Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dilarang memasuki Ukraina, setelah ia menyatakan dukungan atas pemisahan diri Krimea dalam wawancara dengan Sunday Times, demikian dilaporkan RT.
“Terkait dukungan publik atas aneksasi Krimea, Mikhail Gorbachev dilarang memasuki Ukraina selama lima tahun," demikian bunyi salah satu kicauan Badan Keamanan Ukraina SBU di akun Twitter-nya, mengakhiri debat publik mengenai langkah tersebut yang berlangsung selama beberapa hari, tulis RT.
Saat ditanya mengenai keputusan tersebut, pria berusia 85 tahun tersbut menolak berkomentar. "Terserah wartawan mau berkomentar apa," kata Gorbachev seperti dikutip RT. Sebelumnya, Gorbachev menyatakan ia tak berniat mengunjungi Ukraina dan menegaskan ia tak akan terjerumus ke dalam pertikaian politik.
"Saya selalu mendukung kehendak bebas rakyat dan sebagian besar masyarakat Krimea yang ingin kembali ke Rusia," kata Gorbachev pada Sunday Times akhir pekan lalu, mengomentari referendum Krimea yang memutuskan untuk kembali dengan Rusia pada April 2014.
Meski pandangan tersebut mengejutkan bagi kalangan internasional, yang beranggapan mantan pemimpin Uni Soviet ini sebagai reformer pro-Barat, komentar Gorbachev sejalan dengan pernyataan-pernyataan lain beliau selama dua tahun belakangan.
Pihak Ukraina bereaksi keras atas pernyataan tersebut. Anton Geraschenko, anggota parlemen Ukraina dari koalisi Petro Poroshenko meminta Uni Eropa juga melarang Gorbachev memasuki wilayah mereka.
Sejauh ini, pejabat Uni Eropa tidak menanggapi permintaan tersebut.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda