya menjadi Museum Penerbangan. Namun, sementara pesawat-pesawat tua menunggu untuk dipulihkan (sekarang disimpan di Museum Teknik Vadim Zadorozhny), wilayah itu dipindahkan ke pusat kota. Begitulah awalnya kompleks olahraga, pusat perbelanjaan terbesar di Moskow, dan stasiun metro baru bernama CSKA akhirnya dibangun.
Pada 2018, di atas landasan pacu, muncul taman Khodynskoe Pole yang baru. Kini, hanya pesawat di taman bermain anak-anak yang tersisa sebagai pengingat bahwa pernah ada bandara sungguhan di tempat itu. Landasan pacu itu sendiri kini telah berubah menjadi zona bermain bagi para skater dan tempat yang nyaman bagi pejalan kaki.
Media AS menyebutkan, Su-34 adalah salah satu pesawat pengebom-tempur terbaik Rusia. Bacalah selengkapnya!