Negara-negara Bekas Soviet Gelar Latihan Pertahanan Udara Skala Besar

Sistem pertahanan antirudal S-400 “Triumph".

Sistem pertahanan antirudal S-400 “Triumph".

TASS
Pesawat pengebom jarak jauh Rusia berperan sebagai target musuh.

Latihan pertahanan udara skala besar tengah berlangsung di tujuh negara bekas republik-republik Soviet, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, seperti dikabarkan Sputnik, Rabu (26/10).

Latihan kontrol dan komando tersebut melibatkan Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgizstan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan, dan dikoordinasikan dari pusat kendali di dekat Moskow.

“Pada pukul 08.00 waktu Moskow hari ini, lebih dari 130 pusat kontrol dan komando dari berbagai level di tujuh negara anggota Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS) memulai latihan militer yang bertujuan meningkatkan kapabilitas sistem komando dari sistem pertahanan udara gabungan CIS,” terang Shoigu.

Aliansi pasukan udara ini berencana akan melakukan latihan koordinasi respons terhadap pelanggaran wilayah udara, pembajakan pesawat, serta kondisi-kondisi darurat lain.

Pada pagi hari, ratusan pesawat dan helikopter pasukan aliansi ini bergegas melakukan latihan pencegatan. Pesawat pengebom jarak jauh Rusia berperan sebagai target musuh yang harus ditangkap dan “dihancurkan”, jelas Shoigu.

Beberapa waktu lalu, Rusia juga menggelar latihan militer bersama Mesir. Pasukan penerjun payung Rusia dan Mesir melakukan latihan gabungan untuk menyerang pasukan militan di medan padang pasir pada 15 – 26 Oktober. Latihan militer gabungan yang untuk pertama kalinya dilakukan oleh kedua negara ini diyakini para pakar sebagai uji coba operasi antiteroris di tengah padang pasir dan menjadi ajang demonstrasi kemampuan pasukan cepat tanggap Rusia.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki