Rusia telah menjadi pemimpin dunia dalam ekspor gandum, melampaui Amerika Serikat dan Kanada, kata Menteri Pertanian Rusia Alexander Tkachev kepada wartawan pada 28 April lalu. Menurut Tkachev, hingga akhir 2016, Rusia akan memasok sekitar 25 juta ton gandum di pasar luar negeri.
ReutersAkibat buruknya kondisi pasar, harga gandum Australia lebih mahal sekitar 20 – 30 dolar AS dibanding gandum dari kawasan Laut Hitam, Rusia. Demikian hal itu dikabarkan portal berita onlineviva.co.id mengutip Australia Plus.
Harga gandum Australia mulai meroket sejak tahun lalu, dan kini pabrik tepung akan lebih untung jika beralih ke pemasok gandum Rusia.
Menurut situs South China Morning Post (SCMP), hal tersebut membuat produsen gandum Australia kehilangan pasar di Indonesia — satu-satunya pembeli terbesar sekaligus importir gandum terbesar kedua di dunia — karena Rusia mengambil keuntungan dari panen raya dan biaya transportasi yang lebih rendah menawarkan harga yang bersaing.
Pada 2014 – 2015, Australia memasok sekitar 60 persen kebutuhan gandum Indonesia, yang bernilai 870 juta dolar AS. Namun, Rusia dan Ukraina dapat memproduksi gandum tiga kali lipat dibanding Australia dan berani menjualnya dengan harga sangat murah, tulis SCMP.
Ekspor gandum Laut Hitam meningkat sejak Rusia menghapus larangan pengiriman gandum sebagai sanksi balasan.
"Tak diragukan lagi, penggilingan gandum Indonesia membeli gandum dari Laut Hitam lebih banyak dari sebelumnya," kata Greg Harvey, Direktur Pelaksana Interflour Group, salah satu importir gandum terbesar di Indonesia.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda