Proposal Rusia untuk Perdamaian Suriah Ditolak DK PBB

Usulan tersebut gagal di tempat karena blok Barat PBB menolaknya.

Proposal yang diajukan Rusia pada Dewan Keamanan PBB untuk mengevakuasi kelompok teroris al-Nusra dari kota Aleppo guna mencapai kemajuan dalam proses perdamaian di Suriah berakhir gagal setelah beberapa negara Barat menolak usulan tersebut, demikian dikabarkan Sputnik.

Pada Sabtu (8/10), Rusia mengajukan sebuah resolusi alternatif pada Dewan Keamanan PBB terkait krisis di Aleppo, Suriah dengan cara mengevakuasi kelompok teroris al-Nusra dari kota tersebut, untuk memungkinkan berkembangnya upaya perdamaian dan rekonsiliasi antara pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak moderat. Namun, usulan tersebut gagal di tempat karena blok Barat PBB menolaknya.

Penyusunan proposal tersebut dilakukan Rusia berdasarkan hasil observasi Perwakilan Tetap PBB di Suriah yang melihat pemindahan kelompok teroris al-Nusra, yang sebelumnya merupakan cabang al-Qaeda di Suriah, merupakan langkah positif yang harus diambil dan menjadi langkah awal yang potensial untuk menurunkan tingkat kekerasan di Aleppo.

Usulan tersebut hanya didukung empat suara, sementara sembilan negara menolak, dan dua negara lain abstain.

Selama beberapa pekan terakhir, situasi di Aleppo semakin memburuk setelah koalisi AS menyerang pangkalan tentara Suriah di Deir Ez-Zor tepat pada hari pertama gencatan senjata. Selain itu, Rusia mencatat kelompok pemberontak moderat telah melakukan lebih dari 300 pelanggaran gencatan senjata. Kelompok tersebut juga secara terang-terangan menolak untuk ikut serta dalam perjanjian perdamaian yang disponsori AS dan Rusia dengan kelompok pemberontak terkemuka — Ahrar al-Sham — yang juga bersikeras tak akan memisahkan diri dari al-Nusra.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki