Jokowi: Kemitraan Rusia-ASEAN Harus Berkontribusi bagi Perdamaian Dunia

Sesi foto para pemimpin negara-negara ASEAN bersama pemimpin Rusia pada KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Rusia.

Sesi foto para pemimpin negara-negara ASEAN bersama pemimpin Rusia pada KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Rusia.

Host Photo Agency
Indonesia dan ASEAN berharap dapat berkolaborasi bersama Rusia demi mewujudkan pembangunan arsitektur kawasan, sentralitas, serta kepemimpinan ASEAN.

Dalam sesi pleno KTT ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, Jumat (20/5) lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo menegaskan kemitraan ASEAN-Rusia yang telah berlangsung selama 20 tahun harus memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia, demikian dipublikasikan situs resmi Sekretaris Kabinet RI.

"Saat ini, banyak sekali konflik dunia yang menyebabkan krisis kemanusiaan. Sudah waktunya semua negara di seluruh dunia mencegah dan menyelesaikan konflik tersebut”, tutur Jokowi seperti dikutip situs tersebut.

Konflik Suriah, lanjut Jokowi, patut segera diakhiri karena sudah menelan terlalu banyak korban. Menurut Jokowi, stabilitas di Suriah harus terwujud guna terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan dunia. “Indonesia mendukung penyelenggaraan dialog politik yang inklusif demi proses perdamaian dan penjaminan bantuan kemanusiaan,” kata Jokowi.

Terkait hal ini, Jokowi mengingatkan pentingnya pembangunan kawasan yang dapat menjaga perdamaian dan stabilitas regional, seperti yang telah disampaikan delegasi Indonesia pada KTT Asia Timur.

Indonesia sadar bahwa Rusia memiliki pemikiran yang sama. Oleh karena itu, Indonesia dan ASEAN berharap dapat berkolaborasi mewujudkan pembangunan arsitektur kawasan, sentralitas, serta kepemimpinan ASEAN.

Menurut Jokowi, dibutuhkan arsitektur yang menonjolkan prinsip-prinsip terbuka, transparan, dan inklusif; menghormati kedaulatan serta integritas negara lain; mengutamakan dialog dalam penyelesaian masalah; serta menghormati hukum internasional.

Sementara, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sang presiden menyebutkan kemitraan Rusia-ASEAN harus fokus pada pembangunan konektifitas fisik, kerja sama di bidang energi, serta kerja sama UMKM untuk memperkuat daya saing di pasar global.

Selain itu, lanjut Jokowi, kerja sama di bidang pariwisata dan pendidikan juga perlu ditingkatkan, salah satunya dengan pembinaan kemitraan antara Pusat ASEAN di Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) dengan Pusat Studi ASEAN di berbagai universitas di negara anggota-anggota ASEAN.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki