Melihat tingginya minat warga Rusia terhadap produk-produk Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Rusia membuka Indonesian House (Rumah Indonesia) di Vladivostok, Timur Jauh, Rusia. Demikian informasi tersebut dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi membuka acara ini di sela-sela Forum Ekonomi Timur yang tengah berlangsung di kota tersebut pada Jumat (2/9).
Pagelaran ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan KBRI Moskow. Pada 2015 lalu, kopi menjadi produk unggulan yang dijual dalam acara ini. Sementara tahun ini, Rumah Indonesia lebih difokuskan pada berbagai jenis furnitur dan barang-barang antik, serta perangkat desain interior untuk hotel dan restoran, tulis laporan Kemenlu Indonesia. Nilai barang yang diimpor ke Rusia untuk Rumah Indonesia mencapai 23 juta dolar AS.
Dalam pembukaan Rumah Indonesia, Dubes Wahid berbincang dengan sekitar 20 pengusaha lokal, baik yang sudah berbisnis maupun yang tertarik untuk berbisnis dengan Indonesia. Ia mengapresiasi minat para pengusaha di Vladivostok yang ingin berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.
“Momentumnya sangat tepat. Setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Sochi bulan Mei yang lalu, minat pengusaha di kedua negara untuk melakukan bisnis sangat tinggi. Festival Indonesia yang baru diselenggarakan tanggal 20 – 21 Agustus lalu juga membuktikan hal itu,” ujar Wahid yang baru menjabat sebagai Dubes di Moskow selama lima bulan.
Wahid juga menambahkan bahwa di tengah melemahnya perdagangan dunia, perdagangan Indonesia-Rusia pada kuartal pertama meningkat sekitar 17 persen, demikian juga dengan kunjungan wisman asal Rusia yang selama Januari – Juni tahun ini meningkat 17,5 persen. Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga mencurahkan perhatiannya untuk mengembangkan Vladivostok sebagai pintu gerbang perdagangan Rusia dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Furnitur Indonesia dianggap istimewa di Rusia. Wahid sempat berkunjung ke restoran papan atas Rusia Portcafe dan mendapati hampir seluruh perabotan serta interior desain kafe tersebut berasal dari Indonesia. Salah seorang pemilik restoran menjelaskan sekitar 80 persen perabotan dan ornamen interiornya berasal dari Indonesia.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda