Presiden Rusia Vladimir Putin.
Vladimir Astapkovich/RIA NovostiKremlin sedang menunggu permintaan maaf dari saluran televisi AS Fox News karena menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “pembunuh”, demikian disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin (6/2).
“Kami percaya bahwa pernyataan Fox News tersebut tergolong menghina dan tak diperbolehkan. Kami menginginkan permintaan maaf dari saluran televisi ternama itu kepada presiden Rusia,” ujar Peskov, seperti dikutip TASS.
Menurut laporan, ketika Fox Newsmewawancarai Presiden AS Donald Trump pada Minggu (5/2), sang pemandu acara, Bill O’Reilly, menanyakan mengenai hubungan Rusia-AS dan menyebut Putin sebagai “pembunuh”.
Dalam wawancaranya, Trump mengatakan bahwa ia butuh bantuan Rusia untuk memberantas ISIS. “Tapi saya tidak tahu apakah kita dapat bekerja sama dengan mereka (Rusia),” tambahnya.
“Putin seorang pembunuh,” balas O’Reilly.
Trump menjawab, “Kita punya banyak pembunuh. Apa Anda pikir negara kita ‘bersih’ (tanpa dosa)? Menurut saya, lebih baik bekerja sama dengan Rusia. Jika Rusia membantu kita dalam memerangi ISIS dan terorisme di seluruh dunia — yang merupakan tantangan utama saat ini — maka itu adalah hal yang baik.”
Belum diketahui apakah pernyataan tersebut dapat berakibat fatal terhadap hubungan Rusia-AS secara keseluruhan. Sebelumnya, kedua negara diprediksi akan memulai hubungan baru setelah Donald Trump resmi dilantik menjadi presiden AS ke-45 bulan lalu.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda