Rusia diincar menjadi salah satu tujuan ekspor utama oleh para pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Mereka tengah berupaya mencari pangsa pasar baru bagi ekspor furnitur khas Indonesia karena pasar yang selama ini menjadi sasaran ekspor mulai mengalami kelesuan, demikian dilaporkan Republika.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antarlembaga HIMKI Abdul Sobur menjelaskan pihaknya siap memasuki sejumalah pasar baru, terutama Rusia, Afrika Selatan, dan negara-negara Amerika Latin. "Mereka masih belum banyak menyerap mebel dan kerajinan dari Indonesia," kata Abdur seperti dikutip Republika.
Volume ekspor mebel dan kerajinan Indonesia terbesar saat ini ditujukan ke Amerika Serikat dan kawasan Uni Eropa, dengan tipe ekspor mayoritas berupa furnitur dari kayu, panel furnitur, rotan, dan plastik.
Menurut Abdur, jumlah keseluruhan ekspor mebel pada 2015 mencapai 1,93 miliar dolar AS. Tahun ini, target ekspor ialah sebesar dua miliar dolar AS, dan akan meningkat menjadi lima miliar dolar AS pada 2019.
Furnitur Indonesia sendiri dianggap istimewa di Rusia. Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia M. Wahid Supriyadi sempat berkunjung ke sebuah restoran papan atas Rusia Portcafe dan mendapati hampir seluruh perabotan serta interior desain kafe tersebut berasal dari Indonesia. Salah seorang pemilik restoran menjelaskan sekitar 80 persen perabotan dan ornamen interiornya berasal dari Indonesia.
Melihat tingginya minat warga Rusia terhadap produk-produk Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Rusia sempat menggelar Indonesian House (Rumah Indonesia) di Vladivostok, Timur Jauh, Rusia, yakni pameran berbagai jenis furnitur dan barang-barang antik, serta perangkat desain interior untuk hotel dan restoran. Nilai barang yang diimpor ke Rusia untuk Rumah Indonesia mencapai 23 juta dolar AS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda